Jamu Gendong, Bertahan mengikuti jaman.
Manusia di era modern ini dimanjakan oleh aneka obat obatan baik itu
kimiawi maupun herbal dalam bentuk kemasan yang dijual bebas di apotek ataupun
di toko terdekat, tanpa disadari masih ada sebuah alternatif pengobatan yang murah dan aman yaitu jamu
gendong yang merupakan warisan para leluhur .
Di Kabupaten Kendal Jawa Tengah hingga tahun 2014 ini masih ada dijumpai para penjual jamu gendong dengan pakaian
tradisional berupa jarik dan kebaya sederhana menjajakan dagangannya dengan
berjalan kaki, anda masih bisa menjumpainya di kawasan Sriagung Cepiring, Pasar
Pegandon, Weleri, bahkan Kendal kota.
Ciri para penjual Jamu Gendong itu
unik dan mudah dikenali yaitu mereka membawa Dunak atau semacam keranjang bundar yang bisa disandang di punggung
dengan selendang yang membelit dari dada melingkari punggung sehingga dunaknya
kokoh tak jatuh, di dalam dunak itu tersusun rapi beberapa botol bundar berisi
aneka jamu seperti Beras Kencur, Sambiloto, Kunir Asem, Sirih, dan semacamnya.
Menurut Sri Suparti (50) seorang
penjual jamu yang mengaku asli dari Wonogiri namun sudah tinggal di Kendal
selama puluhan tahun sebagai peracik dan penjual jamu gendong, peminat jamu
buatannya terutama dari kalangan wanita, “ pelanggan saya adalah kebanyakan ibu
ibu, setiap pagi sampai sore saya berkeliling ke sejumlah perumahan dan
Alhamdulillah dagangan saya selalu habis terjual”tuturnya
Parti menambahkan bahwa bahan baku
jamu buatannya semuanya alami, tak ada campuran kimiawi sehingga aman
dikonsumsi , dia menolak menyebutkan berapa modal yang dihabiskan perharinya
dan tak mau menyebutkan keuntungan yang didapat, pamali, kilahnya.
Ibu tiga orang anak ini menyebutkan
Khasiat dari berbagai jamu buatannya yang diantaranya adalah Jamu Beras Kencur berkhasiat dapat
menghilangkan pegal-pegal pada tubuh dan sebagai tonikum atau penyegar saat habis bekerja, Jamu Kudu
Laos adalah untuk menurunkan tekanan darah ,, melancarkan peredaran darah,
menghangatkan badan, membuat perut
terasa nyaman, menambah nafsu makan, melancarkan haid dan menyegarkan badan,
Jamu Kunir Asam sebagai jamu
'adem-ademan atau seger-segeran' yang dapat diartikan sebagai jamu untuk
menyegarkan tubuh atau dapat membuat tubuh menjadi dingin. Ada pula yang
mengatakan bermanfaat untuk menghindarkan dari panas dalam atau sariawan dan melancarkan menstruasi, dan
Jamu kunci suruh dimanfaatkan oleh wanita, terutama ibu-ibu untuk mengobati
keluhan keputihan (fluor albus). Sedangkan manfaat lain yaitu untuk merapatkan
bagian intim wanita (vagina), menghilangkan bau badan, mengecilkan rahim dan
perut, serta dikatakan dapat menguatkan gigi Beberapa penjual jamu menambahkan
bahan-bahan lain yang biasa digunakan dalam ramuan jamu keputihan atau jamu
sari rapat seperti buah delima, buah pinang, kunci pepet, dan majakani. Ada
juga yang menambahkan jambe, manis
jangan, kayu legi, beluntas, dan kencur. Sebagai pemanis digunakan gula pasir,
gula merah, dan dibubuhkan sedikit garam.
Selain jamu gendong dalam bentuk minuman,
Parti juga membuat sebuah ramuan khusus jamu dalam bentuk padat yang lazim
disebut “Gandring” yaitu gumpalan jamu
sebesar kelereng terbuat dari
Ketan, Gula merah, Merica, sari Jahe, dan beberapa ramuan rempah lainnya yang
dipadatkan , cara memakannya pun biasa saja , tinggal dikunyah, rasanya manis,
pedas dan dijamin membuat dahi berkeringat karena efek panasnya, namun begitu
ditelan maka perut dan tengggorokan akan terasa hangat, “ Khasiat Gandring ini
untuk menghangatkan badan saat musim hujan atau mengurangi batuk dan masuk
angin” paparnya bak seorang ahli medis.
Jamu Gendong, sebuah kekayaan
khasanah pengobatan tradisional yang
unik, kita patut bertanya akankah setelah ini ada generasi penerus bagi Sri Suparti dan
rekan rekannya para penjual jamu gendong keliling yang semakin menua, atau Jamu
Gendong hanya akan menjadi sebuah cerita di masa depan, hanya waktu yang akan
menjawabnya. (Aryo Widiyanto, Traveller, Bacpaker, penikmat seni yg tinggal di akun
twitter @aryo_widi, Facebook :Aryo Widiyanto dan blog : aryowidiyanto.blogspot.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar