Serial Motivasi
Latihan berujung Keahlian
"Shoot at Kendal Jungle" Picture by Aryo Widiyanto , Bahurekso Photographers Club Kendal Central Java Indonesia |
Di Tiongkok
pada zaman dahulu kala, hidup seorang panglima perang yang terkenal karena
memiliki keahlian memanah yang tiada tandingannya. Suatu hari, sang panglima
ingin memperlihatkan keahliannya memanah kepada rakyat. Lalu diperintahkan
kepada prajurit bawahannya agar menyiapkan papan sasaran serta 100 buah anak
panah.
Setelah semuanya siap, kemudian Sang Panglima memasuki
lapangan dengan penuh percaya diri, lengkap dengan perangkat memanah di
tangannya.
Panglima mulai menarik busur dan melepas satu persatu
anak panah itu ke arah sasaran. Rakyat bersorak sorai menyaksikan kehebatan
anak panah yang melesat! Sungguh luar biasa! Seratus kali anak panah dilepas,
100 anak panah tepat mengenai sasaran.
Dengan wajah berseri-seri penuh kebanggaan, panglima
berucap, "Rakyatku, lihatlah panglimamu! Saat ini, keahlian memanahku
tidak ada tandingannya. Bagaimana pendapat kalian?"
Di antara kata-kata pujian yang diucapkan oleh banyak
orang, tiba-tiba seorang tua penjual minyak menyela, "Panglima memang
hebat ! Tetapi, itu hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan yang
terlatih."
Sontak panglima dan seluruh yang hadir memandang
dengan tercengang dan bertanya-tanya, apa maksud perkataan orang tua penjual
minyak itu. Tukang minyak menjawab, "Tunggu sebentar!" Sambil
beranjak dari tempatnya, dia mengambil sebuah uang koin Tiongkok kuno yang
berlubang di tengahnya. Koin itu diletakkan di atas mulut botol guci minyak
yang kosong. Dengan penuh keyakinan, si penjual minyak mengambil gayung penuh
berisi minyak, dan kemudian menuangkan dari atas melalui lubang kecil di tengah
koin tadi sampai botol guci terisi penuh. Hebatnya, tidak ada setetes pun
minyak yang mengenai permukaan koin tersebut!
Panglima dan rakyat tercengang. Merela bersorak sorai
menyaksikan demonstrasi keahlian si penjual minyak. Dengan penuh kerendahan
hati, tukang minyak membungkukkan badan menghormat di hadapan panglima sambil
mengucapkan kalimat bijaknya, "Itu hanya keahlian yang didapat dari
kebiasaan yang terlatih! Kebiasaan yang diulang terus menerus akan melahirkan
keahlian." (Dipetik dari : ceritayang memotivasi.blogspot.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar