Sabtu, 24 Oktober 2015

Pak Mujtahid Kreatif Ciptakan Alat Tambal Ban Listrik.



Pak Mujtahid Kreatif Ciptakan Alat Tambal Ban Listrik.


Malam minggu bagi sebagian orang adalah waktu untuk keluarga atau hangout atau menikmati suasana bersama cinta, namun saya malah ngelayap sampai Semarang, bukan apa apa, saya sedang menempuh pendidikan untuk diri saya sendiri, bukan untuk naik pangkat atau naik gaji, bagi saya kuliah adalah kepuasan batin , bukan melulu karena ada kepentingan.

Pulang dari Semarang, saya mendapat berkah karena ban motor bocor, pas di sebuah tambal Ban  di Mangkang sekitar 2 Kilometer dari Semarang, lumayanlah kali ini saya hangout di pinggir jalan, gak mood ngopi, gak mood ada cewek lewat yang lirak lirik heran mungkin karena ada pria seganteng Brad Pitt bengong   , cuekin aja.



Sekilas tak ada yang aneh di kios tambal Ban itu, tapi insting saya mengatakan ada yang aneh, pandangan saya menyapu ke arah lantai tempat ban ditambal, benar juga, ini dia !!, alat tambalnya hebat, yaitu tidak memakai Seker yang dilubangi dan diberi bensin atau spiritus sebagai alat pemanas, tapi menggunakan listrik..!!.

Kepo saya kumat sampe titik didih tertinggi, akhirnya dapat juga data, pemilik tambal Ban ini bernama Pak Mujtahid, konon dia sempat kuliah hingga skripsi tapi lebih milih gak selesai, entah kenapa, lalu tentang alat tambal ban elektrik itu dia konon menciptakan sendiri, berinovasi dari alat tambal tradisional namun diatasnya dipasangi semacam kumparan bundar sebagai pengalir listrik untuk memanaskan lempengan yang dijepitkan ke ban sepeda motor , “ Panas akan lebih fokus membakar lem penambal yang merekat di Ban, jika biasanya menambal ban butuh sekitar setengah jam , dengan alat ini saya bisa hemat waktu karena hanya butuh 5 Menit ban sudah selesai ditambal , ada lampu indikatornya, jika ban sudah matang tertambal, lampu diatas kumparan akan mati dengan sendirinya” papar pak Mutjahid.

Pameo bahwa orang Indonesia jenius menyiasati hidup saya buktikan sekali lagi di sini, pak Mujtahid tak hanya sebagai user atau pengguna tapi dia sudah melangkah menjadi produsen alat ini, dia memproduksi sendiri mulai dari memotong besi, mengelas, menempel kelistrikan hingga melayani pembeli yang datang mulai dari wilayah Semarang, Kendal, hingga Aceh dan Medan dilayaninya sendiri, “ biasanya informasinya dari mulut ke mulut,para Sopir dan pengendara mobil yang menambalkan ban tertarik dan membeli, lalu menyebar informasinya, satu paket alat tambal ban listrik ini saya hargai Rp 350 ribu, terserah mau dijual lagi berapa” tuturnya.

Yang pasti alat tambal ban listrik ini adalah inovasi, hemat karena tak memakai bahan bakar semacam spiritus atau bensin untuk memanaskan, tinggal tancep  ke colokan listrik dan hanya butuh 5 menit untuk satu ban sepeda motor atau mobil selesai ditambal, jika tertarik nih saya punya alamatnya pak Mujtahid yaitu di  Kios Tambal Ban Bintang Tiga, Jalan Raya Mangkang Semarang KM 3 Jawa Tengah , Sebelah timur Pom Bensin Mangkang, sebelah barat pasar Mangkang dekat ruko bekas pegadaian, no telp nya beliau ada di 081327421130.


Aryo Widiyanto, Journalist,   Traveller , Backpacker, , Photographer, dan Abdi Negara, Blogger di aryowidiyanto.blogspot.com. Twitter di @aryowidi , Facebook :Aryo Widiyanto, email di : aryo_widi@yahoo.co.id.  Address: Jl Sriagung 234 Cepiring Kendal Jawa Tengah Indonesia

Rabu, 21 Oktober 2015

Ambil Waktu



AMBIL WAKTU

                Ambil waktu untuk berpikir
                Itu adalah sumber kekuatan


Ambil waktu untuk bermain
Itu rahasia muda yang abadi

                Ambil waktu untuk membaca
                Itu Sumber Kebijaksanaan

Ambil Waktu untuk berdoa
Itu kekuatan terbesar di bumi

                Ambil waktu untuk mencintai dan dicintai
                Itu hak istimewa yang diberikan Tuhan.

Ambil waktu untuk bersahabat
Itu jalan menuju kebahagiaan

                Ambil waktu untuk tertawa
                Itu musik yang menggetarkan jiwa

Ambil waktu untuk bekerja
Itu adalah nilai keberhasilan.

                Ambil Waktu untuk beramal
                Itu kunci menuju surga.

               
                                                Irish old arioproverb.

Selasa, 20 Oktober 2015

Katakan Sejujurnya



Kalau Tak Mungkin Lagi Hujan Menyejukkan Hati Ini

Kalau Tak Mungkin Lagi Kita Bercerita Tentang Cinta

Untuk Apa Aku Disini

                                   

                -Katakan Sejujurnya, Song By Nindy- (

Aryo Widiyanto, Journalist,   Traveller , Backpacker, , Photographer, dan Abdi Negara, Blogger di aryowidiyanto.blogspot.com. Twitter di @aryowidi , Facebook :Aryo Widiyanto, email di : aryo_widi@yahoo.co.idgung  Address: Jl Sriagung 234 Cepiring Kendal)

Semangat Indonesia !!



Semangat INDONESIA !!


            Kadang ketika kita sudah merasa mapan, berhasil, terpenuhi segala  kebutuhan maka hidup menjadi  semenjana, biasa saja.



            Kadang disaat seperti itu maka kita lupa akan segala perjuangan yang sudah kita lalui, pahit getir, tetesan keringat, darah dan air mata saat melalui kesulitan hidup bersama anak dan istri terhapus oleh segarnya kenyamanan hidup.


            Ketika rasa ala Status quo itu sedang ‘hot hotnya’ bersemayam didalam benak, perlulah kita menengok sejenak ke kanan dan ke kiri jalan  saat berkendara menuju tempat aktivitas, niscaya di suatu tempat di pinggir jalan akan kita saksikan serombongan pekerja pabrik sedang menunggu jemputan angkutan perusahaannya.


            Siapa bilang orang Indonesia pemalas? Jika ada yang bilang begitu pasti belum pernah melihat etos kerja para penyapu jalan dan para pekerja pabrik di negara ini.


 Perlu dikagumi dari para saudara kita itu adalah semangat mereka, saya semasa di Bandung , Semarang atau di kota Kendal saat ini  sering melihat para penyapu jalan saat hari masih gelap sehabis Subuh  mereka sudah bekerja menunaikan tugasnya, menyapu  daun dan sampah yang berserakan , kemudian  para pekerja pabrik berangkat kerja sangat  pagi, biasanya  jam 06.00 atau 07.00 pagi  , pulang sekitar jam 04.00 sore atau bahkan lebih jika ada lemburan.  Apa yang menyebabkan mereka menjadi begitu bergairah untuk bekerja?  Kebutuhan hidupkah ? Kewajiban menghidupi anak istri, atau  untuk ibadah…bukankah Allah dalam sebuah firman Nya mengatakan bahwa dalam setiap tetes keringat yang kita keluarkan untuk mencari nafkah di jalan yang benar mengandung ampunan dosa?


            Ribuan pekerja  di negara ini  memiliki semangat kerja yang luar biasa, ada beberapa kode etik serta  sanksi  dari pabrik yang notabene swasta tentu jauh lebih keras daripada pegawai negeri, konon, jika bekerja di swasta tidak berangkat tiga kali maka  akan dipecat, tidak memenuhi target atau terlambat masuk kerja maka akan ada sanksi, dan perhatikan seragam mereka, walaupun tidak baru tapi senantiasa rapi dan sesuai aturan perusahaan.


             Jika semua warga Indonesia bersemangat kerja seperti para penyapu jalan dan pekerja pabrik di semua bidang yang mereka tekuni, tentu tak ada lagi jam karet, kemalasan dalam berkarya, atau menunda dan memperlambat sebuah pekerjaan, karena ada rasa tanggung jawab, semangat untuk meraih yang terbaik demi anak istri demi institusi demi Negara dan demi diri sendiri, bukankah ketika kita merasa terpojok dan membutuhkan pelarian atau penyelamatan maka tembok yang tinggi akan bisa kita lompati dan beban yang berat akan bisa kita angkat? Mengapa rasa “Kepepet” itu tidak kita coba adakan untuk mengeluarkan segala potensi dan mendapatkan hasil diatas rata rata?.

            Mari kita gapai yang terbaik, sebagaimana saudara kita para pekerja itu, mereka selalu mengisi waktu untuk menggapai yang terbaik namun tetap ceria, bersemangat dan bersiul tanda suka hati walaupun hasil yang didapat mungkin belum maksimal tapi tak ada kata  menyerah dalam hati, Tetap Semangat  INDONESIA  !!


            ( Aryo Widiyanto  Januari 2011, ditengah gerimis pagi Jl Sriagung 234  desa Cepiring Kendal Jateng  Indonesia)