Minggu, 25 September 2011

TNI Mantap Menatap Masa Depan




TNI Mantap Menatap Masa Depan
Tentara Nasional Indonesia (TNI) Dalam perkembangan sejarahnya pernah memasuki fase yang sangat tidak nyaman dimana sempat beberapa elemen masyarakat menghujat dan mencibir dimasa awal peralihan antara Orba dan Orde Reformasi karena berbagai hal.
Namun semua stigma miring itu tidak membuat segenap keluarga besar TNI patah arang, mereka tetap semangat dalam mengabdi kepada bangsa ini, berbagai prestasi mengagumkan seperti ketika TNI pernah menjadi kekuatan militer terbesar kedua di Asia, Pasukan Khususnya merupakan salah satu yang terbaik di dunia, atau keberhasilan tim TNI menaklukkan puncak gunung tertinggi dunia Mount Everest yang sempat dilupakan kini seakan ingin dibangkitkan kembali dengan berbagai prestasi baru demi nama harum sang Merah Puith.
Kini prestasi demi prestasi kembali ditorehkan dengan tinta emas, Tentara Nasional Indonesia masuk dalam peringkat ke-18 kekuatan militer dunia versi Global Firepower yang menggunakan 45 variabel perhitungan. Urutan 10 besar kekuatan militer dunia, menurut lembaga Global Firepower, ditempati Amerika Serikat, Rusia, China, India, Inggris, Turki, Korea Selatan, Perancis, Jepang, dan Israel.
Di tingkat ASEAN, TNI menempati posisi teratas, diikuti Thailand (ke-19), Filipina (ke-23), Malaysia (ke-27), dan Singapura (ke-41). Italia menempati urutan ke-17, Taiwan berada pada urutan ke-14, dan Australia pada urutan ke-24.
Dibidang persiapan Sumberdaya Manusia, TNI dan Kementerian Pendidikan Nasional sepakat bekerja sama untuk memperluas layanan pendidikan di wilayah perbatasan, area terpencil, maupun daerah- daerah pascakonflik.

Laksamana TNI Agus Suhartono meminta Kemdiknas menyiapkan panduan pengajaran atau tutorial bagi prajurit yang akan dipelajari selama masa pratugas. Selain itu, prajurit juga akan dibekali dengan buku paket.
Mendiknas M Nuh mengatakan pada 2011 akan dibangun 21.000 ruang kelas baru (RKB), sedangkan pada 2012 ditargetkan pembangunan 150.000 RKB. Keberadaan TNI di seluruh pelosok negeri akan memberi kemanfaatan luar biasa, tidak hanya untuk membantu pembagunan infrastruktur tapi juga penelitian bersama.
"TNI ada di seluruh wilayah, tidak ada sejengkal pun wilayah di Indonesia tanpa TNI. Di sisi lain, seluruh manusia Indonesia harus mendapat layanan pendidikan. Maka dengan kebutuhan itu dan keberadaan TNI, keduanya klop," ujar Mendiknas.
Kerjasama TNI-Kemdiknas ini juga meliputi seluruh jenjang pendidikan yakni pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan menengah, pendidikan tinggi, pendidikan layanan khusus, kebahasaan, penelitian dan pengembangan, serta pengembangan sumber daya manusia pendidikan , dibidang keamanan dalam negeri sesuai perintah Presiden Republik Indonesia dalam Rapat bidang Polkam di Istana Bogor, Selasa (19/4/2011), Presiden memerintahkan TNI dan Polri mengamankan wilayah dalam arti terutama preemptif dan preventif. Harus manfaatkan semaksimal mungkin kebersamaan dengan masyarakat dengan tujuan utama mempererat harmonisasi hubungan dengan masyarakat dan mencegah konflik.
Bisa dilihat bahwa di usianya yang ke 66 ini TNI semakin matang dalam menyikapi berbagai dinamika berbangsa dan bernegara, kedewasaan ini kedepan semoga diiringi dengan capaian prestasi dan dedikasi tinggi demi Indonesia. Selamat Ulang Tahun TNI, The Old Soldier Never Die..Prajurit sejati tak pernah mati..Sukses Bagi Benteng terakhir Bangsa Mantap Menatap Masa Depan..!! (Penulis Aryo Widiyanto, Pemerhati Militer, Wartawan Majalah Gema Diponegoro Kodam IV/Diponegoro, Redaktur Utama Majalah BMB Polres Kendal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar