Rabu, 28 Mei 2014

Semburan unik Gula Jawa dan Kelapa Sembuhkan Herpes.




Semburan unik Gula Jawa dan Kelapa Sembuhkan Herpes.


Definisi dari Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang bernama varicella-zoster. Biasanya penyakit Herpes ini mempunyai ciri ciri yang di tandai dengan adanya kulit melepuh dan terasa sakit pada otot di sekitar daerah yang terjangkit bisa mulut dan  kulit.

Penyebab Penyakit Herpes zoster adalah virus Varicella zoster, yaitu virus yang juga menyebabkan cacar air. Pada virus ini memiliki gejala yaitu timbul gelembung-gelembung kecil, biasanya di daerah punggung, hanya pada satu sisi, dan meliputi daerah persyarafan tertentu.

Namun  pernahkah dibayangkan bahwa ada sebuah pengobatan unik yang terkadang  penuh dengan mitos bisa mengobati penyakit ini? , seperti yang ada di Kabupaten Kendal Jawa Tengah terutama di daerah Kecamatan Cepiring, di Tahun 2014 ini masih ada sebuah kepercayaan yang meyakini bahwa penyakit Herpes atau yang biasa disebut orang lokal sebagai Dompo  atau Cacar Api bisa disembuhkan dengan semburan Gula Jawa dan Kelapa.

Namun ada syarat untuk menjadikan semburan itu manjur, diantaranya adalah bahwa yang menjadi perantara pengobatan adalah harus  seorang yang sudah berumah tangga, eits, gak semudah itu juga, ada syarat tambahan yaitu “Diwajibkan”  penyemburnya adalah Seorang gadis yang mendapatkan Duda, atau Seorang Janda yang mendapatkan Perjaka  dalam pernikahannya, selain dua syarat itu diyakini semburannya gak akan manjur deh.

Cara pengobatan Herpes ala Kendal ini juga lain daripada yang lain, yaitu Gula Jawa dan Kelapa dikunyah oleh perantara penyembuhan, kemudian setelah tercampur dalam mulut lalu diseburkan di area yang terkena herpes, biasanya dalam jangka waktu beberapa  hari Herpes akan mengempis dan hilang.

Johny (34) penduduk Jalan Sriagung Cepiring yang berasal dari Padang mengungkapkan keherannanya, “ Saya awalnya tak percaya, ketika kena Herpes atau Dompo, saya berobat ke pengobatan medis yang ada, diberi salep,pil dan segala macamnya, tapi kesembuhan belum datang juga, kemudian saya disarankan untuk diobati dengan metode semburan Gula Jawa dan Kelapa, eh, Alhamdullilah sembuh, tak masuk akal tapi nyata khasiatnya"tuturnya.

Kekayaan khasanah budaya dan pengobatan tradisional di Kabupaten Kendal sangat banyak namun  belum diekspose,padahal  keunikan dan  keberagamannya bisa menjadi sebuah ensiklopedi tersendiri bagi generasi masa mendatang. .

 (Aryo Widiyanto, Traveller, Bacpaker, penikmat seni yg tinggal di akun twitter @aryowidi, Facebook :Aryo Widiyanto dan blog :  aryowidiyanto.blogspot.com)
 

Senin, 26 Mei 2014

"Kucing Kampoeng Drink in Ciduk" By : (Aryo Widiyanto, Traveller, Bacpaker, penikmat seni yg tinggal di Jl Sriagung no 234 Cepiring Kendal Jawa Tengah , akun twitter @aryowidi, dan blog : aryowidiyanto.blogspot.com)


Butterfly and Adenium By (Aryo Widiyanto, Traveller, Bacpaker, penikmat seni yg tinggal di Jl Sriagung no 234 Cepiring Kendal Jawa Tengah , akun twitter @aryowidi, dan blog : aryowidiyanto.blogspot.com)#Photography

Butterfly and Adenium By (Aryo Widiyanto, Traveller, Bacpaker, penikmat seni yg tinggal di Jl Sriagung no 234 Cepiring Kendal Jawa Tengah ,  akun twitter @aryowidi, dan blog :  aryowidiyanto.blogspot.com)

"Butterfly and Adenium 2 " By (Aryo Widiyanto, Traveller, Bacpaker, penikmat seni yg tinggal di Jl Sriagung no 234 Cepiring Kendal Jawa Tengah ,  akun twitter @aryowidi, dan blog :  aryowidiyanto.blogspot.com)

"Butterfly and Adenium 3 " By (Aryo Widiyanto, Traveller, Bacpaker, penikmat seni yg tinggal di Jl Sriagung no 234 Cepiring Kendal Jawa Tengah ,  akun twitter @aryowidi, dan blog :  aryowidiyanto.blogspot.com)

"Butterfly and Adenium 4 " By (Aryo Widiyanto, Traveller, Bacpaker, penikmat seni yg tinggal di Jl Sriagung no 234 Cepiring Kendal Jawa Tengah ,  akun twitter @aryowidi, dan blog :  aryowidiyanto.blogspot.com)

Bunga Gambas dan Bunga Mercon Air # Photography

Bunga Mercon Air Picture by : (Aryo Widiyanto, Traveller, Bacpaker, penikmat seni yg tinggal di Jl Sriagung no 234 Cepiring Kendal Jawa Tengah ,  akun twitter @aryowidi, dan blog :  aryowidiyanto.blogspot.com)

Bunga Gambas Picture By :(Aryo Widiyanto, Traveller, Bacpaker, penikmat seni yg tinggal di Jl Sriagung no 234 Cepiring Kendal Jawa Tengah ,  akun twitter @aryowidi, dan blog :  aryowidiyanto.blogspot.com)

Selasa, 20 Mei 2014

Pemijat Bersepeda Unik ala Kendal



Pemijat Bersepeda Unik ala Kendal



 

                Kreatifitas warga Kendal  Jawa Tengah dalam mencari nafkah memang pantas diacungi jempol, untuk menarik perhatian warga agar menggunakan jasa pijatannya, Imam (42)  warga desa Pagerdawung  Kecamatan Ringinarum memodifikasi sepeda tua yang setia menemaninya  bekerja sehingga  mirip kepala Kerbau .

                Menurut  Imam, tanduk di sepedanya  terbuat dari Bonggol bambu, sehingga bisa juga difungsikan sebagai kentongan  untuk menandai kehadirannya “Saya terinspirasi dari mainan masa kecill saya, kemudian saya terapkan di sepeda ini “ tuturnya.

                Hasilnya lumayan, banyak warga yang tinggal di perumahan Kendal, Patebon , Cepiring, bahkan Weleri  sudah hafal dengan suara kentongan khas miliknya, alhasil pijatannya juga turut dikenal, “Sekali memijat biasanya saya diberi imbalan sebesar  Tigapuluh Ribu Rupiah” kata Imam,  dan dari penghasilannya memijat itu pria yang mengaku mendapat ilmu memijat secara otodidak tersebut mampu menghidupi seorang istri dan empat orang anaknya dirumah.

                Imam Pagerdawung adalah potret  kehidupan warga desa yang tak mau menyerah dengan keadaan, setiap malam dirinya rajin mengayuh sepeda Onta miliknya yang bertanduk ala Kerbau dan berbunyi seperti kentongan ronda malam guna mencari sumber penghidupan bagi keluarganya, baginya, selama masih kuat memeras keringat , bekerja, dan berusaha pantang baginya untuk menyerah.(

 
. (Aryo Widiyanto, Traveller, Bacpaker, penikmat seni yg tinggal di Jl Sriagung no 234 Cepiring Kendal Jawa Tengah ,  akun twitter @aryowidi, dan blog :  aryowidiyanto.blogspot.com)

Rabu, 14 Mei 2014

Abraham Lincoln.



Abraham Lincoln.


Gagal adalah kata yang paling sering menjadi momok bagi sebagian orang, namun tahukah anda bahwa beberapa pemimpin dunia  pernah beruntun mengalami kegagalan, seperti orang ini yang di Tahun 1831 dia mengalami kebangkrutan dalam usahanya. 

Tahun 1832 dia menderita kekalahan dalam pemilihan tingkat lokal. 

Tahun 1833 dia kembali bangkrut .. 

Tahun 1835 istrinya meninggal dunia.

 Tahun 1836 dia menderita tekanan mental yang sangat berat dan hampir saja masuk rumah sakit jiwa. 

Tahun 1837, dia kalah dalam suatu kontes pidato. 

Tahun 1840, ia gagal dalam pemilihan anggota senat AS. 

Tahun 1842, dia menderita kekalahan untuk duduk di dalam kongres AS. 

Tahun 1848 ia kalah lagi di kongres. Tahun 1855, lagi-lagi gagal di senat. 

Tahun 1856 ia kalah dalam pemilihan untuk menduduki kursi wakil presiden.

 Tahun 1858 ia kalah lagi di senat. 

Namun dengan semua kegagalaan itu dia belajar , instorspeksi diri dan meningkatkan kinerja, dan...

Tahun 1860 akhirnya dia menjadi presiden Amerika Serikat. 

Siapakah dia? 

Dialah Abraham Lincoln. Presiden Amerika Serikat yang ke 16. Beliau dikenang jasa-jasanya karena telah menghapus perbudakan dan menyatukan Amerika Utara dan Selatan sehingga menjadi negara federasi yang bersatu.  legendaris dan namanya dikenang hingga kini

 Intinya adalah jangan pernah menyerah dengan berbagai kegagalan yang pernah dialami, bahkan seberat apapun cobaan itu. Coba dan coba lagi!

Sabtu, 10 Mei 2014

Ketika Kuda Lumping mengais rejeki di lampu merah.

Kisah si Slamet 


Ketika Kuda Lumping mengais rejeki di lampu merah.


    Tari adalah suatu instinct atu desakan emosi didalam diri kita yang mendorong kita untuk mencari ekspresi pada tari, demikian Kamala Devi Chattopadhyaya sang reformis sosial dan pejuang kemerdekaan India yang dikenang karena mendorong berkembangnya kesenian di negaranya serta mengangkat standar ekonomi rakyatnya dengan menghidupkan gerakan koperasi dan beberapa institusi budaya di India yang  masih eksis hingga sekarang seperti National School of drama hingga Sangeet Natak Akademi.




          Jika saja figur seperti Kamala Devi Chattopadhyaya itu ada di Indonesia mungkin saja akan membantu mengangkat pamor seorang street artist semacam Slamet (23) pemuda asal Dusun Gemawang Kabupaten Temanggung Jawa Tengah yang demikian cinta pada Kuda Lumping hingga rela mengamen menggunakan kostum Kuda Lumping di sepanjang jalur Pantura Jawa Tengah bersama puluhan seniman lainnya.
          Slamet yang kesehariannya merupakan petani dari Temanggung ini menuturkan, selepas panen Padi  dirinya memang “Hobi” mengamen dari satu kota ke kota lainnya, dengan kostum layaknya penari Jaran Kepang profesional, lengkap dengan kuda kudaan tipis yang terbuat dari anyaman bambu, cambuk , krincingan yang terbuat dari logam bundar menghiasi kaki dan tangannya, Make Up nan artistik membuat wajahnya terlihat lebih gaya dan artisitik saat menari di antara pintu rumah para warga yang disambanginya.
Tak jarang Slamet harus menempuh perjalanan jauh dari desanya hingga menjelajah seantero Jawa Tengah untuk memenuhi hasratnya menari , beberapa kali dia harus istirahat di pinggir jalan karena kelelahan dan jika kondisi tubuhnya tak memungkinkan dia berobat ke puskesmas terdekat
          “ Saya belajar menari dari kelompok seni “Cipto Budhoyo” yang ada di kampung saya, ada instrukturnya dan tak asal menari, ada kaidah yang harus dipatuhi, namun jika tak ada job atau show ya terpaksa untuk menyalurkan hobi sekaligus mencari nafkah ya saya mengamen, hitung hitung mengasah kemampuan menari dan memperkuat mental” paparnya  sambil mengenang bahwa grup keseniannya pernah manggung di Borobudur, Suropadan dan sejumlah event seni di Semarang saat pemerintah yang dianggapnya “Tak terlalu peduli” nasib seniman , mengadakan acara nan seremonial.
          Slamet sang penari mengungkapkan harapannya bahwa suatu masa nanti para pemimpin  baik itu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo atau Jokowi atau siapa sajalah yang memegang tampuk kuasa di negeri ini bisa lebih peduli pada nasib para seniman jalanan, “ Kadang jika melihat di TV, saya sedih, seniman mendapat tempat terhormat di luar negeri disediakan pelatihan dan tempat manggung, namun di Jawa Tengah, malah pada ngamen di lampu merah, nanti jika Kuda Lumping diklaim Malaysia, pada geger protes tapi mana ada yg memikirkan nasib kami para pelestarinya” tutur Slamet terbata. (Aryo Widiyanto, Traveller, Bacpaker, penikmat seni yg tinggal di akun twitter @aryowidi, fesbuk: Aryo Widiyanto dan blog :  aryowidiyanto.blogspot.com)

         
          ,