Yakuza Moon by Shoko Tendo.
#Resensi Buku
Membaca
novel karya novelis Jepang membutuhkan sebuah “Keberanian”tersendiri, karena ada sebuah kekhasan yaitu pola menulisnya mirip
roller coaster, diawal landai, melesat keatas, menukik dan diakhir cerita
terkadang tak bahagia namun ada semangat
dan moralitas tinggi didalamnya.
Yakuza Moon konon merupakan sebuah novel yang menceritakan kisah hidup
sang penulis yaitu Shoko Tendo, putri dari Hiroyashu Tendo seorang Yakuza atau
gangster ala Jepang yang memiliki iusaha sampingan berupa kontraktor dan real
estate , dia dilahirkan dari perkawinan
sah Hiroyashu dan Satomi yang semula tinggal di Toyonaka sebelah utara
Osaka, masa kecil indah sekejap dialami Shoko dirumahnya yang besar ,
memelihara ikan Koi dan pohon Cherry , dia merasa memiliki keterikatan seumur
hidup dengan dua benda itu.
Roda kehidupan berputar kebawah saat
Hiroyashu dipenjara karena sebuah perkara, pelecehan , penghinaan dan kekerasan
secara verbal maupun fisik membuat dia memetik pelajaran yang tak terlupakan
bahwa semua orang bisa bermuka dua menikam dari belakang.
Penderitaan masih panjang dialami
oleh Shoko, mulai dari kejaran debt kolektor hingga kelakuan ayahnya yang
sering mabuk dan diantar hostess klub karaoke hingga pintu rumah
membekaskan trauma dibenaknya, dan Shoko
atas ajakan dari mbakyu nya yang bernama Maki akhirnya memutuskan untuk
bertualang menjadi Yanki alias anak Punk di usia ke 14 nya, dari sanalah dia
merambah dunia geng motor, seks bebas, dan narkoba, awalnya karena tak punya
uang dia hanya menghisap Thinner (Kalo di Jakarta mungkin mirip fenomena
Nge-Lem) hingga amphetamine dan terakhir
suntik.
Suatu masa ketika lepas dari
penjara anak nakal, Shoko terjerat oleh Maejima, seorang pria beristri yang
menawarkan pembebasan financial untuk
keluarganya, Shoko yang trauma dan nyaris frigid ternyata mendapatkan kepuasan
dari berhubungan dengan Maejima, namun Maejima bukanlah pria baik, Shoko nyaris
mati akibat narkoba yang disuntikkan lelaki brengsek itu di hotel mesum yang
mereka sewa, Shoko selamat, dia berusaha lepas dari Narkoba dan berhasil, dia
lari dari Maejima dan bekerja di Bar sebagai hostess.
Di Bar , Shoko bertemu dengan
Shin, Ito dan Kuramochi, tiga pria yang sudah beristri, hingga dia berpikir
inilah karmanya berhubungan dengan orang yang sudah mempunyai keluarga, secara financial
dia tercukupi namun rasa bersalah tetap ada, akhirnya Shoko memutuskan dia
harus mandiri, sebagai tanda dia men tattoo tubuhnya dengan gambar Jigoku Dayu,
pelacur kelas atas di era Muromachi yang bekerja keras hingga bisa menebus
dirinya dari mucikari.
Shoko menikah dengan Taka dan
pindah ke Yokohama , setelah perjuangan yang keras dan luar biasa, dia
menggapai cita citanya sebagai hostess nomor satu, namun disaat semua
tergenggam, dia memutuskan untuk mengakhiri pernikahan dengan Taka, dengan
tabungan dan gaji terakhir yang lumayan, Shoko menjalani hidup tenang sebagai
penulis.
HIdup bagi Shoko adalah sebuah
pilihan, sebuah pilihan akan membawa kita menuju apa yang kita harapkan, cinta,
dinamika kerja dan uang adalah bumbu penyedap yang menyertai diambilnya sebuah
keputusan untuk memilih.
Buku ini istimewa dan layak
dibaca oleh para pemerhati kehidupan, saya meminjamnya dari Perpustakaan Daerah
Kabupaten Kendal Jawa Tengah yang terkenal mempunyai koleksi buku baru dan
selalu menarik, silahkan berkunjung kesana dan belajar kehidupan melalui buku
yang ada, selamat membaca dan have a nice day.
(Aryo Widiyanto, Journalist, Traveller , Backpacker, , Photographer, dan
Abdi Negara, Blogger di aryowidiyanto.blogspot.com. Twitter di @aryowidi , Facebook
:Aryo Widiyanto, email di : aryo_widi@yahoo.co.id. Address: Jl Sriagung 234 Cepiring Kendal Jawa
Tengah Indonesia )