Sabtu, 29 November 2014

Agrowisata Tirto Arum Baru Kendal Jawa Tengah



Agrowisata Tirto Arum Baru Kendal Jawa Tengah


Paduan Wisata Modern dan Terpeliharanya Kearifan Lokal

 

Sekitar Sepuluh atau Limabelas tahun yang lalu ketika orang akan berwisata ke tengah kota Kendal, pasti hanya satu yang ada dibenak mereka yaitu kolam renang Tirto Arum, kini seiring perkembangan jaman kolam renang ini bertransformasi menjadi sebuah objek wisata modern lengkap dengan kolam renang ukuran besar,Water Blaster,  resto dengan lesehan-lesehannya, tempat pemancingan, hotel, Ruangan Meeting ,fasilitas outbound termasuk rakit, wahana permainan di sawah berlumpur, flying fox, arena futsal , ruang pertemuan terbuka dan tertutup, arena atv, kebun binatang mini dan juga jalan setapak untuk pijat refleksi untuk kesehatan dimana pembuatannya dirancang memperhatikan aspek refleksiologi dan anatomi kaki manusia dan Batu khusus yang  dikelompokkan berdasarkan ukuran dengan permukaan dibuat rata dan bergelombang.



 Wisata Agro Tirto Arum Baru berada di tepi jalan Pantura tepatnya  Jl. Soekarno Hatta KM 2,7 Kota Kendal Jawa Tengah ,sekitar 30 Km dari pusat kota Semarang ,dengan jarak tempuh hanya sekitar 45 menit dari Bandara Ahmad Yani Semarang.

Menurut Pak Sarwo Utomo pengelola objek wisata tersebut, dengan konsep Family Tourism ,Tirto Arum menyediakan berbagai fasilitas yang unik dan menarik seperti  Resto Lesehan yang berbentuk Saung atau Gubug di pinggir sawah sehingga sambil kuliner dengan keluarga kita bisa menikmati suasana tradisional persawahan tempo doeloe , menginap di Homestay rumah Joglo kuno, untuk ananda tercinta berbagai kemeriahan seperti Bebek Air, Trampolin yang bisa melenting ke udara, naik Kuda Poni jinak, Flying Fox yang punya titik awal peluncuran dari atas Pohon Kelapa, lintasannya melewati  sebuah sungai dan pulau buatan, dipandu oleh instruktur yang ahli dan berpengalaman di bidangnya sehingga keamanan terjaga, bagi keluarga yang suka bertualang ada kendaraan   ATV  yang siap ber offroad disawah yang berlumpur, beragam permainan yang melatih kekompakan, keberanian dan kepercayaan diri itu  merupakan kesenangan tersendiri.

            Terpeliharanya Kearifan Lokal.


            Selain menawarkan nuansa modern dan tradisional  Agrowisata Tirto Arum juga senantiasa menjaga kearifan lokal sebagai sebuah kekayaan khasanah budaya, diantaranya adalah bekerjasama dengan peternak Kerbau dan Kuda untuk digunakan dalam atraksi membajaak sawah dan berkeliling objek, serta mengundang perajin Gerabah yang ada di kelurahan Kebondalem dan Pegulon untuk acara wisata pendidikan pengenalan budaya dimana anak anak TK diajari langsung membuat gerabah dipandu oleh perajin dari daerah sekitar, selain keuntungan berupa menularkan ilmu, ternyata Tirto Arum memberikan dana dari biaya wisata yang terkumpul untuk acara tersebut langsung kepada perajin, artinya dari wisatawan langsung menyerahkan uangnya kepada perajin tanpa dipotong sepeserpun, Mbah Amat dari desa Pegulon yang kesehariannya perajin dan pedagang gerabah mengaku terbantu dengan kerjasama ini “ Jika berdagang gerabah uang yang saya dapat cukup banyak, tapi saat diminta mengajar di Tirto Arum disamping waktunya pendek, bayarannya juga lebih nyaman” tutur pria ini sembari tersenyum.











            Suatu masa nanti cobalah berwisata ke Tirto Arum, setelah berenang dan ouutbound, anda bisa bersantai di Saung pinggir sawah menikmati udara segar sambil mencicipi Ikan Bakar Gurami Asam Manis atau menu terbaru Gurami Goreng Padang pasir yang konon adalah inovasi terbaru yang digemari berbagai kalangan, selamat menikmati

Agrowisata Tirto Arum Baru Kendal:          
Alamat: Jl. Soekarno Hatta KM 2,7 Kendal, Jawa Tengah.
Nomor telepon: (0294)381858, Fax: (0294) 384141
Email: tirto_arum_baru@yahoo.co.id

(Aryo Widiyanto, Traveller , Backpaker, Photograper, Twitter di @aryowidi. Blogger di aryowidiyanto.blogspot.com. dan Jurnalis serta buruh Negara, Fesbuk :Aryo Widiyanto)


Selasa, 25 November 2014

Menikmati WTS ditengah Nuansa Indahnya Pegunungan Lembah Lamerding Boja”



Menikmati WTS  ditengah Nuansa Indahnya Pegunungan Lembah Lamerding Boja

            Apa yang ada di benak anda ketika saya menulis “WTS” ?? , Wanita Tuna Susila ?Hahaha, jauhkan pikiran anda dari sana bro, karena WTS disini adalah singkatan dari   Waroeng Tengah Sawah (WTS) yang terletak di  Lembah Lamerding Boja,Kendal Jawa Tengah.


Saat mengunjungi salah satu spot kuliner terkenal di Jawa Tengah ini kita akan langsung terpesona oleh pemandangan indah berupa sawah hijau menghampar,  serta petak teraseringnya yang unik akan mengingatkan kita pada Bedugul Bali atau Lembang Bandung, malah jauh lebih indah disini karena dikejauhan terlihat Gunung Sindoro Sumbing dengan anggunnya, aktivitas petani yang sedang membajak sawah dengan kerbau, menyiangi rumput,mengusir burung  atau menanam padi saat kita menikmati sedapnya menu Ikan Gurami Asam Manis, Ayam Bakar dan Goreng serta Gulai Ikan Patin ini akan jadi sebuah kenangan tersendiri.


            Warung makan dan pemancingan yang berlokasi persis di tepi jalan raya Boja, tepatnya di Dusun Krajan Barat RT 1 RW 1 Kecamatan Meteseh Boja Kendal, jika dari arah Kaliwungu Kendal warung ini tepat di kanan jalan tapi jika pengunjung ambil rute lurus dari Polsek Boja ke arah utara lokasinya ada di kiri jalan.

            Sri Joko Triyono (39) dan Anis Setyaningsih (36) pemilik Resto Lembah Lamerding mengatakan bahwa mereka membidik berbagai segmen masyarakat untuk Sekilo Gurami Asam Manis isi dua ekor per Porsi yang bisa dikonsumsi empat orang  harganya jelas terjangkau, begitu juga untuk Gurami bakar, Gulai Ikan patin dan Ikan Patin bakar harganya tak jauh beda,murah dan  tetap bisa dinikmati  semua kalangan.


            “Ada juga menu tambahan berupa Ayam Bakar dan Goreng , Rica Rica Lele Pedas , pengunjung bisa menikmatinya di pondok bambu dan gubug tradisional yang kami tempatkan ditengah sawah” papar Sri Joko Triyono.

            Untuk rasa masakannya dijamin cihui dan mak nyusss, Chumaidi SH ketua Persatuan Perangkat Desa (PPDI) Kendal yang mengadakan acara ghatering di tempat itu mengaku puas “ Gurami asam manisnya nikmat, rasa  manis yang berasal dari kecap dan saus merah dipadu dengan sensasi asam dari Nanas serta jeruk nipis dicolek dengan sambal terasi dan sambal lombok galak hijau pedas, benar benar membuat ketagihan” papar pria muda ini.


            Anis Setyaningsih sang nyonya pemilik mengatakan bahwa pelanggan warungnya berdatangan dari Kota Semarang, Temanggung, Magelang dan Kendal, meski baru berdiri belum lama ini diatas lahan 3500 Meter persegi  omset usahanya sudah berkisar diangka duapuluh lima juta per bulan, “Kedepan kami akan lengkapi dengan kebun binatang mini dengan koleksi binatang lokal seperti Landak dan Ular, selain menambah nyaman pengunjung dari segmen keluarga, juga untuk melestarikan satwa liar, karena biasanya hewan itu diburu untuk dijual ke kota, kami tampung dan selamatkan” tutur Anis.

Menunggang Kerbau atau Mancing Malam Hari?


Cantiknya pemandangan sawah menghampar hijau dan aktifitas para petani sedang menggarap sawahnya saat kita menikmati Gurami asam manis  nikmat akan berpaddu dengan sebuah pengalaman unik saat anda jika beruntung  akan menyaksikan sang boss resto menyuguhkan sebuah atraksi ala Madura? Tentu bukan Karapan Sapi, tapi mirip dengan itu, sebuah atraksi menunggang kerbau membajak sawah ala petani Kabupaten Kendal ,atraksi ini hanya ada ketika masa  tanam tiba, “Kebetulan sawah didepan resto ini adalah sebagian milik saya, sehingga jika ada pengunjung yang tertarik silahkan naik kerbau pembajak sawahnya, ada pawang kerbau dan petani setempat yang mendampingi jadi keamanan terjamin karena kerbaunya terlatih dan jinak, tapi jika ingin menyalurkan hobi memancing baik siang atau malam hari, kami siapkan lahan seluas 10 X 12 m2  di pemancingan yang ada disebelahnya, sudah banyak klub mancing mania dari Semarang , Magelang dan Temanggung yang menjajal wisata mancing malam ala Lembah Lamerding ” urai pak  Joko .


            Antusiasme pengunjung dengan adanya atraksi  Nunggang Kebo ini luar biasa, Adian dan Karyadi dua jurnalis muda majalah Bhara Mitra  Bahurekso Kendal mengaku awalnya agak ngeri dan takut “ Si Kerbau Besarnya tiga kali lipat tubuh kami, tapi begitu menaiki bajaknya, langsung terasa sensasinya melebihi offroad naik Jeep” beber dua sahabat itu.

 (Aryo Widiyanto, Traveller , Backpaker, Photograper, Twitter di @aryowidi. Blogger di aryowidiyanto.blogspot.com. dan Jurnalis serta buruh Negara yang tinggal di 087747970200, Fesbuk :Aryo Widiyanto


RM Ulam Sari Tuntang Salatiga



RM Ulam Sari Tuntang Salatiga

Salatiga merupakan sebuah wilayah yang nyaman, sejuk dan menarik  untuk dikunjungi , terletak di ketinggian 750-850 mdpl,  berada di lereng timur Gunung Merbabu  membuat daerah Salatiga menjadi lebih berhawa sejuk, dikelilingi  Gunung Merbabu, Gunung Ungaran, Gunung Telomoyo, dan Rawa Pening yang indah membuat Salatiga menjadi daerah yang indah dan menawan.

Secara administratif wilayah Salatiga dibatasi oleh Kabupaten Semarang,  di bagian utara berbatasan dengan Kecamatan Tuntang dan Kecamatan Pabelan, di bagian selatan berbatasan dengan Kecamatan Tengaran, di bagian barat berbatasan dengan Kecamatan Tuntang dan Kecamatan Getasan, di bagian timur berbatasan dengan Kecamatan Tengaran dan Kecamatan Pabelan. Objek wisata yang terkenal di daerah ini adalah  Umbul Songo, Kopeng, Pemandian Muncul, Bukit Cinta,dan Atlantic Dream Land.

Suatu masa nanti jika mengunjungi Salatiga dan merasa sedikit lelah setelah menjelajah di objek wisatanya, sempatkan untuk mengunjungi sebuah Rumah Makan (RM) yang legendaris di kota ini yaitu  RM. ULAM SARI yang terletak di Jl. Fatmawati No. 195, Lopait, Tuntang, Salatiga. 



Untuk menikmatinya kita bisa berkuliner on the spot, artinya makan di resto yang bersih dan terjaga higienitasnya tanpa mengurangi rasa lezat ayam kampung gorengnya, jika ingin memberikan buah tangan untuk keluarga dirumah  atau kolega di kantor  RM. Ulam Sari  menyediakan oleh-oleh Ayam Goreng Kampung Utuh atau biasa disebut Ayam Ingkung  dikemas lengkap dengan kremesannya , jika ingin menikmatinya sambil ber gathering atau meeeting dengan mitra bisnis ,RM Ulam Sari  juga menerima pesanan dalam jumlah besar dan kecil.

Selain Ayam Ingkung dan Ayam Goreng  Kampung , rumah makan milik Bu Yani ini juga  menyediakan oleh-oleh khas Jawa Tengah,  seperti Enting-Enting, Kripik Susu ,Jenang Dodol, Getuk, Kripik Paru, Kripik Tempe , Karak dan krupuk Gunung Payung Kripik Cakar Ayam, Kripik Usus Ayam, Bakpia, dan sejenisnya.



                Menikmati Ayam Goreng Ayam Kampung yang panas dan mengepul disanding dengan Sambal pedas yang menggigit lidah ditengah sejuknya udara Salatiga tentu akan menjadi sebuah kisah kuliner tersendiri di perjalanan wisata kita, nah selamat menikmati dan have a nice trip . (Foto Courtessy dari Ibu Yani Pemilik RM Ulam Sari dan Wisatajateng.com)

RM Ulam Sari Tuntang Salatiga, Alamat: Jl. Fatmawati No.195 Tuntang Salatiga Jawa Tengah.
Telp: +62 298 3418271
Business Hours : Setiap Hari (Jam 09.00 - 20.00 WIB).

(Aryo Widiyanto, Traveller , Backpaker, Photograper, Twitter di @aryowidi. Blogger di aryowidiyanto.blogspot.com.  dan Jurnalis serta buruh Negara yang tinggal di 087747970200, Fesbuk :Aryo Widiyanto )

Jumat, 21 November 2014

Offroad Merapi Butuh Tak Sekedar Nyali



 Offroad Merapi

Butuh Tak Sekedar Nyali


Sekitar medio tahun lalu saya diajak oleh salah seorang rekan untuk menjelajah pegunungan  Merapi, bukan penjelajahan ala Infanteri yang berjalan kaki, namun kali ini sifatnya offroad yang semi wisata.

                Berangkat dari Kaliurang Jogjakarta yang berhawa dingin, saya nebeng mobil SUV  yang nampaknya lebih cocok untuk wisata ke hotel daripada offroad, menyusuri jalan aspal yang mulus, akhirnya sampailah di lokasi yaitu di lereng Gunung Merapi yang legendaris itu.

            Jangan dibayangkan kawasan wisata Merapi ini sebagaimana tempat wisata yang lain yang glamor dan penuh kesenangan karena  ada nuansa kesedihan saat pertama tiba disini dimana Merapi  merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun 2004,  dan kemudian kita akan dipaksa untuk mengenang kembali tragedi letusan dan erupsi gunung ini di tahun 2010 yang menelan ribuan jiwa penduduknya, berbeda dengan model offroad seebagaimana umumnya, disini kita tak hanya butuh sekedar nyali, tapi lebih dari itu kita juga butuh kekuatan hati untuk menyaksikan bekas tragedi yang pernah terjadi beberapa tahun silam.

                Dugaan saya untuk ber offroad memakai SUV ala Bill Cosby Family pupus sudah, rekan saya ternyata menyewa sebuah Jeep dilihat dari Merk nya sih sepertinya Willys buatan Amrik sisa peninggalan jaman perang Belanda, tapi mesinnya siapa yang tau kalo sudah dioprek dan dimodifikasi, nyatanya kuat banget untuk jelajah medan yang berpasir, berdebu dan naik turun curam.


            Kami berempat menunggangi Jeep Willys itu dengan ragam perasaan yang campur aduk, Drivernya okelah pemuda lokal bernama Joko, tapi kami yang dibawa di depan dan dibelakang adalah orang yang sama sekali tak tahu medan perang yang dihadapi, sembari berdoa sebisanya , kami memotivasi sang driver muda itu “ tolong hati hati nak, anak istri kami menunggu dirumah” teriak kami saat Joko mulai kumat menekan pedal gasnya di trek landai berpasir, dan dengan cengengesan dia malah berkata “Istri yang mana nih yang nunggu pak?”  Damn, percayalah Jok,  saat itu wajahmu berubah jadi mirip Tessy Srimulat.

            Di kejauhan sembari menyusuri lereng yang licin dan penuh batu bekas sungai atau aliran lahar di gunung yang konon  Sejak tahun 1548 meletus sebanyak 68 kali , kami bisa melihat Bukit Gandok, Bukit Pronojiwo, dan Bukit Plawangan berdiri angkuh dengan warnanya yang bercampur antara hijau dan abu abu, rombongan kami berhenti di sebuah spot yang ada semacam gapura selamat datangnya, dan seperti tercekat, gapura itu terbuat dari potongan kayu dan di kanan kirinya dipaku beberapa tengkorak Sapi dan Kambing milik penduduk yang konon adalah korban dari ganasnya letusan sang Merapi, masuk ke dalam gapura yang lebih mirip tonggak kayu di film Harry Potter itu, kami disuguhi pemandangan memukau, Gunung Merapi berdiri tegak nan gagah, sekepulan  kabut  masih membubung, Gunung Merapi di bagian puncak tidak pernah ditumbuhi vegetasi karena aktivitas yang tinggi. Jenis tumbuhan di bagian teratas bertipe alpina khas pegunungan Jawa, seperti Rhododendron atau Anggrek  dan Edelweis Jawa. Agak ke bawah terdapat hutan Bambu dan tetumbuhan pegunungan tropika dimana dibawahnya ada sederet pohon pinus berjajar indah sekali.


            Meneruskan langkah, kami melintasi beberapa areal bekas pemukiman penduduk yang hampir rata dengan tanah, kerusakan yang ditimbulkan bencana Erupsi itu luar biasa dahsyat, uniknya beberapa rumah yang telah porak poranda itu ditulisi kalimat motivasi seperti “Ikhlas dalam menjalani cobaan, Allah Akan Mengganti Lebih” dan sebagainya, kemudian nama pemilik rumah yang jadi korban juga ditulis didepannya, sebuah pemandangan yang mengiris hati namun menimbulkan kesan  bahwa para penduduk di daerah ini adalah orang yang kuat, tabah,optimis,  dan berjiwa juang tinggi.

            Melaju diatas roda gerobak Amerika itu, melintasi bekas Bunker yang digunakan penduduk untuk berlindung, sempat menyaksikan reruntuhan bekas Rumah Mbah Maridjan sang Juru Kunci yang menjadi salah satu korban saat letusan Merapi terjadi, saya tak kuasa untuk memotret, cukuplah mengenang beliau dan ratusan warga desa yang meninggal disini dalam hati.


            Berhenti di beberapa titik istirahat, saya dan rombongan melihat banyak warga lokal menjajakan berbagai Souvenir seperti bunga Edelweis, pot keramik, foto foto kenangan tentang Merapi dari masa ke masa, aneka kain khas Jawa berikut kaos dan pernak perniknya, kehidupan wisata dan wiraswasta nampaknya pulih dengan cepat .

            Offroad di Merapi, meninggalkan kesan begitu mendalam, tentang alam yang memberi penghidupan dan terkadang memberikan kesedihan, tentang manusia yang tabah dan tetap berjuang selepas adanya musibah, dan tentu saja memberikan pengalaman menjelajah sebuah area dimana menjulang sang Gunung Legendaris bernama Merapi dengan segala dinamikanya.



 (Aryo Widiyanto, Traveller , Backpaker, Photograper, Blogger di aryowidiyanto.blogspot.com , Twitter di @aryowidi , dan Jurnalis serta buruh Negara yang tinggal di 087747970200, Fesbuk :Aryo Widiyanto )

           
           

 .