Selasa, 24 Desember 2013

Memelihara Jangkrik, Aktivitas anak Kendal di musim hujan.



Memelihara Jangkrik, Aktivitas anak Kendal di musim hujan.

                Musim hujan mendatangkan sebuah kesibukan tersendiri bagi anak anak si Kabupaten Kendal,di musim ini hewan Jangkrik kerap terlihat muncul di sekitar rumah mereka yang tinggal di pedesaan dan bahkan perkotaan , tak peduli siang atau malam hewan ini kerap dengan santai berjalan di tanah yang  basah sehabis hujan.

                Karena itulah banyak anak anak di wilayah yang dipimpin Bupati Widya Kandi Susanti ini menangkapi untuk kemudian dipiara di kandang ram bambu yang dirancang berbentuk segi empat dan mempunyai bilik layaknya kamar .

                Fais (7), Duta (8) dan Ryan (8) tiga bocah muridd SD 3 Cepiring saat ditanya mengenai kegemaran mereka memelihara Jangkrik menjawab bahwa  mereka suka dengan suara krik krik yang dikeluarkan oleh serangga itu, “ Jenisnya ada macam macam jangkrik, diantaranya Jrabang Geni yang berwarna merah, Jaliteng yang berwarna Hitam Legam dan Iyer yang berwarna Coklat, kalau diletakkan di kandang suara erikannya enak didengar di malam hari” tutur ketiga bocah itu .

                Berbeda dengan rekan sebayanya yang lebih besar, mereka menolak untuk mengadu serangga itu dengan alasan kasihan, alhasil Jangkrik jangkrik itu menghuni sangkarnya dengan nyaman.

                Untuk makanan, jangkrik adalah hewan yang mudah beradaptasi  dalam soal makan, “ Tapi kami beri makan biasanya sayuran sisa seperti terong, labu atau Jagung” tutur Faiz.

                Hobi para bocah itu nampaknya mendapat dukungan dari para ibu mereka, Ismawati (36)  Ibu dari Faiz mengatakan dirinya tak bermasalah dengan aktivitas piara Jangkrik itu “ Saya dukung karena ada mitos di daerah kami bahwa suara Jangkrik yang mengerik itu bisa mengusir Tikus, tapi tentu anak anak harus bertanggung jawab dengan kebersihan kandang Jangkriknya, jangan sampai  ada bau tak sedap akibat kandang yang kotor” ucapnya. .
 (Aryo Widiyanto, Penulis, tinggal di Akun Fesbuk : Aryo Widiyanto, Twitter :@aryo_widi dan blogspot :aryowidiyanto.blogspot.com, serta pin blackberry :21DC007F)

Senin, 16 Desember 2013

Jokowi, KPK dan Indonesia dimata turis Singapore



Jokowi, #KPK dan Indonesia dimata turis Singapore

                Negara kita tercinta, Indonesia adalah negara yang besar, kaya dan tersohor dengan kemegahan alamnya , paling tidak itulah yang sering digambarkan dalam buku buku pelajaran sejarah saat kita sekolah dulu, namun tahukah anda apa yang ada di benak  orang luar negeri tentang negara kita??
                Sabtu 14/11, saya berkesempatan berbincang dengan sebuah keluarga berasal dari Singapore, yang kebetulan melancong ke Kabupaten Kendal Jawa Tengah, mereka datang karena ada pertemuan dengan keluarga nenek moyangnya yang berasal dari tanah Bahurekso ini.
                Jantan Bin Ngarmin  (56) dan Istrinya Azizah, mempunyai kesan mendalam tentang negara ini,  saat ditanya tentang apa yang mereka ketahui tentang Indonesia, sontak mereka menjawab bahwa Indonesia adalah negara yang indah, banyak  tempat wisata bagus yang sudah mereka kunjugi di Jawa Tengah seperti Borobudur, Semarang, Kebun Teh Pagilaran Batang, Pemandian Air Panas Nglimut Boja Kendal, Curug Sewu Kendal,  Jogjakarta, dan beberapa tempat lain.
                Untuk makanan dan harga barang , mereka lebih nyaman belanja di Indonesia, harganya murah, contoh harga rokok di Singapura adalah 125 Dollar (Sekitar 110 ribu) per bungkus, sementara di  negara kita hanya sekitar Satu Dollar atau Sepuluh Rupiah, buah buahan juga sangat ,melimpah di Indonesia, “ Awak ni heran, buah buahan Indonesia banyak sangat, kenape musti import dari negara lain” begitu celotehnya.
                Jantan yang merupakan pensiunan pegawai sebuah kilang minyak ini juga menyoroti tentang  maraknya penangkapan para koruptor di Indonesia “ DI Singapore, sering ditayangkan berita tentang pemerintah Indonesia yang menangkapi para koruptor, Ke Pi Ke (Maksudnya KPK) hebat nian” tuturnya, dia juga fasih menghafal nama koruptor Indonesia, diantaranya yang dia ingat adalah Akil Mochtar .
                Berita tentang Joko Widodo Gubernur Jakarta juga sering disimaknya, televisi Singapore ternyata beberapa kali menayangkan program blusukan sang Gubernur , “ Governor Joko famous (Terkenal-red) , dia orang bisa kerja” imbuh Jantan.
                Namun Jantan sekeluarga sempat juga terhenyak saat menikmati jalan jalan di Kabupaten Kendal, menurutnya jalan raya baik di pusat kota atau di desa desa agak sama, “ Serasa Offroad, banyak lubang, dan becek genangan air, kalo awak ni pake sedan , pastilah jadi perahu sedannya” guraunya sambil tertawa, hmmm...sebuah kenyataan yang diceritakan dalam balutan gurau oleh warga Singapore ini pantas menjadi sebuah pemikiran mendalam bagi Kabupaten Kendal, semoga kedepan jika ada turis masuk ke Kendal, akan menjelajah dengan suasana nyaman dan jalan raya yang  mulus.(Aryo Widiyanto , ,Tinggal di Jl Sriagung no 234  Kendal,Pemandu Wisata  Traveller,Backpacker, Petualang yg   homestay di Akun Facebook :Aryo Widiyanto .      Twitter: @aryo_widi.           blogspot: aryowidiyanto.blogspot.com.            dan tidur dengan pin blackberry :21DC007F)

Senin, 09 Desember 2013

#Wedang Rempah Mbah Jo, Hangat temani dingin malam



Wedang Rempah Mbah Jo, Hangat temani dingin malam

                Berkunjung ke Semarang adalah sebuah pengalaman kuliner yang selalu terbarukan setiap kali kita mengunjungi  Ibu kota Jawa Tengah ini, ada berbagai hal yang selalu bisa digali baik dari sisi wisata maupun kulinernya.

                Seperti Minggu 8/12 ketika  penulis mengantar tamu yang berkunjung dari  luar kota, tanpa sengaja kami menemukan sebuah kekayaan kuliner yang sangat jarang terekspose oleh media manapun, hmmm sebuah keberuntungan tersendiri.

                Wedang Rempah Mbah Jo, ya, itulah nama minuman hangat yang  unik karena penyajiannya  benar benar masih berupa potongan rempah mentah berupa Jahe dikeprak, serai, sedikit Kunyit, Kencur dan sebagainya dipotong ukuran kecil kemudian ditambah gula batu dan diseduh dengan airr panas.

                Aroma rempahnya sangat terasa, Jahe dan Kencurnya  membuat lidah seperti sedikit tersengat pedas  dan kemudian ketika sudah sampai di tenggorokan dan perut akan menimbulkan sensasi hangat yang berbeda dari jika kita minum wedang dalam bentuk serbuk kemasan pabrik.

                Warung milik Mbah Jo (60) itu konon sudah berdiri sejak puluhan tahun lalu itu buka mulai jam 10 Pagi dan tutup hingga jam 11 malam, terletak di belakang Polda Jateng, jika lewat dari arah Selatan maka pengunjungbisa melalui  jalan kecil disamping kiri Polda Jateng  atau  bisa juga dari arah Jalan Menteri Supeno alias Taman KB belok kiri lurus maka dengan mudah kita akan menemukan warung yang selalu ramai pengunjung ini.

                Puguh (35) pelayan warung itu mengungkapkan dalam sehari warung ini bisa menghabiskan Jahe Merah sekitar 20 Kg, untuk bahan lainnya menyesuaikan, “ Kami pakai Jahe Merah karena lebih bagus kualitasnya dibanding Jahe Emprit atau Jahe biasa, walaupun harganya tiga kali lebih mahal, Jahe Merah hangatnya lebih terasa dan disukai konsumen, kami mematok harga Lima Ribu Rupiah untuk setiap gelas Wedang Rempah” tuturnya.

                Ayu  (39) seorang Ibu muda berasal dari Bandung yang kebetulan berada di Warung tersebut mengaku terkesan dengan keunikan Wedang Rempah ini, “Baru kali  ini ada minuman yang khas seperti ini, yang membedakan adalah semua bahannya alami, hangatnya lebih terasa dibanding minuman kemasan” ucapnya .

                So, jika ingin mengalami sensasi rasa minuman Wedang Rempah yang jarang ada , silahkan berkunjung ke Semarang. 


(Aryo Widiyanto, Pemandu Wisata, Back Packer yang tinggal di akun Faceebook : Aryo Widiyanto, Twitter : @aryo_widi. Blogspot: aryowidiyanto.blogspot.com)
               
               

Mobil Operasional #TNI Kodim Layak kah?



Mobil Operasional Kodim Layak kah?

                Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai salah satu garda terdepan dalam pertahanan negara Indonesia nampaknya semakin hari semakin eksis dalam menjalankan fungsinya mempertahankan kedaulatan negara, salah satu buktinya adalah dengan menambah Alat Utama Sistem Persenjataan yang semakin canggih dan tak kalah dengan tentara negeri lain.

                Sebut saja kini Indonesia sudah punya Skuadron Udara TNI AU yang dilengkapi dengan Helicopter dan Pesawat Sukhoi sehingga tak tergantung pada Amerika serikat yang konon sering menggunakan isu embargo alat militer jika mereka sedang ngambeg ke kita , atau Tank Leopard yang baru saja dari Eropa, sungguh perhatian pemerintah dan DPR RI sudah bagus dalam skala TNI secara global.
                Perlu diingat bahwa  TNI adalah tentara yang juga mengemban fungsi teritorial dalam arti mereka secara langsung berada di tengah masyarakat  sebagai bagian dari Sistem Pertahanan Negara yang menurut UU RI No 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia dimana dalam Bab I Ketentuan Umum pasal 1 ayat 6 disebutkan bahwa Sistem Pertahanan Negara adalah sistem pertahanan yang bersifat semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu , terarah,  berkesinambungan dan berkelanjutan untuk menegakkan kedaulatan negara , mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan melindungi segenap bangsa dari ssetiap ancaman.

                Dari pasal dan ayat diatas jelas bahwa TNI juga berperan dalam setiap kegiatan pertahanan negara bersama warga negara yang lain, namun yang paling nyata dalam kiprah TNI Adalah mereka selalu berada di garis depan bersama rakyat dan elemen aparatur negara yang lain seperti Pemda dan Pemprov dalam membantu warga manakala ada kejadian luar biasa seperti kecelakaan alat transportasi baik laut darat maupun Udara terlebih bencana alam, TNI terlihat sangat siap dan terlatih serta bisa langsung digerakkan dalam keadaan apapun dengan dasar UU RI No 34 Tahun 2004 Bagian Ketiga mengenai Tugas pasal 7 ayat 12 yaitu membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan serta ayat 13 membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (Search and Rescue) .

                Sedikit kritik dalam sistem pemberian Alat Utama Sistem Kesenjataan (Alutsista) nampaknya pemerintah cenderung fokus pada senjata yang  memang sangat dibutuhkan seperti Pesawat, Tank, Kapal dan sebagainya,mungkin karena memang begitulah seharusnya tentara sebuah negara , kuat dan besar dalam hal persenjataan, namun kembali dirunut  bahwa di skala Teritorial dalam hal ini tingkat Kabupaten dan Kecamatan TNI juga dibutuhkan oleh rakyat, dan celakanya lagi, jangankan senjata, alat transportasi pengerahan pasukan mereka di Koramil dan Kodim, sangat memprihatinkan.

                Bagaimana tidak memprihatinkan, ketika instansi lain mempunyai kendaraan untuk transportasi di tingkat Kecamatan, Koramil tidak punya kendaraan operasional, di tingkat Kodim yang  notabene membawahi lebih kurang  500 (Limaratus) personel, Kodim hanya mempunyai satu buah Truck berkapasitas 20 orang, mobil patroli usang berkapasitas hanya sekitar jika dipaksakan hanya maksimal 8 orang, bayangkan betapa repotnya jika di suatu daerah atau Kabupaten terjadi sebuah bencana alam, bagaimana penanganan akan maksimal jika garda depannya seperti TNI harus berswadaya dalam hal transportasi menuju lokasi bencana?, profesional bukan berarti harus selalu kerja bhakti tanpa memikirkan aspek peralatan yang mencukupi. Bandingkan dengan instansi lain, pasti TNI dalam hal ini Kodim paling memprihatinkan dari segi alat transportasi untuk operasional.

                Sudah saatnya pemerintah Indonesia memikirkan kelayakan mobil operasional Tentara di tingkat Kecamatan dan Kabupaten , bukan untuk kepentingan internal militer iitu sendiri tapi tentu untuk aspek manfaat bagi masyarakat juga kedepan. 


. (Aryo Widiyanto, Pemerhati militer yang tinggal di akun Facebook : Aryo Widiyanto, Twitter : @aryo_widi. Blogspot: aryowidiyanto.blogspot.com)
               

Minggu, 01 Desember 2013

Perijinan Syuting Film di Indonesia, Sulit??



Perijinan #Syuting Film di Indonesia, Sulit??

Proses Syuting Film Java Heat di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah
                Birokrasi di Indonesia, terutama yang menyangkut tentang segala perijinan khususnya perijinan mengenai lokasi syuting sempat menjadi pemberitaan hangat , kasusnya dipicu dari berita tentang Connor Allyn seorang  Sutradara Film Java Heat yang mengalami proses berbelit untuk diijinkan syuting di negara ini, langkah kontraproduktif pemerintah Indonesia ini seharusnya tak perlu dilakukan mengingat Java Heat adalah film berkelas  produksi Hollywood, pusat peradaban film seluruh dunia saat ini, filmnya pun bukan kacangan dilihat dari sisi pemerannya ada nominator Oscar, Mickey Rourke dan Kellan Lutz dari Amerika serta aktor Indonesia seperti Atiqah Hasiholan dan Ario Bayu juga turut bermain apik berkolaborasi mengangkat cerita yang sangat mempromosikan Indonesia dimana dalam film itu diceritakan bahwa tim Kepolisian Indonesia bekerjasama dengan agen rahasia Amerika bekerjasama mengungkap sindikat pencuri perhiasan keraton dan mengungkap peculikan  putri Sultan Hamengkubuwono Jogjakarta, ending ceritanya pun ciamik sekali mengambil latar Candi Borobudur , sebuah promosi gratis bagi kepariwisataan Nusantara.

                Seharusnya pemerintah Indonesia dibawah kepemimpinan SBY sadar bahwa dengan mempermudah ijin syuting bagi sineas luar berkarya di Indonesia akan turut membantu memperbaiki citra Indonesia via sinematografi, semakin banyak film Amerika dan Eropa dibuat di Indonesia maka kesan aman akan terlihat ke seluruh dunia, logikanya, tak ada konser musik atau syuting film dari negara barat yang dilakukan di negara yang tak aman, jangankan syuting film, jika ada travel warning saja gak ada orang barat yang melancong ke Indonesia.

                Birokrasi negra ini terutama Presiden SBY harus sadar bahwa efek positif dari Film yang dibuat di negara ini atau di negara manapun akan berdampak bagi pariwisata, contoh mudah, Ketika Fillm Lara Croft: Thumb Rider dibuat di kuil Ta Phrom Kamboja dibintangi oleh Angelina Jolie diputar, maka berduyun duyun para pelancong dari berbagai negara mendatangi kuil itu, pemerintah setempat sampai harus melebarkan jalan beberapa kali lipat lebarnya untuk mempermudah akses masuk ke kuil yang bahkan tak terkenal sebelumnya di negaranya sendiri.

                Atau ketika Leonardo di Caprio membintangi sebuah film di Phi Phili Island Thailand, mendadak pulau kecil nan eksotik tersebut jadi objek wisata berkelas di dunia , ribuan pengunjung datang dan efeknya perekonomian  penduduk lokal meningkat, sebuah simbiosis yang manis karena sebuah film tak akan berhenti hanya dalam satu kali putar dan tayang di bioskop, begitu selesai diputar di bioskop maka ratusan channel stasiun TV akan antri menayangkan film itu, promosi berkelanjutan dan berkeuntungan dari segi pariwisata dan ekonomi kreatif.

                Teramat banyak potensi keindahan alam yang dipunyai Indonesia yang belom terpromosikan secara apik di luar sana, yakinlah bahwa kinerja Departemen Pariwisata Indonesia akan sangat terbantu jika ijin syuting film dipermudah, akan ada sejumlah film berkualitas lagi yang akan hadir mendampingi film yang telah hadir sebelumnya seperti Eat, Pray,Love nya Julia Roberts dan Christine Hakim (2010) The Philosopers yang syuting di Bangka Belitong, Bromo dan Candi Prambanan (2012)  atau sederet film lainnya, begitu premiere perdana film itu diputar tentu media massa akan mengulas dimana film itu dibuat dan tentu saja pemerintah kita yang akan diuntungkan.

                Ubahlah mental birokrat kuno yang suka mempersulit semua hal, kini saatnya Indonesia menjadi destinasi syuting film yang disukai oleh Insan Perfilman dari seluruh dunia karena keelokan alamnya, kerupawanan aktor dan aktrisnya, serta kemudahan perijinan dari pemerintahnya . 


(Aryo Widiyanto, Pemerhati film dan seni, tinggal di Akun Fesbuk : Aryo Widiyanto, Twitter :@aryo_widi dan blogspot :aryowidiyanto.blogspot.com, serta pin blackberry :21DC007F)