Jika Komandan maka ada masa pensiunnya, Jika kita saudara, itu seumur hidup.
Bertemu
kembali dengan bapak ini seakan membuka memori masa peralihan dari masa nakal
saya menjadi masa menjadi manusia agak baik.
Dulu
pertama kali bertemu, kami “Bertempur” berdarah darah, saya menyerang beliau
dengan berbagai hal , beradu argumen, adu visi, adu “Taring”.
Namun
sebagaimana pemimpin yang hebat, beliau tidak membenci saya, bahkan dalam
perkembangannya saya menjadi takluk dan menjadi bawahan , saya akui benar benar
kalah, tanpa merasa dikalahkan.
Suatu
masa bapak ini pernah berpetuah, “ Manusia hidup itu apa yang dicari mas?” tanyanya, saya terdiam, tak tau harus jawab
apa, dan anehnya pertanyaan itu dibiarkan mengambang tak berjawab. Lalu
diteruskannya berbicara “ Kita sebagai manusia prinsipnya sama, kebetulan hari
ini saya jadi komandan, tapi jangan pernah menganggap saya selamanya jadi
komandan kalian (sambil memandang ke kami, para abdi beliau mulai dari Supir,
Ajudan hingga tukang sapu seperti saya) , komandan itu ada masa pensiunnya,
kalian adalah saudara saya, saudara itu seumur hidup” tuturnya sembari
mempersilahkan kami untuk makan siang.
Sebuah
kehormatan menjadi bagian dari perjalanan karir bapak ini, semoga jaya, amanah
, Barokah.
(Aryo Widiyanto, Journalist, Traveller , Backpacker, , Photographer, dan
Abdi Negara, Blogger di aryowidiyanto.blogspot.com. Twitter di @aryowidi , Facebook
:Aryo Widiyanto, email di : aryo_widi@yahoo.co.id. Address: Jl Sriagung 234 Cepiring Kendal Jawa
Tengah Indonesia )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar