Selasa, 30 Oktober 2012

“Kendal Siap Jadi Ibukota Jawa Tengah”




Bupati Kendal Dokter Widya Kandi Susanti MM.CD

“Kendal Siap Jadi Ibukota Jawa Tengah”
            Pembangunan yang sedang digencarkan di Kabupaten Kendal nampaknya membawa optimisme tersendiri di benak Bupati Kendal Dokter Widya Kandi Susanti MM CD , dalam sebuah sesi wawancara dengan wartawan Bupaati  menyatakan, Kabupaten Kendal siap menjadi ibu kota Provinsi Jawa Tengah menggantikan kota Semarang, apabila memang diperlukan, berdasarkan fakta bahwa  Kendal saat ini sudah mulai giat membangun beberapa kawasan industri dan pelabuhan serta menata areal perkotaannya  dengan baik.
Bupati Widya menegaskan dengan adanya faktor antara lain  Semarang sebagai Ibukota Provinsi Jateng  saat ini sudah mulai sarat dengan problem seperti  air pasang atau Rob  dari laut yang mengakibatkan beberapa wilayahnya tergenang dan tenggelam, dan mempertimbangkan bahwa  Kendal  secara geografis berbatasan  dengan Semarang. Dia pun menilai Kendal layak  menggantikan Semarang.
"Setelah pelabuhan dan kawasan industri, Kabupaten Kendal juga siap menerima pindahan Bandara Ahmad Yani. Demikian juga dengan stasiun kereta api,serta tahun 2013, Pelabuhan Kaliwungu akan beroperasi. Dan rencananya Presiden SBY akan datang meresmikan," jelasnya”kata Widya.
Wanita yang terkenal suka dengan olahraga keras seperti Trail dan Offroad itu menjelaskan, sebentar lagi di wilayah yang dipimpinnya juga akan dijadikan tempat pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang merupakan kolaborasi dengan investor asing,dengan demikian, semua fasilitas yang dibutuhkan untuk menjadi sebuah kota metropolitan sudah siap.

“ Dari Aktivis, Kepala Desa hingga Jadi Juragan Restoran”


Bambang Sukindro SE.  M.Si

“ Dari Aktivis, Kepala Desa hingga Jadi Juragan Restoran”
                Dari tampilan fisik dan tatapan matanya, orang sudah bisa meraba bahwa sosok satu ini bukan figur sembarangan, dari caranya berbicara yang tertata namun tajam menandakan dia sudah pernah mengalami kerasnya benturan kehidupan, ya , dialah Bambang Sukendro SE.M.Si, mantan lurah desa Mororejo Kaliwungu yang tersohor semasa mudanya adalah aktivis garis keras.
                Suatu masa lalu dimana dia pernah menggerakkan ratusan massa untuk mendemo pabrik Kayu Lapis Indonesia yang dianggap warga mencemari lingkungannya, sebagai Kepala Desa kala itu dia berdiri di lapis terdepan mengepalkan tangan memprotes pabrik tersebut, konon  dengan kapasitasnya sebagai Kades dia sempat berdebat dengan Wakapolda Jateng disaksikan  masyarakat.
                Perjuangannya bukan tanpa resiko, dia sempat merasa di “kerjain”  oleh perangkat hukum kala itu, Bambang Sukindro menuturkan bahwa berawal dari adanya isu dirinya memakai dana Desa, dia di demonstrasi oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan warga namun teernyata adalah orang orang sewaan , para pendemo itu konon dibayar Rp 20.000 per kepala untuk mendiskreditkan dirinya,  “ Tahun 2002 saya diperkarakan dan disidang atas perkara dituduh korupsi memakai Dana desa dan mark up pembangunan gedung, serta   kelebihan bengkok, saya sudah memohon pada majelis hakim cek lapangan , audit, bangunan yg dibangun nilainya berapa, bukti material harus dilihat, tapi hakim tak melakukan cek lapangan.  fokus utamanya dalam perkara itu  adalah  saya dituduh korupsi  dan perkara kelebihan bengkok disidang  tak diperdebatkan, tapi vonis malah tentang bengkok, padahal awal saya  dilantik jadi Kades , bengkok itu tak pernah diukur, 4 tahun perjalanan kemudian bengkok diukur, dia hanya mengikuti lurah lama, masa jabatan habis bengkok kembali ke desa , sebuah vonis yang janggal menurut saya” paparnya mengenang.
                Tak berhenti sampai disitu Bambang mencoba langkah baru yaitu mengikuti Eksaminasi tentang perkaranya di UNIKA Soegijopranoto Semarang, hasil eksaminasi di Univesitas Katolik Sugiyo pranoto 2005 yang mengulas vonis Bambang  selama  1,5 tahun, para pakar hukum  diantaranya dari LBH Semarang  Abhan Misbah  dkk, menyimpulkan vonis terhadap  Bambang Sukindro dinilai keliru.
                “Suatu ketika nanti  saya ingin mengajukan PK,saya  mencari timing yg tepat, mana yg harus diberi keadilan, saya  hanya ingin nama baik direhabilitasi, karena saya  tak pernah merasa mencuri uang desa” Tuturnya.
Semasa di penjara Bambang  melihat kehidupan di LP begitu tak manusiawi “Tahanan yang masuk langsung dihajar, diselomotin pake rokok kalo tidak setor uang , bekingnya petugas yang suka teler, akhirnya saya melaporkan ke Kanwil Dephunkam, hasilnya  lingkungan LP “dibersihkan”, petugas yang arogan dan nakal  dipindahi dan dikenai sanksi , akhirnya  saya bersama KH Zaenuri Botomulyo   bisa merubah lingkungan  LP menjadi semacam pesantren, tahanan yg tak mendapat perlindungan merasa aman” kata yang mirip Rano Karno ini.
Kini Bambang merasa nyaman dengan kehidupannya, bagi dia semua ada hikmahnya  “Gusti Allah memberi saya kelimpahan rejeki selepas dari LP, warga senantiasa guyub rukun  dan mendukung kinerja kami” tambahnya.

Bambang Sukindro, dari seorang aktivis kini dia menekuni usaha restoran Jati Kebon dan Tambak yang terletak di Jalan Arteri Kaliwungu, kreativitasnya bermuara pada satu hal, dia ingin seluruh warga desanya bekerja dan berkarya karena baginya warga yang bekerja akan membuat warga terhindar dari niatan berperilaku negatif seperti mencuri, merampok, dimanipulasi sebagai tenaga bayaran untuk demonstrasi yang tak penting dan sejenisnya.(Aryo Widiyanto)

Mutasi empat Kapolsek di Jajaran Polres Kendal




Mutasi empat Kapolsek di Jajaran Polres Kendal

“ Perpindahan tugas dari satu tempat ke tempat lain, dari sebuah bidang kerja ke bidang lain adalah hal yang wajar dalam organisasi Kepolisian Republik Indonesia, untuk tour of duty, tour of area, dalam rangka dinamisasi dan penyegaran, selain tentu saja itu adalah dalam rangka mematuhi perintah pimpinan dalam hal ini Bapak Kapolda Jateng  “ papar Kapolres Kendal AKBP Kusdiantoro SH dalam sebuah sesi wawancara khusus dengan majalah Bhara Mitra Bahurekso di loby Polres mengenai empat Kapolsek di Jajaran Polres Kendal yang di rotasi untuk penyegaran organisasi dan peningkatan etos kerja.
Serah terima jabatan para perwira tersebut dilaksanakan di halaman Polres Kendal dipimpin langsung  Kapolres Kendal AKBP Kusdiantoro, Sabtu (6/10)  Empat Kapolsek tersebut Kapolsek Cepiring dari AKP Muslich digantikan AKP Asri yang sebelumnya bertugas di Polda Jawa Tengah. Sedangkan AKP Muslich selanjutnya  menjabat Kapolsek Sukorejo.

Kapolsek Kangkung dari Kompol Sumaryono digantikan AKP Suratno yang  sebelumnya Kasubag Humas Polres Kendal. Sedang Kompol Sumaryono memasuki masa purna tugas per 1 Oktober lalu.  Kapolsek Kaliwungu  AKP M Rif’an  diganti AKP R Dian Kusumasmoro dari Polda Jateng. M Rif’an sendiri akan menempati jabatan baru sebagai  Kasubag Pers Polres Kendal. 

Selain empat Kapolsek, perwira yang juga dimutasi diantaranya Kasubag Hukum dari AKP Suroto digantikan AKP Suwarso dari Polres Batang,  jabatan Kabag Sumda Polres Kendal juga dilimpahkan dari Kompol Sofiyatun kepada  Kompol Supraptoyo. Pejabat lama akan menempati posisi Kasubag Sumda Polres Demak, demikian juga dengan posisi Kasat Sabhara Polres Kendal AKP Sunardi digantikan AKP Winarno Panji Kusumo dari Polda Jateng. AKP Sunardi akan menempati jabatan di Polda Jawa Tengah. Jabatan Kasat Lantas juga diganti dari AKP Patmo Supriyadi kepada AKP Imam Zamroni yang sebelumnya menjabat Kapolsek Gringsing Batang.(Tim BMB)

Perangkat Desa PNS Menjadi Magnet


Perangkat Desa PNS Menjadi Magnet







PPDI KENDAL – Perangkat Desa sebagai Pegawai Negeri Sipil dapat menjadi magnet bagi pemuda di desa setempat agar tertarik untuk berpartisipasi berorganisasi dalam pemerintahan desa. Sehingga desa-desa tidak ditinggalkan oleh kaum muda ataupun sumber daya manusianya yang berkualitas untuk bekerja diluar daerahnya ,hal tersebut disampaikan Ketua Silaturahmi Nasional (Silatnas) Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Tahun 2012 , Widhi Hartono,SE ,yang diadakan   pada tanggal 29 September 2012 di Gedung Pertemuan Obyek Wisata Benteng Van der Wijk, Gombong, Kebumen yang dihadiri oleh perwakilan anggota PPDI di Indonesia, Wakil Bupati Kebumen, perwakilan Gubernur Jawa Tengah, anggota Pansus RUU Desa DPR RI , Bapak Sadar Subagyo.
 Arti Penting Perangkat Desa
Dalam Penjelasannya Widhi Hartono,SE ,Perangkat Desa memiliki arti penting dalam pelaksanaan pemerintahan :
  1. Sebagai abdi masyarakat maupun sebagai abdi negara.
  2. Sebagai pelaksana pemerintahan di desa, perangkat desa juga aktif membangun relasi sosial, khususnya dalam memupuk solidaritas antar perangkat desa se-Indonesia.
  3. Sebagai reliable information, sebagai perencana pembangunan yang berbasis pemerintahan.
Namun sayangnya, perjuangannya kurang dihargai atau masih dapat dikatakan tidak seimbang. Salah satunya adalah terkait dengan statusnya yaitu sebagai abdi negara, tapi tidak diakui sebagai pegawai negeri sipil.
 Konfigurasi RUU Desa dan Netralitas Organisasi
 Ketua Umum Pengurus Pusat PPDI Ubaidi Rosidi, S.H, Dalam sambutannya Ubaidi menyampaikan pentingnya konfigurasi dalam RUU Desa, yaitu dari segi hukum, politik, sosial kultural, dan sosial ekonomi.
Mengingat perangkat desa adalah abdi masyarakat/negara, perangkat desa adalah manusia oleh karena itu konteks negara Indonesia adalah harus memanusiakan manusia, dan diperlukan sebuah persatuan yang solid, untuk menyuarakan aspirasi dalam RUU Desa yang mendukung kesejahteraan perangkat desa.
Dalam kesempatan itu pula Ketua Umum PPDI berpesan untuk menjaga netralitas organisasi dan tidak bermain dengan salah satu partai apapun, kita harus tunjukan bahwa PPDI benar benar solid dan tidak dimiliki oleh salah satu partai.

PPDI  menjembatani antara pemerintah desa
 Gubernur Jawa Tengah,melalui sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten Pembangunan Provinsi Jawa Tengah, Siswo Laksono, S.H bahwa acara silaturahmi ini sebagai wahana demokrasi untuk menyampaikan aspirasi dan menyamakan persepsi antara perangkat desa se-Indonesia. PPDI sebagai organisasi masyarakat yang dapat menjembatani komunikasi antara pemerintah desa dan pemerintah provinsi dalam rangka koordinasi pelaksanaan tugas pemerintahan dalam sistem pemerintahan Indonesia yang menganut sistem presidensial.

Mendukung aksi mogok oleh para perangkat
 Sadar Subagyo, anggota Pansus RUU Desa DPR RI dari Fraksi Gerindra yang menjadi salah satu Dewan Pembina PPDI mendukung aksi mogok oleh para perangkat kalau statusnya masih tetap belum diakui dan haknya belum terpenuhi. Beliau juga menyerukan slogan yang berbunyi “PPDI solid, PNS harga mati”. Para peserta terdengar serentak mengikuti ucapan slogan tersebut dengan semangat. Ia berharap dan mendukung agar perangkat desa memperoleh status PNS, serta jaminan kesehatan atau jaminan hari tua.
Arti Penting Silatnas Bagi Kabupaten Kendal
Pertemuan silatnas Kebumen walau hanya setengah Jam ,bagi  Pengurus PPDI Kendal mempunyai arti penting ,diantaranya :
  1. sebagai wahana untuk menyampaikan,mendengar dan sarana Perjuangan bersama-sama dengan Kabupaten lain.
  2. Mensosialisasikan Program yang dicapai Kendal yang sudah masuk di Majalah Bhara Mitra kemudian menyerahkan dalam bentuk majalah ke  Kabupaten Lain.
  3. Mengfungsikan Pengurus sesuai TUPOKSI.
Surat mandat PPDI Kendal Nomor : 21/PPDI/IX/2012 memandatkan Chumaidi,Nuryanto,Muhlisin dan Sukoyo,untuk mengikuti acara silatnas dan melaporkan Hasil-hasilnya dalam bentuk rekaman,Foto,dan Video sebagai bahan efaluasi dan laporan ke Anggota PPDI Kendal