Kamis, 17 April 2014

Ini Kopi Luwak Kendal yang Asli



Ini Kopi  Luwak Kendal  yang Asli 


Produk Kopi Luwak asli Kendal, murni  tanpa campuran
                Kopi Luwak dari Indonesia sering disebut sebagai  yang terbaik di dunia,konon  suatu ketika pernah Oprah Winfrey sang Host acara Talkshow ternama dunia dari Amerika mengangkatnya dalam acara Oprah Winfrey Show lengkap dengan  cerita proses terciptanya sebuah racikan kopi mulai dari buah cherry merahnya yang dimakan oleh binatang Luwak kemudian difermentasi dalam perut hewan itu dan dari biji kopi yang sudah terfermentasi secara alami itu diolah dengan cara tradisional yang higienis kemudian voila terciptalah sebuah citarasa kopi yang tiada duanya, dan tentu saja mahal serta berkelas dunia.
Yoga Basuki

Mas Aan saat meracik Kopi Luwaknya

Kopi Luwak Leberica, super mahal

Mas Aan memeriksa stok kopinya

Kopi Luwak jenis Robusta

Kopi Luwak jenis Arabica mentah

Kopi Luwak jenis Leberica saat masih dalam bentuk Feses





Kopi Luwak Jenis Leberica
                Namun tentu saja Oprah Winfrey tak pernah menyangka bahwa kopi yang diminumnya tak semanis dan senikmat nasib perajin kopi Luwak terutama di Kabupaten Kendal, tersebutlah seorang Yoga  Basuki (40) alias Mas Aan, warga desa Kalibogor Kecamatan  Sukorejo yang selama tiga tahun mencoba mengembangkan Kopi Luwak secara asli,orisinil, murni ,  bukan kopi instan atau dicampur kopi biasa  dan benar benar kopi yang berasal dari fermentasi ditubuh hewan nocturnal itu.

Mas Aan  belajar dari alam, dia berusaha membuat penangkaran yang mendekati  cara hidup Luwak dialam liar , bisa dikatakan ini adalah penangkaran Luwak satu satunya di Kabupaten Kendal, tercatat dari hasil jerih payahnya kini dia memiliki Sembilan Puluh ekor Luwak  dari hasil penangkarannya, menurut Aan, untuk bisa berhasil memelihara dan  menangkarkan luwak penghasil kopi  Luwak yang bagus adalah pertama didasari   keinginan yang tulus  mencintai binatang itu, tidak eksploitasi dalam arti tidak hanya mengambil untung tanpa memperdulikan kesehatan dan cara hidup hewan itu, tidak ada penyiksaan, pola makan diatur dimana Luwak punya Siklus memakan kopi yang  terjadi di bulan Mei, Juni,J uli, Agustus, dan September,  untuk mengoptimalkannya Aan punya kiat memberi  makan buah kopi  diatur dua hari makan kopi dan satu hari puasa, dimana dihari ketiga Luwak tidak makan kopi sama sekali tapi diganti dengan buah  Pisang , Jambu ,Pepaya, asupan protein ikan Lele, dan jika sakit maka secara tradisional Luwak diberi makan Kadal  untuk penambah stamina dan pelenyap penyakit.

Kopi Luwak hasil Produksi Aan Yoga Basuki.
Aan juga menolak memberikan asupan protein berupa  ayam  broiler baik dalam keadaan hidup ataupun sudah jadi bangkai karena menurutnya Ayam Broiler memiliki kandungan kimiawi tinggi serta rentan  terhadap bakteri jika bangkainya diberikan pada Luwak peliharaannya. Sebagai ganti dia memberikan Bekicot, telur ayam kampung dan untuk  minum Luwaknya tak diberi  susu karena secara alami di habitatnya Luwak tak pernah minum  susu, pria ini  memberikan cairan gula  aren yang selain sebagai penghindar dehidrasi juga untuk mereduksi stress yang biasa terjadi.

“ Prinsipnya jika  luwak gemuk  dan sehat maka fermentasi  kopi yang dihasilkan akan sempurna, fermentasi yang sempurna  menjadikan  asam yang terkandung dalam kopi secara alami dipudarkan oleh enzim protolitik di tubuh Luwak” papar Aan.

 Pria asli Sukorejo ini  berani menjamin keaslian dan kemurnian kopi Luwak yang dihasilkan oleh peternakannya, “ Prinsipnya adalah saya ingin mengembalikan citra bahwa kopi Luwak Indonesia adalah kopi berkualitas dan asli dari fermentasi alami binatang Luwak, bukan campuran dengan kopi lain” tegasnya,  untuk upaya itu Aan giat mengadakan   penyuluhan kepada para petani untuk ikut mendukung gerakan melarang perburuan Luwak dialam liar , dirinya juga menghimbau para petani untuk melestarikan kopi langka yang ditanam nenek moyang warga  Kendal yang sudah berumur ratusan tahun  dimana kopi berjenis Arabica dan Leberica  itu  tercampur  aroma tembakau karena konon ditanam di lereng Gunung Perau , Gunung Sindoro , dan Gunung Sumbing yang terkenal karena Tembakau Srintilnya yang berharga super mahal.
Produk Kopi Luwak  yang dihasilkan oleh peternakan dari Yoga Basuki ini terbagi menjadi tiga Varian yaitu  Arabica, Robusta dan  Leberica, ketiganya memiliki kesamaan yaitu kekentalan yang pekat, aroma yang tajam baik ketika mentah atau sudah  siap saji, khusus untuk Leberica aromanya ketika mentah lebih mirip buah Nangka namun ketika sudah diseduh maka akan keluar sedikit aroma tembakau .  Bagi penikmat sejati kopi, ada sebuah citarasa khusus di Kopi Luwak murni  yang tak terdapat di kopi biasa, “ Aroma dan efek stimulannya berbeda, kopi Luwak lebih “menyengat” “ tutur Yoga.

Untuk Harga Yoga Basuki mematok  Kopi  Arabica Mentah   dibandrol Satu Juta  Rupiah,         Robusta  Mentah  Delapan Ratus Ribu Rupiah,    Leberica Mentah  Satu Juta Limaratus Ribu Rupiah  , Arabica Roasting dan Bubuk   siap seduh Bertarif Dua Juta Rupiah,       Robusta  Roasting dan Bubuk  Satu Juta Limaratus Ribu Rupiah, dan   Leberica  Roasting dan Bubuk   Dua Juta Limaratus Ribu Rupiah.

Pembeli yang datang ataupun memesan via telepon berdatangan dari berbagai penjuru tanah air terutama dari sejumlah hotel dan kafe berkelas juga dari  luar negeri seperti Taiwan, Maroko, Timur Tengah, Belanda, Jerman dan  Amerika serta beberapa negara Eropa lainnya “Biasanya mereka membeli lewat para tenaga kerja yang bekerja disana dan saat cuti dibawa untuk oleh oleh, namun ada juga yang khusus memesan lewat  jaringan pemasaran kami di no telp 081914456950 ucapnya.

Aan berharap ada kepedulian pemerintah dalam pengembangan produk Kopi Luwaknya,selama ini dia melihat Pemda Kendal kurang antusias mempromosikan potensi Kopinya “Padahal ini adalah produk asli Kabupaten Kendal, jangan sampai nanti jika ada daerah lain atau negara lain seperti Malaysia mempatenkan Kopi Luwak, baru kita kelabakan” imbuh pria yang berparas mirip petinju Philipina Manny Pacquiao ini.


Aryo Widiyanto, Journalist,   Traveller , Backpacker, , Photographer, dan Abdi Negara, Blogger di aryowidiyanto.blogspot.com. Twitter di @aryowidi , Facebook :Aryo Widiyanto, email di : aryo_widi@yahoo.co.id )



Tidak ada komentar:

Posting Komentar