Jumat, 16 Januari 2015

Mancing Asyik Di Kali Suling Tjepiring



Mancing Asyik di Kalisuling Tjepiring


                Bagi warga Cepiring atau di jaman Kolonial sering dieja desa Tjepiring,Kabupaten Kendal Jawa Tengah, memancing tak perlu harus melaju ke tengah laut atau dengan peralatan mahal ala program acara memancing di Televisi yang berkesan lebay dan dipaksakan.
                Warga kota yang terletak di jalur pantura ini cukup membawa sebilah bambu, diberi senar atau biasa disebut Kenur , mata kail atau Gretel ,umpan atau Bangi cukuplah cacing atau jangkrik yang dicari di sekitar tempat sampah sekitar sungai, jadi deh.
                Lokasi favorit mereka adalah di Sungai yang diberi nama Kali Suling yang terletak di sebelah barat SDN I Cepiring , atau Timur Kospin Sekartama, sebelah rumahnya pak Ivan Pahlevi itu lho, yang komendan kecamatan Tjepiring.
                Pemandangan orang mancing ini jika dilihat unik sekali, dari jalan raya ketika anda naik motor atau mobil tolehlah ke sekitar Dam sungai itu niscaya akan banyak penampakan warga memancing menghadap utara kearah sungai (Karena kalo menghadap ke selatan yang ada cuma aspal jalan, mana ada ikan di aspal ), sekali duakali akan terdengar ucapan khas Cepiring seperti “aku entuk iwak gedi meni” terjemahan bebasnya “Wah aku dapat ikan sangat besar”  atau “ Celeng ki, iwakke ucul” kalo yang ini silahkan terjemahkan sendiri.
                Ikan air tawar yang para pemancing ini dapatkan biasanya beragam, mulai dari Bethik atau Bethok yang rasanya manis gurih ketika digoreng, Lencher, Kuthuk atau ikan Gabus,Lele  hingga Ikan Bokol sejenis ikan yang bentuknya indah karena sisiknya mengkilap mirip emas,warnanya kuning agak keputihan.
                Biasanya dimusim penghujan ini stok ikan melimpah, selain karena arus air yang deras konon juga karena ketika musim hujan ini banyak ikan Lele dari para peternak Ikan yang lepas akibat kebanjiran, ikan Lele yang lepas dari tambak perikanan ini jumlahnya bisa ribuan dan menyebar hingga selokan warga.
                Arif (27) dan Roni (18) dua  pehobi mancing asyik di Kali Suling mengatakan bahwa ikan yang didapatnya akan digoreng untuk lauk, “Lumayan mas, daripada beli di pasar sekarang ikan mahal, mancing sendiri hemat pengeluaran, hitung hitung mensukseskan program pemerintah Gemar Makan Ikan  yang sudah lama tak terdengar lagi itu , walaupun  ikannya toh dari alam bukan dari program pemerintah yang cuma bisa ngomong doang akhirnya rakyat juga yang cari makan sendiri” tutur mereka kompak.
  (Aryo Widiyanto, Traveller , Backpacker, Photograper, Blogger di aryowidiyanto.blogspot.com. Twitter di @aryowidi dan Jurnalis, yang punya akun Fesbuk :Aryo Widiyanto )

               
               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar