Restoran terbaik Tahun ini
Restaurant of The Years
Majalah Bhara Mitra Bahurekso
Waroeng Tengah Sawah
Lembah Lamerding Boja Kendal
“Nikmatnya Kuliner ditengah Nuansa Indahnya View Pegunungan Boja”
Meski
baru buka dasar dan mulai berkiprah di dunia Kuliner terhitung belum ada tiga bulan
, fenomena Waroeng Tengah Sawah (WTS) Lembah Lamerding Boja yang menyuguhkan
aneka makanan nikmat nan sedap ditambah dengan nuansa view pegunungan Sindoro
Sumbing ditengah hamparan sawah hijau menyejukkan mata dan nalar membuat
restoran dengan konsep ala Bali berpadu dengan Nuansa Sunda ini laris manis
diserbu penikmat dan pecinta wisata Kuliner
Berkunjung ke Waroeng
Tengah Sawah (WTS) Lembah Lamerding Boja, kita akan langsung terpesona oleh
pemandangan indah berupa sawah hijau menghampar, petak teraseringnya yang unik
akan mengingatkan kita pada Bedugul Bali atau Lembang Bandung, malah jauh lebih
indah disini karena dikejauhan terlihat Gunung Sindoro Sumbing dengan
anggunnya, aktivitas petani yang sedang membajak sawah dengan kerbau, menyiangi
rumput,mengusir burung atau menanam padi
saat kita menikmati sedapnya menu Ikan Gurami Asam Manis, Ayam Bakar dan Goreng
serta Gulai Ikan Patin ini akan jadi sebuah kenangan tersendiri.
Warung
makan dan pemancingan yang berlokasi persis di tepi jalan raya Boja, tepatnya
di Dusun Krajan Barat RT 1 RW 1 Kecamatan Meteseh Boja Kendal, jika dari arah
Kaliwungu Kendal warung ini tepat di kanan jalan tapi jika pengunjung ambil
rute lurus dari Polsek Boja ke arah utara lokasinya ada di kiri jalan.
Sri
Joko Triyono (39) dan Anis Setyaningsih (36) pemilik Resto Lembah Lamerding
mengatakan bahwa mereka membidik semua kalangan untuk Sekilo Gurami Asam Manis
isi dua ekor per Porsi yang bisa dikonsumsi empat orang dibandrol Rp 65 ribu, begitu juga untuk
Gurami bakar, Gulai Ikan patin dan Ikan Patin bakar harganya tak jauh
beda,murah dan tetap terjangkau semua
kalangan.
“Ada
juga menu tambahan berupa Ayam Bakar dan Goreng seharga Rp 15.000/Porsi, Rica
Rica Lele pedas Rp 35.000/Porsi, pengunjung bisa menikmatinya di pondok bambu
dan gubug tradisional yang kami tempatkan ditengah sawah” papar Sri Joko
Triyono.
Untuk
rasa masakannya dijamin cihui dan mak nyusss, Chumaidi SH ketua Persatuan
Perangkat Desa (PPDI) Kendal yang mengadakan acara ghatering di tempat itu
mengaku puas “ Gurami asam manisnya nikmat, rasa manis yang berasal dari kecap dan saus merah
dipadu dengan sensasi asam dari Nanas serta jeruk nipis dicolek dengan sambal
terasi dan sambal lombok galak hijau pedas, benar benar membuat ketagihan”
papar pria muda ini.
Anis
Setyaningsih sang nyonya pemilik mengatakan bahwa pelanggan warungnya
berdatangan dari Kota Semarang, Temanggung, Magelang dan Kendal, meski baru
berdiri belum lama ini diatas lahan 3500 Meter persegi omset usahanya sudah berkisar diangka duapuluh
lima juta per bulan, “Kedepan kami akan lengkapi dengan kebun binatang mini
dengan koleksi binatang lokal seperti Landak dan Ular, selain menambah nyaman
pengunjung dari segmen keluarga, juga untuk melestarikan satwa liar, karena
biasanya hewan itu diburu untuk dijual ke kota, kami tampung dan selamatkan”
tutur Anis.
Waroeng
Tengah Sawah Lembah Lamerding merupakan perpaduan antara kreativitas
memanfaatkan potensi indahnya alam dengan kreasi kuliner yang memanjakan lidah,
prediksi tim pengamat Pariwisata dari Majalah Bhara Mitra Bahurekso
meyakini bahwa kedepan bisa jadi konsep
dari Sri Joko Triyono ini akan booming dan ditiru oleh warga Kendal yang lain. (Aryo Widiyanto/Tim BMB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar