Selasa, 16 Juni 2015

Vietnam, Kisah Kucing Untuk Pertanian Organik dan Tentang Hanoi Jam 2 Pagi



Vietnam

Kisah Kucing Untuk Pertanian Organik dan  tentang Hanoi jam 2 Pagi.
                                                                                                                                                                                                        

                Sore jam 5 saya menunggu seorang teman lama sebut saja dia Mrs Lily, dia baru saja pulang dari Hanoi Vietnam untuk sebuah pekerjaan, teman saya ini pemburu tulen, dan kami beberapa kali mengobrol tentang dinamika kerja yang dialaminya, bahasa kami mungkin jika ada yang mendengarkan terasa aneh, kadang Inggris, kadang Indonesia, kadang Jawa, dan kadang hanya isyarat.


                Dari Semarang dirinya menyetir sendiri Honda CRV hitam, simple sekali dandannya, hanya blue jeans dan Shirt putih, padahal saya tau prestasinya jauh lebih gemerlap, sederhana, humble, dan nyaris tak ada yang tau bahwa dia pernah jadi salah satu “orang” di kabupaten ini.

                Dua Jam menunggu, akhirnya sahabat ini datang, tanpa basa basi, dia mengulurkan oleh oleh yang dibawanya dari Hanoi, Ibukota negara Vietnam, tempat yang baru saja dikunjuginya dalam rangka tugas.

                “ This is special for you brow, sebuah topi tentara Vietnam yang unik, modelnya seperti topi tentara Jepang atau Korea Utara atau tentara Vietkong yang sering kita lihat di film Rambo I First  Blood lengkap dengan tanda Bintang Emas di depannya, lalu sebuah Poster, Propaganda Poster from 1966”  lalu dia pun bercerita bahwa sulit sekali mendapatkan majalah di Vietnam, karena pemerintahannya yang Komunis mengontrol ketat peredaran majalah dan media massa, poster untuk saya ini dibelinya dari sebuah toko yang bahkan tak semua warga Hanoi sendiri mengetahui, “Ada sopir taxi yang pintar bahasa Inggris dan respect pada turis asing, lalu dia yang menunjukkan toko itu, poster ini pasti cocok ma you yang suka barang kuno, antik, dan vintage” paparnya, hmmm, analisa yang tepat.

                Dia membawa dua poster , satu tentang propaganda jaman tahun 1966 yang menentang agresi Amerika, dan satu lagi yang bergambar himbauan dari pemerintah Vietnam untuk warganya agar memelihara kucing guna melindungi pertanian , tulisannya “Growth Cats for Save the fields” artinya kembang biakkan kucing untuk selamatkan pertanian, masuk akal, karena kucing makan tikus dan tentu saja mengurangi pemakaian Pestisida, dan tanpa disadari di tahun 1966 itu Vietnam sudah mulai mengembangkan pertanian berpola organik, pengembang biakan kucing ini mirip pengembang biakan Burung Hantu di Kendal Jawa Tengah beberapa tahun lalu yang kini sudah mulai dilupakan pemerintah.

                Vietnam menurut dia adalah tempat yang aman dan nyaman, pernah suatu ketika jam 2 pagi dia berjalan sendirian di tengah kota Hanoi, para sponsornya dari Australia sempat khawatir dan wanti wanti “ Come on , you are lady, this is new city for you “ kata para bule itu.

                Namun dasar naluri wanita satu ini benar benar kuat, dia jelajahi Hanoi di Pagi buta sendirian, “ Tau gak brow, kalo di Jakarta sepagi ini sendirian, gue gak jamin aman, tapi di Hanoi, percaya atau tidak, selama beberapa hari menjelajah, gak ada orang keleleran mabok atau preman di pinggir jalan, aman, clear” tuturnya.

Pariwisata di Hanoi dan sekitarnya juga mengagumkan, banyak peninggalan sejarah yang mendapatkan prioritas perawatan dan penanganan dari pemerintah, keamanan wisatawan terjamin, penduduk yang mampu mengolah potensi wisata dengan bimbingan intensif dari semacam dinas pariwisata  dan didukung oleh alam yang indah sehingga sungai pun di Hanoi bisa dijadikan objek wisata berperahu tradisional, hebat.

Hanoi dan Vietnam, sebuah kisah negara yang berkembang dan maju pelan tapi pasti dengan sebuah penataan sistem pertanian dan keamanan yang rapi, semoga di masa depan saya bisa mengunjungi negara ini, Thanks Mrs Lily, you bring a lot of knowledge untuk saya.


( Aryo Widiyanto, Penikmat Seni,  Traveller , Backpacker, Photograper, Blogger di aryowidiyanto.blogspot.com , twitter di @aryowidi , dan Jurnalis Serta Buruh Negara Yang  Punya  Facebook :Aryo Widiyanto.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar