Loko Express Resto Stasiun Poncol Semarang, Damn Good..!!
Bepergian
menggunakan moda transportasi Kereta Api milik PT KAI semasa Jonan jadi Menteri
Perhubungan di tahun 2015 ini merupakan sebuah pengalaman tersendiri, beberapa
pembenahan tak hanya dibidang administrasi penumpang yang tertib, tak ada
asongan dan copet masuk ke kereta api karena setiap penumpang diwajibkan
membawa KTP , mari lupakan sejenak berbagai insiden seperti ada penumpang
bernama Mario (Maaf bukan Ario ) yang
menyelundup masuk ke roda pesawat Garuda di Pekanbaru, lupakan para penumpang
yang terlantar karena delaynya pesawat terbang yang jadi headline di beberapa
koran dan sliwar sliwer di televisi, karena di dunia kereta api everything
allright.
Satu
lagi Inovasi PT KAI adalah menyediakan spot kantin atau lebih tepatnya restoran
mini yang mereka beri nama Loko Express (LE), di Semarang Loko Express konon
launching pertama tanggal 17 Februari 2015, terletak di pojok kanan stasiun
Poncol sebelah Kedai Kopi Singgalang dan Roti O, tepat disamping kiri pintu
keluar penumpang dari dalam stasiun.
Sore
itu sebelum pulang ke kampung saya menggunakan kereta api komuter, saya
menyempatkan hangout sebentar bersama rekan di LE, kesan pertama adalah
penataan ruangannya yang ciamik karena kesan lapang dan bersih, beberapa
pegawai pria disana nampak wellgroomed dan terlatih senyum sapa salam pada pembeli,
salah satunya adalah bernama Akbar yang sigap menyodorkan menu disertai
mempersilahkan saya duduk di kursi yang tinggi dari kayu, wow, desainer kursi
ini pasti mempertimbangkan segi kenyamanan dan anatomi tubuh orang Indonesia,
begitu duduk, Cozy banget, sampai merasa seperti pejabat yang keenakan menjabat
hingga gak ingin dilengserkan. Menurut Akbar, Resto ini adalah bagian dari
pelayanan restorasi PT KAI, good job.
Melirik
ke daftar menu saya melihat berbagai Smoothiest menggoda mulai dari Smoothiest
Strawberry, Kiwi,Lychee, Mango, dan unik juga ketika keempat buah tropis itu
juga disajikan sebagai Strawberry Tea, Lychee Tea dan Mango Tea, ada juga Teh
Susu berasa buah macam Avocado Milk Tea, Durian Milk Tea,Strawberry Milk Tea,
Tiramizu Milk Tea, dan sebagainya, aneka makanan juga menyerobot pandangan tapi
akhirnya saya pesan Kopi Hitam klasik dan Nasi Goreng, sementara rekan saya
pesan Kiwi Smoothiest dan Tahu Bakso Goreng.
Makan
seperti prajurit yang seminggu di belantara, nasi goreng habis dalam waktu gak
lama, sementara kopi, tetap berlama lama dengan cairan hitam ini dan kepulan
asap dari sigaret hingga hampir satu jam
,saya kemudian teringat cerpen karya Agus Noor di koran Kompas Minggu 11
Januari 2015 yang judulnya Kopi dan Cinta Yang Tak Pernah Mati, dimana
secangkir kopi bisa mengantar sejuta kisah, lalu kemudian naluriah saja kamera saya menari mengelilingi dan merekam
semua yang ada di ruangan LE, mulai dari hiasan dindingnya yang keren, hingga
buku biografi Ignasius Jonan yang bertagline Evolusi Kereta Api di rak seperti belakang
pramusaji, sayang buku itu dijual, bukan dibagikan gratis untuk penulis
berbakat seperti saya , tapi jujur, above all, tempat ini enak .
Mengamati
para pengunjungnya yang beragam, LE seperti tak membatasi segmen pembelinya,
ada lelaki dewasa yang menunggu kereta api ke Bojonegoro, berada dua mahasiswi
yang pesan smoothies coklat dan strawberry, dan ada lelaki muda yang
kebingungan menunggu pacarnya dari jam 3 sampe hampir maghrib padahal wanitanya
ada di kedai sebelah, Come on bro, perilakumu sungguh mengingatkan aku jaman
tahun 90 an saat tak ada Handphone ,tak ada SMS dan tak ada tehnologi serta kencan dengan pacar pertama hanya mengandalkan
surat cinta, kurir pengantar surat cinta itu yang biasanya teman sekelas dan
kemudian jika tak beruntung kurir itu juga yang akan ngembat pacarmu sendiri,get
real,kembalilah kedunia nyata.
Sore
menunggu kereta api di Loko Express adalah sebuah kemewahan tersendiri, resto
ini nyaman, ramah, memanusiakan pelancong karena juga memberikan info jadwal
kedatangan dan keberangkatan kereta, menu yang enak dan murah, dan yang terpenting,
resto ini bersih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar