Rabu, 27 Oktober 2010
Kapolres : “ Mari tingkatkan kualitas pribadi dan institusi Polres Kendal”
AKBP Agus Suryo Nugroho adalah bukan sosok yang asing dengan kabupaten Kendal ini, konon sejak magang di Polres Kendal saat masih di Akademi Kepolisian beliau sudah akrab dengan atmosfer tanah Bahurekso ini, jelas saja , karena sang tambatan hati waktu itu yaitu Ibu Deni Infianti Rahayu adalah gadis cantik asli Kendal, semasa magang itulah hati taruna Akpol dari Korps Bhara Dhaksa ini tertawan oleh sosok wanita yang kini jadi Nyonya Agus Suryo Nugroho itu.
Keakraban dengan nuansa Kendal inilah yang menjadikan Pak Agus, demikian beliau akrab disapa, memahami karakteristik dan sifat warga Kendal
Reporter Bhara Mitra Bahurekso , Aryo Widiyanto pada tanggal 26 Oktober 2010 berkesempatan mewawancarai Kapolres yang pernah mendapatkan penghargaan sebagai Man of the year alias Pria tahun ini oleh Harian Sore Wawasan ini.
Bhara Mitra Bahurekso {BMB} : Selamat Sore Bapak Kapolres, mohon ijin wawancara untuk majalah BMB..
AKBP Agus Suryo Nugroho { ASN} : Sore Mas, silahkan duduk, santai aja, monggo jika ada pertanyaan…
BMB: Bagaimana kesan Bapak terhadap warga Kendal secara umum
ASN : Secara umum warga Kendal adalah warga yang santun, agamis tinggi tepo seliro serta kepedulian terhadap sesamanya
BMB : Sifat jeleknya ada nggak Pak?
ASN : Aah..jangan bicara yang jelek, positif thinking ajalah mas….(sambil tersenyum}
BMB : Apakah Bapak merasa ada kedekatan secara pribadi maupun emosional dengan kabupaten ini ?
ASN : Ya Jelas ada, istri saya kan asli Kendal, jadi sedikit banyak saya sudah mengenal wilayah dan kepribadian warganya sejak saya masih remaja.
BMB : agak serius nih Pak, untuk anggota Polres Kendal, apakah Bapak punya pandangan mengenai “Reformasi Polri” yang sedang ramai diperbincangkan di media massa?
ASN : dalam perspektif saya , Reformasi adalah bukan revolusi, tidak bisa serta merta langsung di terapkan pada anggota, perlu proses dan selama proses itu berlangsung,( dalam lingkup Polres,} anggota harus mampu meningkatkan kualitas internal baik secara pribadi maupun secara kesatuan
Dalam artian pendidikan anggota diupayakan harus meningkat, kesejahteraan, pola pikir, dan yang terpenting adalah peningkatan terhadap pelayanan kepada masyarakat
BMB : Setiap Reformasi pasti membawa korban, bagaimana dengan hal itu ?
ASN : satu satunya yang akan jadi korban dalam proses Reformasi ini adalah polisi yang tak mau mengikuti perkembangan dan tidak mau mereformasi perilaku negative menjadi positif.
BMB : Negatif dalam artian?
ASN : Negatif disini adalah berupa pelanggaran baik disiplin maupun Behavioural atau Perilaku
Semacam melalaikan tugas, masih melakukan tindakan tercela seperti Pungli, meresahkan masyarakat, Judi, Minum Miras dan sebagainya.
BMB : Adakah sanksi bagi pelakunya Pak?
ASN : siapapun yang melakukan pelanggaran pasti ada sanksinya dong, jika masih bisa ditolerir kita akan gelar Sidang Disiplin, jika sudah masuk ranah pidana umum , ya harus dipecat , jika dalam sidang memang memutuskan demikian, semua orang sama dimata hukum “ Everyone is Equal by the Law”
BMB: Bagaimana kiat agar anggota tetap berjalan pada koridor aturan yang berlaku?
ASN : Saya punya sedikit kiat yang tertuang dalam “ The Power Of Solving Legal Problem” intinya bagaimana seorang petugas atau aparatur Negara bisa membedakan antara Melayani dan Menindak, di masa ketika petugas melayani masyarakat seperti pelayanan laporan pengaduan baik itu kehilangan, adanya laporan terjadinya kriminalitas ataupun informasi keberadaan teroris, layani masyarakat dengan sepenuh hati, tersenyum dan memuaskan, segera ditindak lanjuti laporan laporan tersebut, tentu dengan respon positif dari anggota Polisi, kedepan masyarakat akan segera melapor lagi jika terjadi sebuah kejadian, nah, dari situlah akan terjadi sebuah jaring informasi yang pada akhirnya menguntungkan langkah gerak Polisi itu sendiri. . Namun ketika tiba saatnya petugas harus menindak pelaku kejahatan dimana peristiwa kongkretnya sudah terjadi, semisal perampokan dan pencurian atau tindal kriminalitas lainnya maka petugas harus tanggap, tanggon dan trengginas, proses hukumnya diidentifikasi, lakukan pelacakan, penyelidikan dan penyidikan, lihat fakta dilapangan secara social, hukum maupun latar belakangnya, jika proses melayani dan menindak itu berjalan sesuai alurnya niscaya akan mempermudah kinerja kedepan.
BMB : Adakah Faktor lain yang mempengaruhi kinerja anggota Pak Kapolres?
ASN : Faktor kunci yang lain adalah Polisi Harus Agamais, apapun agamanya jika ajaran ajarannya diterapkan dalam pola hidup sehari hari maka akan bermanfaat positif bagi pemeluknya yang taat, sebab semua agama sebenarnya adalah sudah mengatur tentang hukum , halal dan haram, dosa dan pahala ,baik dan jahat dan seterusnya, jika orang sudah mentaati agama dari segi positif maka tentu dia tidak akan kesulitan mentaati hukum positif yang diatur oleh Undang Undang Negara .
BMB : Punya pengalaman berkesan tentang kegiatan keagamaan di Polres Kendal Pak?
ASN : ada Mas…. ketika ada empat orang anggota Polres yang hendak menunaikan ibadah Haji, para calon Haji kita tersebut di kumpulkan di Masjid Polres, saya melihat kok yang “ Walimatul Haj” atau yang menghadiri acara pelepasan itu sedikit sekali, mana solidaritasnya, mana rasa bahagia ketika ada teman yang hendak menempuh perjalanan jauh menunaikan ibadah? Akhirnya saya berinisiatif, saya tutup semua kantor yang ada di Polres, saya himbau agar semua anggota kumpul di masjid untuk mendoakan para Polisi yang akan naik Haji itu. Saya duduk dan turut mendoakan bersama mereka.
BMB : mohon sedikit himbauan untuk anggota Polres yang mungkin berguna Pak Agus..
ASN : Saya menghimbau kepada segenap anggota Polres untuk selalu meningkatkan kualitas pribadi maupun institusi, bina hubungan baik dengan masyarakat dan tingkatkan selau kinerja dalam melayani dan melindungi masyarakat.
BMB : Terima kasih atas Waktu dan kesempatan wawancaranya Bapak Kapolres
ASN : Sama sama Mas…..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar