Minggu, 01 April 2012


Seorang Warga Cepiring diduga terkena Racun Serangga Tomcat
                Serangan Serangga Tomcat yang menghebohkan Surabaya karena ratusan warganya terkena racun dari serangga kecil berbentuk mirip semut tapi memiliki ekor runcing mencuat keatas itu nampaknya ada kemungkinan menyerang warga Kabupaten Kendal.
                Seorang Warga Cepiring bernama Untung Kristiono (32) warga RT 06/01 Desa Cepiring  mengaku merasakan gatal disekujur tubuh yang kemudian diikuti dengan timbulnya ruam dan bintik merah bulat dan agak bernanah di sebagian tubuhnya setelah tergigit serangga tersebut.
                “ Setelah digigit serangga dengan ciri seperti  hewan Tomcat yang ditayangkan di televisi , semalaman saya tak bisa tidur kemudian setelah itu badan saya demam selama 15 hari diikuti timbulnya bintik merah sepertikulit yang terbakar atau ”gabagen” rasanya gatal luar biasa”papar Untung ketika ditemui di rumahnya diJalan Sriagung no 234  Cepiring.
                Pria yang sehari hari bekerja sebagai instruktur Fitness itu yakin dirinya bersama lima temannya yang lain terkena efek dari gigitan serangga Tomcat karena setelah tergigit dia sempat melihat dengan jelas bentuk serangga tersebut,”serangga itu persis sama seperti yang saya lihat di Tivi dan gambar di internet” tambahnya.
                Bupati Kendal dokter Widya Kandi Susanti MM.CD yang mendapatkan informasi tentang adanya warga yang terkena dampak racun Tomcat segera bertindak cepat dengan menerjunkan satu tim dari Dinas Kesehatan Kendal dan Puskesmas Cepiring, “ Saya himbau agar Dinas Kesehatan bergerak cepat menginvetarisir permasalahan ini, segera berikan pertolongan yang dibutuhkan masyarakat”tegas Bupati.


                Kepala DKK melalui Kepala Puskesmas Cepiring dokter Kisnanto mengatakan bahwa setelah diadakan pemeriksaan awal dirumah terduga gigitan Tomcat pihaknya akan melakukan pemeriksaan lanjutan Rabu 21/3 , “ Jika diperlukan kami akan merujuk pasien ke dokter spesialis yang ada di RSUD Dokter Suwondo untuk mengetahui jenis penyakitnya secara spesifik dan pengobatannya” jelas Kisnanto.(Aryo Widiyanto)
                “