Bersama Disaat Duka,
Menghilang Disaat Suka.
“ Dan
tentang pengalamanku dengan seseorang yang dianggap sebagai yang mementingkan
segi membangkitkan semangat dan solidaritas bangsa untuk mencapai apa yang dicita
citakannya, apa yang sebenarnya kita cita citakan bersama yakni kemerdekaan
seluruh bangsa kita, dibalik itu dia pun orang yang penuh romantika. Dan aku
mengikutinya,melayaninya , mengemongnya, berusaha keras menyenangkannya, meluluhkan
keinginan keinginannya”.
“Tapi
suatu Saat, setelah aku mengantarkannya sampai di gerbang apa yang dicita
citakannya , berpisahlah kami, karena aku berpegang pada sesuatu yang
berbenturan dengan keinginannya, ia pun melanjutkan perjuangannya seperti yang
tetap aku doakan, aku tidak pernah berhenti mendoakannya” .
Kalimat
diatas yang diucapkan oleh Ibu Inggit Ganarsih seperti ditulis oleh Ramadhan KH
dalam novelnya “Kuantar Ke Gerbang,Kisah Cinta Ibu Inggit Dan Bung Karno”,
yang saya baca di harian Kompas via
rubrik Kredensial dicuplik oleh Kolumnis
Trias Kuncahyono Minggu 16 Agustus 2015.
Sangat
menyentuh sekali kalimat yang kira kira jika diterjemahkan bebas adalah
manakala masa berjuang dan hidup susah dalam karir dan rumahtangga , seorang wanita begitu kuat mendampingi
lelakinya, berusaha menenangkan dan menyenangkan, melayani sepenuh hati dalam
duka lara, namun saat sang lelaki berada di
masa jaya, wanita mulia tersebut dengan sadar dan ikhlas “Menghilang” , memandang
dan mendoakan dari jauh .
Dalam
kehidupan nyata, ada beberapa nama yang saya lihat bersifat seperti Ibu Inggit
ini, tetap setia, tetap tegar, dan tetap sayang dengan suaminya semasa suaminya sukses menjadi figur yang
hebat, mengingat perjuangan berat semasa hidup susah dari nol yang dilalui , lepas dari polah
tingkah lelaki yang menjadi over behavioural setelah sukses.
Terkadang
lelaki memang bertingkah seperti pengidap amnesia akut terhadap jasa seorang
wanita mulia yang mengantarnya ke gerbang sukses, saat menderita dijalani
bersama, saat jadi hebat dia lupa ingatan akan siapa yang membantunya, yaitu
sang istri.
Sukses
bisa menjadikan seorang lelaki berubah, uang ada , perusahaan ada, terhormat
dimasyarakat, lalu bertindak semaunya, kawin dengan perempuan lain, menyakiti
hati istri, dia lupa semasa dulu melarat dan kere, sang istri yang membantu
kehidupannya.
Para
wanita yang terhormat, jika ada lelaki seperti itu, ikhlaskan, waktu adalah
pembuktian terbaik, jika dia memang jodohmu, dia akan kembali padamu, jika
tidak, biarkan dia menjalani karmanya sendiri, suatu masa dia akan menyadari
bahwa andalah yang terbaik , jika tidak menyadari, akan ada peristiwa yang akan
membuat dia tersadar, tetap semangat wanita Indonesia !!
(Artikel
oleh Aryo Widiyanto, penulis, penjual sate, fotografer, jurnalis, abdi negara,
blogger di aryowidiyanto.blogspot.com,twitter di @aryowidi, dan facebook di
Aryo Widiyanto. Foto Courtessy : http://pustaka.unpad.ac.id/archives/75113/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar