Vietnam
Kisah Kucing Untuk Pertanian
Organik dan tentang Hanoi jam 2 Pagi.
Sore
jam 5 saya menunggu seorang teman lama sebut saja dia Mrs Lily, dia baru saja
pulang dari Hanoi Vietnam untuk sebuah pekerjaan, teman saya ini pemburu tulen,
dan kami beberapa kali mengobrol tentang dinamika kerja yang dialaminya, bahasa
kami mungkin jika ada yang mendengarkan terasa aneh, kadang Inggris, kadang
Indonesia, kadang Jawa, dan kadang hanya isyarat.
Dari
Semarang dirinya menyetir sendiri Honda CRV hitam, simple sekali dandannya,
hanya blue jeans dan Shirt putih, padahal saya tau prestasinya jauh lebih
gemerlap, sederhana, humble, dan nyaris tak ada yang tau bahwa dia pernah jadi
salah satu “orang” di kabupaten ini.
Dua Jam
menunggu, akhirnya sahabat ini datang, tanpa basa basi, dia mengulurkan oleh
oleh yang dibawanya dari Hanoi, Ibukota negara Vietnam, tempat yang baru saja
dikunjuginya dalam rangka tugas.
“ This
is special for you brow, sebuah topi tentara Vietnam yang unik, modelnya
seperti topi tentara Jepang atau Korea Utara atau tentara Vietkong yang sering
kita lihat di film Rambo I First Blood
lengkap dengan tanda Bintang Emas di depannya, lalu sebuah Poster, Propaganda
Poster from 1966” lalu dia pun bercerita
bahwa sulit sekali mendapatkan majalah di Vietnam, karena pemerintahannya yang
Komunis mengontrol ketat peredaran majalah dan media massa, poster untuk saya
ini dibelinya dari sebuah toko yang bahkan tak semua warga Hanoi sendiri
mengetahui, “Ada sopir taxi yang pintar bahasa Inggris dan respect pada turis
asing, lalu dia yang menunjukkan toko itu, poster ini pasti cocok ma you yang
suka barang kuno, antik, dan vintage” paparnya, hmmm, analisa yang tepat.
Dia
membawa dua poster , satu tentang propaganda jaman tahun 1966 yang menentang
agresi Amerika, dan satu lagi yang bergambar himbauan dari pemerintah Vietnam
untuk warganya agar memelihara kucing guna melindungi pertanian , tulisannya
“Growth Cats for Save the fields” artinya kembang biakkan kucing untuk
selamatkan pertanian, masuk akal, karena kucing makan tikus dan tentu saja
mengurangi pemakaian Pestisida, dan tanpa disadari di tahun 1966 itu Vietnam
sudah mulai mengembangkan pertanian berpola organik, pengembang biakan kucing
ini mirip pengembang biakan Burung Hantu di Kendal Jawa Tengah beberapa tahun
lalu yang kini sudah mulai dilupakan pemerintah.
Vietnam
menurut dia adalah tempat yang aman dan nyaman, pernah suatu ketika jam 2 pagi
dia berjalan sendirian di tengah kota Hanoi, para sponsornya dari Australia
sempat khawatir dan wanti wanti “ Come on , you are lady, this is new city for
you “ kata para bule itu.
Namun
dasar naluri wanita satu ini benar benar kuat, dia jelajahi Hanoi di Pagi buta
sendirian, “ Tau gak brow, kalo di Jakarta sepagi ini sendirian, gue gak jamin
aman, tapi di Hanoi, percaya atau tidak, selama beberapa hari menjelajah, gak
ada orang keleleran mabok atau preman di pinggir jalan, aman, clear” tuturnya.
Pariwisata di Hanoi dan
sekitarnya juga mengagumkan, banyak peninggalan sejarah yang mendapatkan
prioritas perawatan dan penanganan dari pemerintah, keamanan wisatawan
terjamin, penduduk yang mampu mengolah potensi wisata dengan bimbingan intensif
dari semacam dinas pariwisata dan
didukung oleh alam yang indah sehingga sungai pun di Hanoi bisa dijadikan objek
wisata berperahu tradisional, hebat.
Hanoi dan Vietnam, sebuah kisah negara yang berkembang dan
maju pelan tapi pasti dengan sebuah penataan sistem pertanian dan keamanan yang
rapi, semoga di masa depan saya bisa mengunjungi negara ini, Thanks Mrs Lily,
you bring a lot of knowledge untuk saya.
( Aryo
Widiyanto, Penikmat Seni, Traveller ,
Backpacker, Photograper, Blogger di aryowidiyanto.blogspot.com , twitter di
@aryowidi , dan Jurnalis Serta Buruh Negara Yang Punya
Facebook :Aryo Widiyanto.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar