Rabu, 03 Desember 2014

Menikmati Nasi Hainan di Kedai Beringin Semarang.



Menikmati Nasi Hainan di Kedai Beringin Semarang.

 

                Menjelajah aneka ragam wisata makanan di Semarang Ibukota Jawa Tengah niscaya tak cukup hanya dalam hitungan hari, akan selalu ada ragam kuliner baru yang menarik di setiap  waktu dan wilayahnya.

                Pagi itu sengaja saya sempatkan untuk dolan menikmati sedikit kekosongan di pekerjaan, tujuan utama adalah Semarang karena pertimbangannya jarak tempuh yang dekat dan mudah dijangkau serta makanan yang banyak variasinya dan tentu saja, murah.
                Turun dari Kereta Api Kedungsepur jam 8 Pagi di Stasiun Poncol Semarang pandangan saya tertuju pada sebuah restoran yang ada didepan stasiun persis, namanya Kedai Beringin, dengan penataan yang rapi meja kursinya, kesan lapang dan luas terasa karena kursi yang disediakan mirip bangku tanpa senderan, dapur beserta koki dan Chefnya terlihat dari  bangku pengunjung, saya memilih duduk di kursi diluar ruangan yang mirip koridor, suasananya lebih santai, segar karenaa udara langsung dari alam, walaupun dekat dengan jalan raya tetapi tetap terasa kesegaran udaranya karena tanaman yang tumbuh disekitar area itu menyerap asap dan debu.
 Kesan Mandarin terasa ketika kita membuka menu yang disodorkan oleh pramusajinya, berbagai menu seperti Bubur Thiam, Bubur Ayam, Kwee Tiau, Aneka Sup, Nasi Hainan Ayam maupun Bebek, Grill Sapi aneka rasa,Nasi Goreng Oriental,  serta bermacam beverages alias minuman yang ditawarkan seperti Jus buah dan sayur, Kopi, Teh, Es Beringin dan sebagainya membuat sedikit bingung untuk memilih, karena semua menarik.
Sebagai awalan saya memesan Nasi Hainan Bebek Panggang ,disusul Jus Buah Naga dicampur Pepino, Air Mineral dan terakhir Kopi Hitam untuk menemani ngobrol dengan klien di ujung acara.
Begitu Nasi Hainan dengan potongan daging Bebek berwarna coklat kemerahan dihidangkan pramusaji dengan Acar Mentimun, Saus Tauco dan Sambal Merah pedas dan kuah kaldu dalam cawan, saya seperti sedang berada di suasana dalam film Kungfu 14 Blades atau The Curse Of The Golden Flowers, mandarin banget deh, mulai dari aromanya yang khas, hingga tampilan luar masakannya , sangat berkelas.
Jujur saya tak mengerti etiket dalam menyantap makanan ala Tiongkok, setau saya sih simpel saja, liat makanan menarik, nikmati, selesai hehehe, begitu juga dengan cara menikmati  Nasi Hainan didepan saya itu, begitu tersaji, nasi yang mengepul dan aroma rempah menguar ke udara bercampur harum daging bebek matang, menggoda.
Akhirnya saya menggabungkan nasi yang disiram kaldu  dengan sepotong daging bebek yang telah dilumuri Tauco, Sambal dan Acar Mentimun dalam sebuah sendok, begitu memasuki mulut dan berinteraksi dengan lidah, terasa sebuah sensasi ledakan rasa yang hebat (Waduh, kalimat saya mulai seperti host di acara Benteng Takeshi).
Tapi benar, rasanya lezat sekali, ada nuansa manis, dipadu asam dari acar berpadu dengan pedas sambal merah menjadi sebuah orkestrasi perpaduan kenikmatan  yang membuat suapan demi suapan selanjutnya berlangsung lancar, rugi jika menikmati Nasi Hainan Bebek ala Kedai Beringin ini sambil berbicara dengan klien, saya sengaja memberi tanda agar pembicaraan dilanjutkan nanti ketika acara makan selesai.
Tandas sudah Nasi Hainan, berlanjut ke Jus Buah Naga featuring Pepino sebagai cuci mulut, rasanya beda dengan jus buah naga di pinggir jalan itu, lebih pekat dan ada sedikit kesegaran dari Pepino yang dicampurkan, konon perpaduan dua buah segar ini bisa untuk menambah vitalitas pria (hmm..bagaimana nasib Viagra jika semua orang tau khasiat jus ini)
Untuk menetralkan lidah, saya meminum air mineral , sedikit  mengedarkan pandangan siapa tau ada yang menyapa, syukur syukur yang menyapa adalah Tamara Bleszinsky yang kesasar dan minta ditemenin makan, Damn I am a good handsome dreamer.
Kemudian kami menghirup aroma kopi dan menyesapnya sembari menikmati sigaret dan membicarakan urusan perdagangan , Kedai Beringin depan Stasiun Poncol, pengalaman unik menikmati sajian masakan oriental yang tiada duanya, selamat mencoba suatu masa nanti

(Aryo Widiyanto, Traveller , Backpacker, Photograper, Blogger di aryowidiyanto.blogspot.com , twitter di @aryowidi , dan Jurnalis Serta Buruh Negara Yang  Punya  Fesbuk :Aryo Widiyanto )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar