Mas Machrus dan Yamaha 75 Hijaunya.
Saya masih menonton RCTI jam 230 pagi ini dimana ada sebuah
film drama Holywood yg ber setting tahun jadul bercerita tentang seorang
penulis bernama Miss Skeeter berikut beberapa backgroundnya yang unik dan khas mengenai
interaksi antara kulit putih dan kulit hitam seperti masa dimana pembantu rumah
tangga di Amerika waktu itu masih (Maaf) menggunakan jasa wanita kulit hitam
dan sebagainya.
Namun
sayang perhatian saya terpecah, saya sedang tak ingin menjadi seorang peresensi
film yang merupakan pekerjaan favorit saya, saya sedang ingin mengenang masa
kecil.
Disebuah
acara pernikahan yang saya hadiri dengan rekan sekerja, saya berjumpa dengan
figur yang lama sekali tak pernah saya
temui, dia bernama mas Machrus, ada sebuah cerita yang akan saya kenang seumur
hidup dimana ketika masih kelas satu Sekolah Dasar aku hidup diasuh oleh Simbahku di desa
Patebon Kendal, sementara aku Sekolah di SD Cepiring 5 sebelum pindah ke SD
Cepiring 1, jadi fenomena laju dan pindah dari satu tempat ke tempat lain
adalah makananku sejak kecil.
Jarak
antara Patebon ke Cepiring sedikit jauh saat itu, saya dan Mbah setiap pagi dan
Sore naik angkutan yang lazim disebut Isuzu padahal bisa jadi merk mobil
angkutannya Daihatsu atau yang lain, terlambat masuk sekolah bukan hal aneh ,
biasa saja, cuekin.
Saat terlambat sekolah itulah kadang Mbah
menitipkan aku membonceng seorang lelaki muda berambut keriting mengendarai
Yamaha V75 hijau yang suaranya khas, kadang aku mengira itu suara mesin penyemprot
asap untuk mengusir nyamuk DBD, lelaki ramah itu bernama Mas Machrus putra dari
Pak Gombol yang punya Kereta Kuda pengangkut kayu untuk warung sate mbahku yang
ada di Jalan Sriagung.
Atas
jasa Mas Machrus inilah aku tidak terlambat, lama sekali waktu berjalan memori
ditolong olehnya masih membekas, ya namanya anak kecil secuek cueknya kan
kadang takut juga kalo dimarahin guru saat terlambat.
Kami
berjumpa lagi setelah sekian puluh tahun tak berjumpa, namun saya tetap
mengingat kebaikan hati beliau yang rela memboncengkan saya menuju sekolahan
untuk belajar, terimakasih Mas, semoga gusti Allah membalas semua kebaikan
panjenengan kepada saya .
(Aryo
Widiyanto, Penikmat Wisata, Traveller ,
Backpacker, Photograper, Blogger di aryowidiyanto.blogspot.com , twitter di
@aryowidi , dan Jurnalis Serta Buruh Negara Yang Punya
Facebook :Aryo Widiyanto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar