Idah Kusumadewi, Pelopor Batik kreatif Kendal.
Kabupaten
Kendal kini mulai bertransformasi dari
konsumen batik menjadi produsen batik yang diperhitungkan di tingkat nasional,
hal tersebut ditandai dengan mulai maraknya para seniman di Kabupaten ini
memproduksi batik dalam skala masiv dengan corak khas tanah Bahurekso seperti
sulur daun pohon Kendal, motif Kaliwungu dan motif lainnya .
Terdapat
dua nama “Pendekar” dalam dunia perbatikan Kabupaten ini yaitu sang Bupati
Dokter Widya Kandi MM.CD . yang memang selain sebagai dokter dia berbasis dari dunia mode dan fashionn sehingga
tak heran kreasinya sangat kental mewarnai perkembangan perbatikan Kendal,
yang berikutnya adalah seorang “Maestro” Batik bernama Idah Kusumadewi, nama
ini belakangan juga tersohor karena batik kreatifnya.
Kiprah
Idah Kusumadewi berawal dari rasa
pedulinya terhadap seni membatik yang dirasanya mulai stagnan dan ada potensi
diindustrialisasi oleh para pengusaha dari Tiongkok dan Malaysia yang mulai
invasi memasukkan produk batik pabrikannya ke negeri ini, “ Ada sedikit rasa
tak rela ketika negara lain mulai mencoba membuat batik dan bahkan memasarkan
ke daerah kita, Batik sebagai khasanah
budaya Indonesia harus tetap eksis dan jika mungkin Batik Indonesia
harus menjadi yang terbaik, baik dalam motif, corak maupun dalam pemasaran”
tegas Idah.
Mulailah
Ibu muda ini mencoba membuat Batik kreatif, diantaranya dengan mengembangkan
corak batik Kendal asli, kemudian dipadu padankan dengan batik motif dari
berbagai gaya di Nusantara seperti Bali, Jogja,Solo, Pekalongan, Kalimantan,
dan bahkan Papua “ Khusus untuk Bali, saya
mempunyai partner para pembatik disana, maklumlah mas, saya kan
keturunan Bali” tuturnya .
Tak
berhenti hanya disitu, Idah mulai aktif membuat Workshop sendiri, kemudian dia
berkolaborasi dengan berbagai organisasi wanita seperti Persit TNI, Bhayangkari
Polri, dan bahkan membina para narapidana di Lapas Kendal yang diajarinya
membatik dan menakjubkan, para Napi ini bahkan bisa menyabet gelar juara di
lomba batik yang digelar Pemda Kendal.
Kini
Idah mulai kewalahan melayani pesanan dari berbagai penjuru Nusantara bahkan beberapa warga Jerman
dan Eropa yang sempat beberapa kali berlatih membatik di Workshopnya harus
indent , menunggu hingga batik yang dipesan ada baru bisa dikirimkan. “
memanfaatkan jejaring sosial seperti Fesbuk, Blogspot dan Twitter saat ini
merupakan sarana efektif mempromosikan batik, namun ada sisi uniknya dimana
kadang ada desainer luar yang nakal menjiplak karya saya, saya sih hanya ketawa aja, silahkan , jika memang demi
kemajuan batik Indonesia maka saya ikhlaskan tapi alangkah indahnya jika semua
kreasi batik kreatif adalah orisinil ciptaan para senimannya sendiri” himbaunya.
Berkarya di rumahnya di Jalan
Waluyo no 18 Kendal Jawa Tengah, Idah Kusumadewi merupakan profil Ibu
Rumahtangga yang peduli dan kreatif
melestarikan seni Batik untuk generasi mendatang, kiprahnya juga membuat
sejumlah wanita lainnya mendapatkan keterampilan membatik dan mendapatkan
penghasilan untuk keluarganya. (Aryo
Widiyanto, Pemandu Wisata, Back Packer yang tinggal di akun Facebook : Aryo
Widiyanto, Twitter : @aryowidi. Blogspot: aryowidiyanto.blogspot.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar