Lesehan Ikan Bakar Duren Jati.
Nikmatnya Wisata Kuliner ditengah sejuknya hutan Jati
Panorama
alam Kabupaten Kendal yang mempunyai tiga keistimewaan yaitu daerah pegunungan
di bagian Selatan, pesisir lautan di Utara dan agraris di tengahnya mulai dilirik
sejumlah anak muda bertalenta bisnis dan kreatif seperti H Bambang Sukindro
SE.M.Si untuk dijadikan sebuah spot wisata kuliner yang jauh berbeda dari yang
pernah ada.
Di
tangan mas Bambang Sukindro ini, sebuah lahan seluas Satu Hektar Seperempat
yang tadinya hanya sebuah kebun tak produktif bisa dimodif menjadi sebuah
restoran dengan model lesehan bernama “Lesehan Ikan Bakar Duren Jati” dimana
kalimat Duren Jati yang beralamat di Jalan Raya Kaliwungu-Boja Kidul
Cagaralam kabupaten Kendal Jawa Tengah ini
mengandung makna bahwa disekitar lokasi ini terdapat banyak Pohon Durian dan
dikelilingi Hutan Jati yang masih alami dan aura kesejukan dari pepohonan Jati
yang berusia ratusan tahun itu menjadikan suasana di restoran berkonsep menyatu
dengan alam ini begitu eksotis dan
menentramkan.
Sore
itu saya sengaja meluangkan waktu datang ke Duren Jati, menempuh perjalanan
selama beberapa menit dari pusat kota Kendal Jawa Tengah , kearah Kaliwungu,
kemudian membelah jalanan aspal mulus ke arah selatan melewati hutan jati Darupono lurus ke arah Alas Tuo atau Cagar
Alam, hutan yang konon hutan tertua di daerah ini dan uniknya saat ada pohon
Jati yang tumbang maka tak ada seorangpun warga yang mengambilnya dan Jati itu
dibiarkan teronggok sampai membusuk, lepas dari Cagar Alam, sekitar 200 Meter
kemudian tibalah kita di Lesehan Ikan Bakar Duren Jati.
Tiba di
lokasi kita disambut oleh sebuah Baliho besar bertuliskan nama lesehan ini dan
aroma Ikan Bakar bersahutan dengan aroma tanah pegunungan yang khas menciptakan
perpaduan yang menyenangkan bagi indera penciuman kita yang terbiasa di kota
besar yang bising dan pengap.
Mata
kamera saya menangkap sejumlah pengunjung riuh menikmati Ikan Bakar di Saung
atau Gubuk yang disediakan pengelola, kesan tradisional nampak jelas dengan
atap Rumbia yang sengaja dipasang,sangat indah, perpaduan background hutan yang
hijau dengan warna saung yang coklat natural menciptakan graddasi warna yang
bagus untuk Fotografi, tak heran
kemudian mereka juga saling berfoto , selfie atau Grouvie, mengabadikan
keindahan panorama yang ada, beberapa tamu yang lain menikmati kopi dan ditemani
alunan musik tradisional Jawa seperti Keroncong dan Campursari, mereka seperti larut dalam membahas sesuatu, dandanan mereka nampak
seperti eksekutif muda lengkap dengan laptop dan beberapa map berisi data,
sembari berdiskusi mereka sesekali menyesap kopi dan teh yang ada dihadapannya.
Nikmat sekali, dan Slogan restoran ini
yang bertajuk “Nyaman ditengah nuansa hutan” benar nyata adanya.
(Aryo Widiyanto, Traveller , Backpaker, Photograper, Blogger di
aryowidiyanto.blogspot.com. Twitter di @aryowidi dan Jurnalis serta buruh
Negara yang tinggal di 087747970200, Fesbuk :Aryo Widiyanto )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar