Korban pembiusan Roy Firmansyah ditunggui Ibu dan Kakaknya ketika di rumah sakit, |
ABK Mualim II Kapal Tanker Dibius, Korban Dibuang Di hutan Pager Ruyung Kendal
Roy Firmansyah (Kaos putih) mengucapkan terimakasih kepada Kapolsek Weleri AKP Haryo Dekadewa sesaat setelah meninggalkan Rumah sakit Weleri. |
Modus kejahatan dengan membius korbannya kembali terjadi, Roy Firmansyah (28) warga Desa Surodadi Tegal yang bekerja sebagai Mualim II kapal tanker pengangkut gas yang baru saja pulang dari Brazil dan Spanyol menjadi korban pembiusan orang tidak dikenal. Tubuh korban dibuang pelaku di Hutan Pageruyung Kendal Jawa Tengah , Selasa (29/1) dini hari.
Semua barang berharga milik korban berupa
laptop, HP, jam tangan bahkan sepatu korban serta sejumlah uang dolar dibawa
pelaku. Hanya sejumlah berkas yang ditinggal pelaku disamping korban. Korban
sempat kritis setelah diberi minuman yang dicampur obat bius oleh pelaku dan
kini kondisinya mulai membaik setelah mendapatkan perawatan intensif di ICU RSI
Muhammadiyah Weleri.
Roy saat ditemui menjelang check out dari rumah sakit menjelaskan,dia baru saja pulang setelah berlayar selama dua bulan ke sejumlah negara seperti Brazil dan Spanyol. Saat tiba diBandara Seokarno-Hatta berkenalan dengan seseorang yang mengaku warga Brebes. Selanjutnya korban melanjutkan perjalanan dengan orang tersebut menggunakan pesawat hingga ke Bandara Ahmad Yani, Semarang.saya duduk di seat 25 sementara pelaku di Seat 23 hanya berjarak satu kursi dibelakang, ketika tiba di Bandara Ahmad Yani Semarang sekitar pukul 19.00 WIB malam , pelaku orangnya ramah dan berlogat Brebes,'' papar korban.
Masih menurut korban setelah sampai di Semarang pelaku yang mengaku orang Brebes menawarkan kepada korban untuk pulang bersama karena satu jalur menggunakan mobil Innova, korban yang tak menaruh curiga tidak menolak ajakan pelaku, “Saya biasanya kalau pulang dari berlayar selalu naik taksi tapi karena ditawari tumpangan yang searah dengan tempat tinggal dan orangnya kelihatan baik, saya ikut pelaku yang mengendarai mobil Kijang Innova warna hitam, pelaku bersama dua temannya yang menjemput, sampai kira kira 15 menit ddari Bandara, pelaku yang duduk disebelah saya pura pura muntah, dua temannya meminggirkan mobilnya dengan alasan membeli jamu, saya masih tetap di mobil, seorang pelaku lain menyodorkan dua gelas berisi cairan mirip jamu , satu diminumkan temannya, satu disodorkan ke saya dengan perkataan untuk jaga jaga agar tak masuk angin, karena tak enak hati dan bermaksud menghormati saya pun minum jamu itu , setelah minum langsung saya tak ingat apapun dan ketika sadar sudah berada di hutan Pagaruyung Kendal” urai Roy.
Roy saat ditemui menjelang check out dari rumah sakit menjelaskan,dia baru saja pulang setelah berlayar selama dua bulan ke sejumlah negara seperti Brazil dan Spanyol. Saat tiba diBandara Seokarno-Hatta berkenalan dengan seseorang yang mengaku warga Brebes. Selanjutnya korban melanjutkan perjalanan dengan orang tersebut menggunakan pesawat hingga ke Bandara Ahmad Yani, Semarang.saya duduk di seat 25 sementara pelaku di Seat 23 hanya berjarak satu kursi dibelakang, ketika tiba di Bandara Ahmad Yani Semarang sekitar pukul 19.00 WIB malam , pelaku orangnya ramah dan berlogat Brebes,'' papar korban.
Masih menurut korban setelah sampai di Semarang pelaku yang mengaku orang Brebes menawarkan kepada korban untuk pulang bersama karena satu jalur menggunakan mobil Innova, korban yang tak menaruh curiga tidak menolak ajakan pelaku, “Saya biasanya kalau pulang dari berlayar selalu naik taksi tapi karena ditawari tumpangan yang searah dengan tempat tinggal dan orangnya kelihatan baik, saya ikut pelaku yang mengendarai mobil Kijang Innova warna hitam, pelaku bersama dua temannya yang menjemput, sampai kira kira 15 menit ddari Bandara, pelaku yang duduk disebelah saya pura pura muntah, dua temannya meminggirkan mobilnya dengan alasan membeli jamu, saya masih tetap di mobil, seorang pelaku lain menyodorkan dua gelas berisi cairan mirip jamu , satu diminumkan temannya, satu disodorkan ke saya dengan perkataan untuk jaga jaga agar tak masuk angin, karena tak enak hati dan bermaksud menghormati saya pun minum jamu itu , setelah minum langsung saya tak ingat apapun dan ketika sadar sudah berada di hutan Pagaruyung Kendal” urai Roy.
Roy mengaku selama perjalanan dari Bandara Ahmad
Yani, Semarang Bapak dan Ibunya dirumah masih beberapa kali berhubungan dengan dia
via telepon genggam, bahkan sampai di weleri Roy masih sempat menelpon ibunya.''Sampai di
Weleri sekitar pukul 22.00 WIB anak saya masih sempat telepon, tapi beberapa
saat kemudian sudah tidak bisa dihubungai lagi. Mulai saat itu saya merasa
panik dan tidak bisa berbuat banyak,'' kata Hj Uripah Ibu korban.
Menurut Hj Uripah, selang beberapa saat tepatnya sekitar pukul 23.30 WIB pihaknya mendapatkan telpon dari Polsek Weleri kalau anaknya ditemukan di TPA Pagerruyung dalam keadaan kritis.''Setelah mendapatkan kabar itu saya langsung panik dan meminta tolong polisi langsung membawa anak saya ke rumah sakit agar mendapatkan pertolongan,'' jelasnya. Kapolsek Weleri AKP Harya Deka Dewa saat berada di RSI Muhammadiyah Weleri saat dimintai keterangan membenarkan kejadian tersebut. Kapolsek menjelaskan, sekitar pukul 23.00 WIB ada seorang sopir truk yang mengantarkan korban ke Polsek Weleri dalam keadaan kritis. Selanjutnya pihaknya memerintahkan petugas piket Aiptu Wahludin membawa korban ke RSI Muhammadiyah Weleri untuk mendapatkan pertolongan.''korban ditemukan di wilayah hukum Pagerruyung, namun dibawa sopir truk ke Polsek Weleri sehingga kita yang membawanya ke rumah sakit,'' jelas Kapolsek.
Menurut Hj Uripah, selang beberapa saat tepatnya sekitar pukul 23.30 WIB pihaknya mendapatkan telpon dari Polsek Weleri kalau anaknya ditemukan di TPA Pagerruyung dalam keadaan kritis.''Setelah mendapatkan kabar itu saya langsung panik dan meminta tolong polisi langsung membawa anak saya ke rumah sakit agar mendapatkan pertolongan,'' jelasnya. Kapolsek Weleri AKP Harya Deka Dewa saat berada di RSI Muhammadiyah Weleri saat dimintai keterangan membenarkan kejadian tersebut. Kapolsek menjelaskan, sekitar pukul 23.00 WIB ada seorang sopir truk yang mengantarkan korban ke Polsek Weleri dalam keadaan kritis. Selanjutnya pihaknya memerintahkan petugas piket Aiptu Wahludin membawa korban ke RSI Muhammadiyah Weleri untuk mendapatkan pertolongan.''korban ditemukan di wilayah hukum Pagerruyung, namun dibawa sopir truk ke Polsek Weleri sehingga kita yang membawanya ke rumah sakit,'' jelas Kapolsek.
Kapolres Kendal AKBP Drs Asep
Jenal Ahmadi melalui Kapolsek Weleri menghimbau warga untuk senantiasa waspada
terhadap modus kejahatan pembiusan ,jangan mudah percaya pada seseorang yang
baru dikenal, dan telepon ke Polsek terdekat jika merasa ada kejanggalan atau
merasa ada sesuatu yang mengarah pada kriminalitas.
Selama ini jalur Weleri-Sukorejo tersebut memang sering menjadi tempat pembuangan korban kejahatan baik yang sudah meninggal maupun yang masih hidup. Kebanyaka yang menjadi korban kejahatan seperti sopir, truk, rental bahkan sopir taksi atau penumpang yang baru pulang dari luar negeri. Ahir Novenber lalu seorang laki-laki tanpa identitas ditemukan sudah tidak bernyawa di areal Hutan Desa Peger Gunung Kecamatan Pageruyung. Diduga, mayat tanpa identitas itu seorang sopir atau kondektur truk yang sengaja dibuang pelaku diareal hutan yang hanya berjarak empat meter dari jalan raya. ( Aryo Widiyanto)
Selama ini jalur Weleri-Sukorejo tersebut memang sering menjadi tempat pembuangan korban kejahatan baik yang sudah meninggal maupun yang masih hidup. Kebanyaka yang menjadi korban kejahatan seperti sopir, truk, rental bahkan sopir taksi atau penumpang yang baru pulang dari luar negeri. Ahir Novenber lalu seorang laki-laki tanpa identitas ditemukan sudah tidak bernyawa di areal Hutan Desa Peger Gunung Kecamatan Pageruyung. Diduga, mayat tanpa identitas itu seorang sopir atau kondektur truk yang sengaja dibuang pelaku diareal hutan yang hanya berjarak empat meter dari jalan raya. ( Aryo Widiyanto)
Keterangan Foto: 1.
2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar