Burung Hantu Punah
Teman diskusi saya Pak Edy Winarto warga Desa Pidodo Kulon Patebon Kendal sering mengeluhkan tentang merebaknya hama tikus di sawah. Konon penyebabnya adalah hampir punahnya burung hantu dan ular sawah yang selama ini menjadi pemangsa alami bagi binatang pengerat tersebut akibat diburu para pemburu liar.
Mereka biasanya bersenjatakan senapan angin, apalagi sudah ada pengepul di daerah Kabupaqten Batang yang mau membeli burung hantu Rp 90 ribu/ekor. Sementara untuk ular sawah dijual kepada penjual sate ular. Tikus menurut para petani adalah binatang yang kuat daya tahannya dan cepat beradaptasi.
Ketika masa panen padi, binarang itu serentak menyerbu ke sawah menghabisi bulir padi yang mulai menguning. Saat panen selesai, kawanan tikus langsung berpindah ke rumah penduduk untuk menggerogoti persediaan makanan orang. Celakanya tikus tidak hanya numpang makan tapi juga menyebarkan penyakit seperti leptospirosis/kencing tikus dan pes.
Mohon Pemkab Kendal bekerja sama dengan DPRD dan Kepolisian menggodok perda yang menjerat para pemburu liar agar menghentikan aksi memburu burung hantu dan ular sawah. Jika tidak ada perda itu tentu hama tikus akan makin merajalela dan merugikan petani
Aryo Widiyanto AMd
Jl Sri Agung 234 Cepiring, Kendal
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar