Minggu, 16 Desember 2012

Selamat Datang di Kendal AKBP Drs Asep Jenal Ahmadi SH.M.Hum


Selamat Datang di Kendal AKBP Drs Asep Jenal Ahmadi SH.M.Hum

            Kesibukan nampak jelas terlihat di Mapolres Kendal sore itu puluhan Polisi berseragam lengkap didampingi Bhayangkari nampak membentuk barisan jajar kehormatan dari pintu masuk mapolres hingga ruang kerja Kapolres Kendal  , bunga aneka rupa juga ditaburkan sebagai perlambang bahwa kesuksesan dan harum nama akan selalu menyertai dua pimpinan yang akan beranjak dan akan menjabat di jajaran Polres Kendal. .
Ya, Seluruh anggota Polres Kendal nampak antusias menyambut Kapolres Kendal yang baru AKBP Asep Jenal Ahmadi  dengan prosesi pedang pora, saat masuk ke Mapolres Kendal usai dilantik kapolda menggantikan AKBP Kusdiantoro yang berjalan tegap dengan senyum khasnya didampingi Ibu Ayu Kusdiantoro.
AKBP Asep Jenal Ahmadi sebelumnya menjabat Kapolres Salatiga hampir sepuluh bulan, sedangkan AKBP Kusdiantoro yang menjabat selama sepuluh bulan ditanah Bahurekso ini.
Kasubag Humas Polres Kendal Iptu Eddy Prasetya mengatakan, acara penyambutan ini sebagai bentuk penghormatan kepada pimpinan baru.
“Kapolres yang akan beranjak yaitu bapak AKBP Kusdiantoro  juga didaulat mengalungkan bunga sebagai tanda penyerahkan tongkat kepemimpinan,” katanya.
Kapolres baru AKBP Asep Jenal Ahmadi juga mengumpulkan perwira Polres Kendal dan Kapolsek serta Kanit di jajarannya untuk mendengarkan laporan situasi selama ini. Malam harinya digelar acara pisah sambut di Gedung PKPN Kendal, yang dihadiri sejumlah undangan,pejabat dan tokoh masyarakat Kendal.
            Dalam acara pisah sambut itu nampak jelas keharuan membayang ,terutama di jajaran Bhayangkari, namun hal tersebut tak berlangsung berlarut, Kapolres baru AKBP Asep Jenal Ahmadi mampu mengalihkan nuansa itu dengan candaan yang ringan namun mencairkan suasana, jelang acara berakhir kedua pimpinan tersebut berkenan foto bersama dan menyalami para hadirin, selamat bertugas di Mabes Polri bapak AKBP Kusdiantoro, Welcome aboard, selamat datang di Tanah Bahurekso bapak Kapolres AKBP Asep Jenal Ahmadi, semoga sukses , barokah dan amanah.(Aryo Widiyanto untuk majalah Bhara Mitra Bahurekso Polres Kendal)

Kamis, 13 Desember 2012

Bekas Kernet yang jadi pengusaha sukses di London


 Serial Motivasi 3


Bekas Kernet yang jadi pengusaha sukses di London


TEMPO.CO, London - Suara Pance Pondaag menyanyikan Demi Kau dan Si Buah Hati menemani Firdaus Ahmad menyetir Mercedes 120 CDI di jalanan London yang padat pada suatu siang akhir Februari lalu. Mobil jembar yang sanggup mengangkut sepuluh orang itu adalah kendaraan "dinas" laki-laki 54 tahun ini dari rumah ke restorannya.

Nusa Dua Restaurant berdiri di sudut Dean Street 11, Soho, di jantung ibu kota Inggris itu. Bangunan tiga lantai ini satu-satunya restoran Indonesia di kawasan belanja dan tempat nongkrong anak-anak muda itu. "Sejak Presiden Barack Obama datang ke Indonesia, menu favorit di sini nasi goreng," kata Daus.

Selain itu, ada banyak makanan khas Indonesia di daftar menu: ayam kremes, sayur asem, sambal terasi, tahu isi, soto ayam, tempe, dan kerupuk udang. Saya makan di sana ketika restoran masih tutup menjelang sore. Tapi, di depan pintu, pelanggan dari pelbagai ras yang akan makan malam sudah antre mengular.

Resto ini adalah buah kerja keras Daus selama 20 tahun. Ia tiba di London pada akhir 1981 dengan tiket pesawat yang dikirim saudaranya, sopir di Kedutaan Besar Indonesia di London. Daus nekat berangkat ke Inggris karena penghasilan sebagai kondektur angkutan kota Kampung Melayu-Bekasi tak menentu.

Mendarat di Bandar Udara Heathrow yang sibuk, lulusan SMA 1 Indramayu ini termangu dua jam. Ia tak tahu jalan keluar. Ia amati setiap penumpang. Asumsinya, orang yang kusut pasti baru mendarat setelah penerbangan yang jauh. Ia ikuti mereka menyeret koper. "Saat itu saya baru tahu arti ''exit'' itu keluar," katanya, terbahak.

Daus lalu bekerja di restoran Indonesia sebagai pencuci piring. Tapi resto ini tak berumur lama. Pemiliknya ketahuan mengakali pajak. Pemerintah mengambil alih dan menjualnya. Pembelinya adalah tukang masak asal Malaysia. Resto itu kini jadi rumah makan Asia yang tukang masaknya adalah pemilik lama, bekas majikan Daus.

Seorang pengusaha Singapura kemudian mendirikan Nusa Dua Restaurant. Daus diajak bergabung dan naik pangkat jadi chef. Tapi perkongsian ini hanya bertahan tiga tahun. Pengusaha itu tak sanggup membayar cicilan modal. Royal Bank of Scotland (RBS) menyitanya. Daus kelimpungan tak punya pekerjaan.

Pada 1991 ia sudah menikahi Usya Suharjono, perempuan manis yang tengah kuliah kesekretariatan di London. Ayah Usya adalah wartawan radio BBC seksi Indonesia. Ia mengikuti orang tuanya ke London setelah lulus SMA 2 Jakarta Pusat pada 1983. Daus punya ide mengambil alih Nusa Dua.

Usya maju sebagai negosiator dengan bank karena ia fasih berbahasa Inggris. Daus hingga kini masih gagap. Kepada tiga anaknya, ia berbicara dalam bahasa Indonesia, tapi dijawab dalam bahasa Inggris. Usya membujuk bahwa resto itu merugikan RBS karena tak mendatangkan untung, sementara pajak tetap harus dibayar.

Daus meyakinkan mereka akan mengelola rumah makan dengan jaminan membayar cicilan 1.000 pound tiap bulan tepat waktu. ”Jika tahun pertama pembayaran tak jelas, bank silakan ambil alih lagi,” katanya. Deal. RBS ternyata setuju.

Sejak itu, Daus yang pegang kendali. Ia belanja, ia memasak, ia pula yang melayani pembeli. Karena makanan racikannya enak, pelanggan lama kembali, dan pembeli baru berdatangan. Restorannya mulai untung dengan omzet 10 ribu pon (Rp 140 juta) setiap pekan. Dalam waktu enam tahun, utang 100 ribu pound lunas.

Tabungannya mulai kembung. Daus membeli sebuah rumah seluas 300 meter persegi seharga Rp 5,2 miliar di sudut jalan dekat sekolah anaknya. Rumah sembilan kamar itu kini disewakan kepada pelancong asal Indonesia dengan tarif 19,5 pound semalam. Meski tak ada papan nama, orang tahu rumah bata merah di sudut jalan kompleks elite Colindale itu ”Wisma Indonesia”.

Daus-Usya tinggal tak jauh dari situ. Tiga mobil nangkring di garasi. Semuanya Mercedes yang harga satu unitnya rata-rata Rp 1,4 miliar. Daus kerap bolak-balik London-Bekasi untuk menengok keluarga besarnya di Jatiasih.

Setelah semua pencapaian ini, Daus hanya punya satu cita-cita: pulang kampung setelah anak-anaknya mandiri dan membuat taman pendidikan agama untuk anak-anak miskin.(Sumber http://www.tempo.co/read/news/2012/04/11/089396254/Kisah-Bekas-Kenek-Jadi-Pengusaha-Sukses-di-London)

Sabtu, 01 Desember 2012

1579 Taekwondoin Kendal Ikuti Ujian Kenaikan Tingkat.





1579 Taekwondoin Kendal  Ikuti Ujian Kenaikan Tingkat.


                Perkembangan  jumlah peserta olahraga Taekwondo di Kabupaten yang meningkat pesat nampaknya juga diiringi dengan upaya peningkatan kualitas yang dilakukan oleh para pengurus TI di wilayah tersebut.
                Belum lama ini TI Kendal menggelar Ujian Kenaikan Tingkat  (UKT) Periode ketiga tahun ini di GOR Bahurekso yang diikuti oleh 1579 Taekwondoin.
                Ribuan peserta yang berasal dari semua Dojang di Kabupaten Kendal ini diuji dengan berbagai materi yang telah dilatih selama tiga bulan sebelumnya seperti  untuk sabuk putih hingga hijau diuji gerakan dasar pukulan , tendangan dan tangkisan  serta tehnik bertarung atau kyorugi, sedangkan untuk Biru diuji tehnik jurus atau Poomsae ditambah dengan sparring kyorugi dan pemecahan benda keras.
                Ketua  Panitia penyelenggara UKT Sabeum Nim Sunarto mengatakan peningkatan jumlah peserta ujian ini karena sosialisasi para pelatih merambah hingga hampir seluruh sekolah di Kendal, “ Tujuan UKT ini untuk  evaluasi berbagai materi latihan yang sudah dijalani selama satu periode yang berdurasi tiga bulan, kami harapkan kualitas para taekwondoin meningkat sehingga akan berimbas positif pada persiapan Porprov 2013 di Banyumas” papar Sunarto.
                Dihubungi ditempat terpisah, ketua Pengcab TI Kendal Sabeum Nim Baniardi menjelaskan bahwa  mekanisme UKT  untuk periode ini harus diupayakan meningkat  dari segi  manajemen  pelaksanaan maupun  secara administratif, “ Pelaksanaan UKT periode ini memuaskan , kedepan para pelatih yang ditunjuk menjadi panitia UKT harus belajar untuk lebih baik lagi demi majunya perkembangan taekwondo di  Tanah Bahurekso ini” tandas Baniardi (Aryo Widiyanto ,Jalan Sriagung 234 Cepiring Kendal Jawa Tengah)
               
               

Satlantas Polres Kendal beri penyuluhan pada Klub Motor.






Operasi  Zebra  2012.


   Satlantas Polres Kendal beri penyuluhan pada Klub Motor.


                Dalam kaitannya dengan Operasi Zebra 2012 dimana terdapat porsi 80 %untuk pencegahan, bimbingan dan peringatan persuasif bagi masyarakat oleh kepolisian, Jajaran Satlantas Polres Kendal beberapa waktu lalu mengadakan penyuluhan terhadap sejumlah klub otomotif di Kabupaten ini.

                Salah satu Klub Motor yaitu Byson Yamaha Owner  Indonesia (Bionic)  bertepatan dengan pertemuan bulanan yang disebut “Kopi darat alias Kopdar” bekerjasama dengan Polres Kendal   untuk memberikan penyuluhan tentang disiplin berlalu lintas kepada seluruh anggotanya.
                Hadir dalam acara tersebut sekitar 250 bikers Bionic dari Kendal, Semarang,Demak, Salatiga, Magelang dan Kudus  dengan narasumber  Kapolres Kendal AKBP Kusdiantoro SH yang diwakili oleh Kasatlantas AKP Imam Zamroni  .
                Dalam penyuluhan tersebut, Kasatlantas mengemukakan pentingnya para bikers untuk selalu mengenakan dan memeriksa perlengkapan keselamatan seperti  klik Helm, Lampu depan belakan, Lampu sein, rem serta bagian pennting motor “ dan jangan lupa beristirahat jika merasakan lelah dan mengantuk, karena sebagian besar penyebab kejadian kecelakaan  lalu lintas diantaranya disebabkan oleh kelelahan dan kelengahan pengendara” papar Imam Zamroni.
                Dalam kesempatan itu Kasatlantas juga menyerahkan kenang kenangan berupa buku panduan berkendara dan paket sosialisasi operasi Zebra 2012 dan tali asih bantuan untuk konsumsi .
                 Zanuar alias Mbah Brow (57) sesepuh klub motor di Kabupaten Kendal mengatakan pihaknya merasa bangga dengan kesediaan Polres Kendal untuk  memberikan penyuluhan hukum kepada para bikers “ Ada semacam rasa rikuh jika setelah diberi penyuluhan kok kemudian ada anggota bikers yang melanggar, kami akan selalu upayakan untuk patuh pada peraturan lalu lintas yang berlaku” tegas pria yang  aktif di berbagai organisasi otomotif itu sembari tersenyum.( Aryo Widiyanto, Jalan Sriagung 234 Cepiring Kendal Jateng 51352)
               
               

Kamis, 29 November 2012

Serial Motivasi Latihan berujung Keahlian


 Serial Motivasi 


                                                     Latihan berujung Keahlian



"Shoot at Kendal Jungle" Picture by Aryo Widiyanto , Bahurekso Photographers Club Kendal Central Java Indonesia

                       Di Tiongkok pada zaman dahulu kala, hidup seorang panglima perang yang terkenal karena memiliki keahlian memanah yang tiada tandingannya. Suatu hari, sang panglima ingin memperlihatkan keahliannya memanah kepada rakyat. Lalu diperintahkan kepada prajurit bawahannya agar menyiapkan papan sasaran serta 100 buah anak panah.
                         Setelah semuanya siap, kemudian Sang Panglima memasuki lapangan dengan penuh percaya diri, lengkap dengan perangkat memanah di tangannya.
Panglima mulai menarik busur dan melepas satu persatu anak panah itu ke arah sasaran. Rakyat bersorak sorai menyaksikan kehebatan anak panah yang melesat! Sungguh luar biasa! Seratus kali anak panah dilepas, 100 anak panah tepat mengenai sasaran.
Dengan wajah berseri-seri penuh kebanggaan, panglima berucap, "Rakyatku, lihatlah panglimamu! Saat ini, keahlian memanahku tidak ada tandingannya. Bagaimana pendapat kalian?"
              Di antara kata-kata pujian yang diucapkan oleh banyak orang, tiba-tiba seorang tua penjual minyak menyela, "Panglima memang hebat ! Tetapi, itu hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan yang terlatih."
                           Sontak panglima dan seluruh yang hadir memandang dengan tercengang dan bertanya-tanya, apa maksud perkataan orang tua penjual minyak itu. Tukang minyak menjawab, "Tunggu sebentar!" Sambil beranjak dari tempatnya, dia mengambil sebuah uang koin Tiongkok kuno yang berlubang di tengahnya. Koin itu diletakkan di atas mulut botol guci minyak yang kosong. Dengan penuh keyakinan, si penjual minyak mengambil gayung penuh berisi minyak, dan kemudian menuangkan dari atas melalui lubang kecil di tengah koin tadi sampai botol guci terisi penuh. Hebatnya, tidak ada setetes pun minyak yang mengenai permukaan koin tersebut!
                Panglima dan rakyat tercengang. Merela bersorak sorai menyaksikan demonstrasi keahlian si penjual minyak. Dengan penuh kerendahan hati, tukang minyak membungkukkan badan menghormat di hadapan panglima sambil mengucapkan kalimat bijaknya, "Itu hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan yang terlatih! Kebiasaan yang diulang terus menerus akan melahirkan keahlian." (Dipetik dari :  ceritayang memotivasi.blogspot.com)