Pusat Pendidikan Kavaleri Pussenkav TNI AD
Tempat para Pilot Tank Menimba Ilmu.
Dunia internasional terbelalak manakala Indonesia menampilkan parade ribuan
Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) yang terdiri dari Pesawat Tempur TNI
AU, Kapal Perang dan Fregat TNI AL, dan Tank serta Panser dari TNI AD.
Sebagaimana yang disuarakan oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko bahwa Alutsista yang hebat adalah ketika berada ditangan prajurit yang terampil mengoperasikannya alias Man Behind The Gun kata orang nomer satu di tubuh TNI itu.
Berkaca dari pernyataan Jenderal Moeldoko saat HUT TNI Ke-69 itu, kita sedikit
menengok ketempat dimana para Pilot kendaraan tempur (Ranpur) jenis Tank dan
Panser menimba ilmu yaitu di Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikkav) yang
terletak di Padalarang Jawa Barat.
Di tempat ini Danpussenkav (Komandan
Pusat Kesenjataan Kavaleri) melalui Komandan Pusat Pendidikan Kavaleri atau
Danpusdikkav beserta jajarannya menyelenggarakan pendidikan bagi seluruh
prajurit Korps Kavaleri TNI AD untuk digembleng dan ditempa menjadi prajurit
Kavaleri yang handal dan profesional.
Materi
pelatihan yang diberikan tentang ilmu Kekavalerian dimulai dari tingkat dasar
sampai dengan spesialisasi di bidang kendaraan tempur berat seperti Tank dan
Panser yang meliputi senjata, komunikasi dan Automotif Ranpur baik kendaraan
tempur yang berukuran sedang seperti Panser Anoa Produksi PT Pindad hingga
yang terbesar, canggih dan terpopuler macam Tank Leopard produksi Jerman
yang didatangkan khusus untuk memperkuat barisan pertahanan Indonesia
tercinta ini.
Sebagaimana lazimnya tentara lain yang menempuh pendidikan dalam sebuah Pusdik,
ketika prajurit memasuki Pusdik Kavaleri maka mereka terikat
dengan berbagai aturan yang bertujuan untuk menanamkan kedisiplinan dan
menebalkan rasa cinta pada tanah air, seperti kegiatan upacara, apel
pagi,siang dan malam, Lari mengelilingi kompleks Pusdik pada jam tertentu,
Briefing oleh Pelatih yang bertugas serta berbagai kegiatan fisik lainnya,
Ada
hal khusus saat prajurit menimba ilmu di Pusdikkav dimana terdapat kegiatan
khas Kavaleri yaitu berkuda, kegiatan ini wajib diberikan karena pasukan
berkuda merupakan cikal bakal pasukan Kavaleri sehingga Korps Kavaleri identik
dengan hewan Kuda sebagai simbol dan maskotnya, tak hanya itu
Pusdikkav bahkan mempunyai Equestrian atau Venue untuk olahraga berkuda.
Berbagai kegiatan olah fisik tersebut diimbangi dengan sejumlah pelajaran
di kelas dan di berbagai fasilitas pendidikan yang dipunyai TNI Angkatan Darat
ini seperti Laboratorium Komputer, Gedung Simulasi Tempur dan lahan untuk
praktek lapangan yang bertujuan meningkatkan skill prajurit Kavaleri
dalam menguasai Alutsista yang dipunyai satuannya, "Semua prajurit
Kavaleri harus mempunyai dasar bisa mengemudikan Kendaraan Tempur, memahami
spesifikasi mesin, memahami panel komputerisasi yang terdapat di dalam
kendaraan, membaca kode dan isyarat khusus yang berkaitan dengan Ranpur
yang diajarkan oleh para instruktur di Pusdikkav, kemudian yang paling penting
adalah seorang prajurit Kavaleri harus menguasai ilmu Harcegah yaitu ilmu
tentang pemeliharaan dan pencegahan kerusakan alutsista yang diawakinya
untuk memperpanjang usia pakai kendaraan tempur yang dimiliki.
“Untuk
menumbuhkan jiwa prajurit yang bertanggung jawab dan mencintai pekerjaannya
maka terdapat berbagai aturan ketat yang mengikuti dibelakang setiap prajurit
yang menjadi awak sebuah kendaraan tempur dengan kata lain
kedisiplinan menjadi harga mati di Pusdik Kavaleri ini” tutur Komandan
Pusdikkav Kolonel Kav Widhioseno.
Ketika masyarakat berdecak kagum terpana menyaksikan berbagai Panser dan
Tank dalam sebuah parade, mereka kadang lupa bahwa untuk menyajikan sebuah
peragaan yang melibatkan kendaraan tempur itu terdapat sebuah proses pendidikan
panjang di Pusdikkav untuk menyiapkan para pilot Tank dan Panser tersebut,
bermula dari prajurit biasa hingga menjadi seorang pengendara tempur yang
handal.
Yang lebih
membanggakan lagi ternyata dari semua koleksi Tank danPanser yang dimiliki
Kavaleri mulai dari yang tertua peninggalan Belanda hingga yang teranyar
seperti Leopard, hampir dapat dipastikan semua kendaraan lapis baja itu mampu
berjalan, berfungsi dan dipergunakan dalam pertempuran dengan baik,
hal ini salah satunya karena di Pusdikkav juga mendidik personel yang
ditugaskan untuk merawat dan memelihara mesin serta body Ranpur tersebut.
“Kecanggihan
sebuah alat tempur seperti Tank dan Panser akan bisa bertahan lama usia
pemakaiannya jika ditunjang dengan perawatan yang teratur, berkala
dan berkesinambungan oleh personel repairements atau perbengkelan, nah salah
satu tugas Pusdikkav diantaranya juga mendidik personel di bidang perbengkelan
dan perawatan Ranpur” tuntas Kolonel Kav Widhioseno.
(Aryo Widiyanto, Pengamat kemiliteran, Photograper, Blogger dan Jurnalis
serta buruh Negara yang tinggal di 087747970200, Fesbuk :Aryo Widiyanto )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar