Pilpres 2014 Dalam Kegembiraan Dunia Maya.
Pemilihan Presiden Tahun 2014 yang mempertandingkan dua
kandidat Jokowidodo/Jusuf Kalla melawan Prabowo Subianto /Hatta Radjasa menyisakan cerita manis tentang “Perang” dan
kegembiraan berpolitik di Dunia Maya yaitu Twitter, Facebook dan Televisi.
Perang
dalam artian saling mengirimkan Meme , karikatur, Foto pelesetan, tersaji dalam
nuansa kegembiraan di dunia Maya, saling beradu alimat dalam sebuah grup
Facebook, mengolok lawan di Twitter, tak hanya disitu, bahkan beberapa Televisi
juga berkompetisi dalam mempromosikan Capresnya, dalam hal ini Metro TV sejak
awal konsisten mengusung Jokowi /JK melawan TV One, Global TV, RCTI dan MNC
yang berpihak ke Prabowo/Hatta.
Kampanye
hitam merajalela, Jokowi dihajar dengan Isu SARA, Prabowo digebuk dengan isu
pelanggaran HAM 98, namun situasi tetap manis di dunia maya dan dunia nyata,
walaupun para Politisi terbelah dua tapi TNI dan Polri tetap solid dalam
netralitas, Para artis pun terbelah, di satu sisi Prabowo dapat dukungan dari Rhoma Irama, Ahmad Dhani, Anang, Ashanty,
Camelia Malik Cs, disisi lain, Jokowi mendapat moment menguntungkan saat
ratusan artis muda dan tokoh pembaharu seperti SLANK, Glen Fredly, Ian Antono
gitaris legendaris God Bless, Kris Dayanti, Tompi, Indra Bekti, Vino G Bastian,
Mira Lesmana, Yuni Shara, Inul Daratista, Wanda Hamidah, Nusron Wakhid sang
ketua Anshor, Titik Puspa, Edi Brokoli, Dedi Gumelar Miing, Butet Kartaradjasa
, Slamet Raharjo Jarot, Sherina Munaf , Grup Rock /Rifdan ratusan selebritis lainnya mengadakan gerakan yang bertajuk
#Akhirnyamilih jokowi di twitter saat akhir masa kampanye , responnya luar biasa,
popularitas si ceking melonjak drastis
di kalangan pemilih muda.
Seiring
waktu pertarungan antar stasiun Televisi itu mencapai klimaksnya saat 9 Juli
ketika hasil quick Count diumumkan 7 Lembaga survey yaitu RRI, SMRC, LSI,
Polltrack, dkk saat siarang langsung di SCTV memenangkan Jokowi/JK, tanda tanda
kekalahan Prabowo mulai nampak , gesture tubuh Fadli Zon ,seorang tokoh tim sukses Prabowo saat
diwawancarai host SCTV nampak grogi, pucat dan tak bertenaga, beda dengan
Maruar Sirait Timses Jokowi yang nampak percaya diri, dalam hasil Quick Count live SCTV dan Indosiar, Jokowi
unggul 52 % lawan 47% , Megawati terisak gembira.
Aneh
bin Ajaib, selang beberapa jam di RCTI
dan TV One muncul empat lembaga survey
yang mengklaim Prabowo menang dalam kisaran tipis atas Jokowi, masyarakat
terpana, Susilo Bambang Yudhoyono Presiden RI saat itu menenangkan rakyat dan
meminta warga menunggu tanggal 22 Juli untuk hasil Real Count dari Komisi
Pemilihan Umum (KPU).
Dalam
proses menunggu itu , berbagai kejadian unik nan lucu terjadi di dunia maya,
yang paling menggelikan adalah ketika seorang penyanyi bernama Ahmad Dhani
dalam akun twitternya mengatakan akan memotong alat vitalnya jika Jokowi menang
atas Prabowo, pertaruhan yang sangat mengerikan jika dia memang jantan dan
menepati koarnya di twitter, TV One juga tak luput dari aksi “Bullying” para
netter, dilukiskan bahwa TV milik Aburizal Bakrie tokoh Golkar ini seperti
berbeda dari kenyataan di dunia nyata, mulai dari tayangan quick countnya
berbeda, bahkan diparodikan jika nonton sepakbola Piala Dunia Brazil 2014 yang waktunya hampir berbarengan dengan
pilpres itu maka nontonnya jangan di TV One karena kuatir hasil peertandingannya berbeda dengan
di dunia nyata, TV One jadi sorotan karena
keberpihakan pada Prabowo nampak nyata, tak jauh beda dengan Metro TV, stasiun
TV milik konglomerat Surya Paloh ini juga berpihak pada Jokowi namun kadar
kedua TV Ini sepertinya masih bisa ditoleransi, Komisi Penyiaran Indonesia
(KPI) turun tangan, memperingatkan dua stasiun ini agar mengurangi keberpihakannya namun aksi perang gambar lucu semakin tajam di fesbuk dan twitter.
Tibalah saat paling menentukan bagi Indonesia 22 Juli 2014,
Dunia mencatat SBY sebagai Presiden yang arif bijaksana menyikapi perkembangan,
sebelum hari H dia mengundang Prabowo dan Jokowi buka puasa bersama, Sholat
berjamaah dan menghimbau kedua Capres ini mengendalikan pendukungnya, sejarah
mencatat SBY sukses menyelenggarakan pemilu, walalupiun diakhir Pilpres,
pernyataan mengejutkan Prabowo yang “Menarik diri” dari Pilpres sempat membuat
polemik, namun riak kecil itu direspon biasa oleh masyarakat, kehidupan tetap
normal.
Jokowi
akhirnya terpilih jadi Presiden 22 Juli 2014 pukul 20.00 WIB, dan sepertinya
perang gambar lucu di fesbuk dan twitter ini akan jadi catatan manis
kreatifitas para interneter dalam menyikapi persaingan dalam Pilpres, toh
akhirnya setelah selesai Pilpres mereka kembali rukun seperti semula, bangsa
ini sudah mengadopsi sportifitas dan sikap saling menghargai antara pemenang
dan yang kalah, tak ada dendam, setelah pertandingan usai , semua kembali
damai, berangkulan dan kembali dalam satu persatuan Indonesia Raya.
(Aryo Widiyanto, Pemandu Wisata, Back Packer
yang tinggal di akun Facebook : Aryo Widiyanto, Twitter : @aryo_widi. Blogspot:
aryowidiyanto.blogspot.com)