Teh Celup Sosro tak kalah dengan Teh Ceylon.
Suatu
ketika saya diberi oleh oleh dari Singapore berupa mesin pembuat kopi ( Coffe
Maker) dan Satu Dus Teh Hitam yang ber
merk Bon Tey Pure Ceylon , dari nama dan Made in nya saya tau ini adalah Teh
berkuailitas tinggi dari Ceylon, salah satu penghasil teh ternama di dunia.
Menurut H Jamzuri
dan Intan Widuri para juragan
dari jaringan Astra Honda yang melancong ke negara Singapura, Teh Ceylon itu
berharga cukup mahal jika di kurs kan, satu pack Teh berisi sekitar 30 Sachet
teh celup berharga sekira Seratus Limapuluh Ribu Rupiah, dalam hati saya
berkata, “Kalo dibelikan di Indonesia,
Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah bisa dapat satu gebok Teh “ batin saya takjub
dengan murahnya makanan dan minuman di negara tercinta kita ini.
Masih
menurut dua juragan itu teh Ceylon di Singapore biasanya dinikmati dengan cara
dicampur Susu Putih atau kita mengenalnya dengan sebutan “Teh Tarik” entah
kenapa disebut begitu, mungkin karena penjualnya membuat Teh sambil narik alat pembuat Tehnya? Atau
narik yang lain, siapa tau, saya belom pernah melihat versi aslinya.
Karena
penasaran akhirnya kami membuat Teh
Tarik versi alakadarnya, pertama Teh Bon Tea Pure Ceylon diletakkan diatas Susu putih dan sesendok
gula pasir, kemudian dituangkan air mendidih hingga gelas penuh, aduk hingga mengeluarkan aroma
dan buih yang yaaah bolehlah dianggap teh tarik. Selesai, kami nikmati tanpa
ada makanan tambahan, hanya minum teh itu, rasanya lumayan, Teh Ceylon
bertekstur gelap, Dark Tea, ketika bercampur dengan susu maka warnanya berubah
menjadi coklat dan serupa dengan Cokelat Milo namun lebih terang, rasanya sepat
namun ringan, saat dilidah bercampur dengan rasa susu dan gula pasir maka
kenikmatannya semakin khas dan unik.
Dilain
hari kami mencoba mencoba membuat Teh
Tarik namun dengan menggunakan Teh buatan Indonesia,setelah eksperimen sana
sini, akhirnya bertemulah kami dengan Teh Celup kelas berat bernama Teh Sosro,
ini dia, teksturnya hampir mirip dengan Bon Tea namun ada keunikan lain,
ternyata Teh Sosro Indonesia ini harumnya lebih soft tak menyengat namun ada kemantapan yang
ditawarkan saat diseduh dengan Susu putih, sepatnya “kena “di lidah , manisnya gula pasir tereduksi hingga
tercipta pusaran rasa yang pas . bisa dirasakan bahwa Sosro dari segi rasa dan
penampilan imbang dengan Teh Ceylon, bahkan bisa lebih tenar jika kemasannya
dibuat dengan style Internasional.
Berbagai
ide dan pertanyaan terlintas, kenapa jika Ceylon bisa mempopulerkan Teh nya
hingga Singapore dan menjadi primadona kelas dunia sedangkan Indonesia yang
gudangnya aneka jenis teh masih saja berkutat di pasar lokal? Mana ada merk
kita sekelas Bon Tea atau Lipton, padahal konon ada cerita bahan baku Lipton ,
Teh terkenal khas Inggris itu adalah sebenarnya daunnya berasal dari Pagilaran Batang Jawa Tengah?
Alangkah
indahnya jika di ruang tunggu Bandara
atau di Hotel dan Bar atau Cafe ternama di Indonesia lebih mengedepankan produk Teh dalam Negeri sebagai
sajian untuk pengunjung dan lebih ciamik lagi jika ada gerai khusus yang
menjual Teh untuk Souvenir bagi para Turis, harga?? Pasti lebih murah Teh
Indonesia dengan kualitas sama dengan Teh luar Negeri asal diperhatikan kemasan
dan penampilan harus elegan dan manis dipandang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar