Memilih Positif.
Saya
selalu mengagumi orang yang pintar matematika, karena sejak kecil saya bener
gak bisa menghitung, sama sekali blank kalo liat angka, prestasi terbaik saya
adalah rangking 41 dari 42 murid, itu terjadi di kelas 3 SD, sejak SD sampe SMA,
nilai matematika saya terbaik adalah 6, phobia
pada angka, kecuali angka di duit, nah itu agak pinter.
Otak
kanan otak kiri, otak tengah , otak pinggir, otak atas atau bawah kurang tau juga type
manusia seperti apa saya ini, yang pasti selama ini kucoba mencari dan memilih
untuk positif sajalah,menjalani apa yang saya sukai dan tekun belajar biar gak lemot banget , sampe suatu saat saya membaca
artikel ini :
Ada dua
anak laki laki sedang berjalan di tengah hutan, anak pertama adalah pintar, guru dan orangtuanya juga berpikir anak ini
pintar, nilai sekolahnya bagus, rangkingnya tinggi, punya seabrek sertifikat
yang membuatnya unggul secara akademis.
Anak
yang kedua sebaliknya, hanya sedikit orang yang menganggapnya pinter, nilai
ujiannya gak istimewa, rangking kelasnya pun tak bagus, meski raportnya
memuaskan tapi tidak membanggakan, satu satunya kebanggaan adalah karena ada
orang yang memanggilnya “Si Lihai”.
Keduanya
suatu masa berjalan di hutan, ada masalah nih, Seekor beruang besar,buas dan
kelaparan menghadang mereka, si anak pertama memperhitungkan bahwa beruang buas
itu akan sampai ketempat mereka dalam waktu 17,3 detik, mengagumkan sekali
matematika anak ini, jika dilihat dari kegentingan yang tengah mereka alami,
anak ini tak hanya tahu rumus Jarak=Kecapepatan x Waktu, tapi ia juga mampu
menerapkannya pada saat darurat, sedangkan anak kedua tidak pernah dapat
memperhitungkan jumlah detik yang dibutuhkan si Beruang untuk sampai ke depan
dia.
Anak
pertama demikian panik saat memandang anak kedua yang sedang mencopot
sepatunya, lalu si pertama teriak “ Kamu gila, tidak ada jalan bagi kita untuk
berlari lebih cepat dari Beruang itu..!” si anak kedua menjawab, “ Benar, tapi
yang harus kulakukan sekarang hanyalah berlari lebih cepat daripada kamu” .
(Referensi dari Buku Learning Methamorposis, Hebat Gurunya, Dahsyat
Muridnya_Penulis H.D Iriyanto_Diterbitkan oleh Esensi divisi Penerbit Erlangga
2012).
So pembaca, silahkan diresapi
sendiri, simpulkan dan mari mencintai diri apa adanya, jangan minder jika hari
ini kita adalah itik buruk rupa, siapa tahu di masa datang kita adalah Elang
perkasa atau Merak berbulu indah , nasib orang siapa yang tahu, oke ya , mari
memilih positif
(Aryo Widiyanto, Journalist, Traveller , Backpacker, , Photographer, dan
Abdi Negara, Blogger di aryowidiyanto.blogspot.com. Twitter di @aryowidi , Facebook
:Aryo Widiyanto, email di : aryo_widi@yahoo.co.id. Address: Jl Sriagung 234 Cepiring Kendal Jawa
Tengah Indonesia )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar