Bencana Yang Mempersatukan .
Tahun
2017 ini adalah menurut saya tahun yang memprihatinkan dari segi persatuan dan
kesatuan bangsa, entah demi kepentingan segelintir sekelompok politik atau
kepentingan yang lebih besar namun jelas sekali perpecahan yang berakar dari
sebuah event politik membuat potensi anak bangsa yang seharusnya hebat malah
menjadi kontra produktif, tehnik Hate Spin seperti Hoax dan sentimen SARA
menjadi senjata utama yang ampuh mengoyak sendi keragaman Bhinneka Tunggal Ika
yang sekian lama menjadi kekuatan bangsa ini.
Kita
bangsa Indonesia yang tersohor karena keramahan , dulu mampu mempersatukan
ribuan suku dan ratusan pulau dari Sabang sampai Merauke, kini maukah kita dipandang
sebagai bangsa yang ahli berkoar negatif di medsos, saling sembur ludah basi dengan saudara
sendiri di dunia nyata dan maya?.
Jika di
Indonesia terjadi bencana dimana persatuan kesatuan tersobek oleh ulah para
penikmat syahwat politik, kita melompat ke negara tetangga kita yang konon
namanya berasal dari bahasa Maluku Osutaralia, yaitu Australia.
Membaca
sobekan kliping koran Kompas Minggu 9 April 2017, Australia mendapat pelajaran
dari bencana Badai Debbie yg terjadi tgl
28 Maret2017 dimana 6 orang tewas, badai
tropis yang berkategori 4 disertai hujan lebat dan angin kencang 225-279
KM /Jam ini menggila di negara bagian Queensland dengan ibukota
Brisbane, dan New South Wales yg beribukota Sidney,
Tapi uniknya badai itu malah membuat Australia
bersatu, PM Turnbull dan pemimpin oposisi Bill Shorten serta semua pejabat dari
menteri besar negara bagian atau premier, hingga walikota turun menyambangi
warga .
Pihak swasta seperti Perusahaan
kue Baked Relief turut membagikan kue gratis pada para korban, mereka juga
ternyata punya budaya gotong royong atau
yang disebut Mateship , persatuan kesatuan ala Australia bergelora, relawan di
queensland mencapai 65.000 orang sementara di Brisbane 1000 orang, mereka
menamakan diri “Tentara Lumpur” dan “ Tentara Banjir” . Bencana badai dahsyat
itu mempersatukan mereka.
Pertanyaan untuk kita bangsa
Indonesia tercinta, apakah perlu misalnya untuk bersatu saja kita butuh diberi
bencana oleh sang Maha Kuasa?.
Ayolah kawan, hilangkan birahimu
untuk berperang,apalagi memerangi saudara setanah airmu sendiri, “ Menang ora
kondang kalah wirang “ artinya menang pun kalian tidak hebat, jika kalah
memalukan, perang itu hanya enak untuk
ditonton di film, jika kalian mengalami perang , catat ini, pasti semua pihak
menderita, terlebih yang menderita adalah anak anak kita, tega sekali kalian
mengorbankan generasi Indonesia untuk kesenangan dan syahwat politis. Lebih
baik gunakan energimu untuk bekerja terbaik, majukan kehidupan pribadi,
kehidupan berbangsa dan bernegara Mari bersatu dan terus berkarya demi
Indonesia Jaya !!
Ditulis oleh : Aryo Widiyanto, Journalist, Traveller ,
Backpacker, , Photographer, dan Abdi Negara, Blogger di aryowidiyanto.blogspot.com. Twitter di @aryowidi , Facebook
:Aryo Widiyanto, email di : aryo_widi@yahoo.co.id. Address: Jl Sriagung 234
Cepiring Kendal Jawa Tengah Indonesia.
Instagram :Aryo Widiyanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar