Kamis, 09 Juni 2016

Ini Kopi Luwak Kendal Yang Asli

Ini Kopi Luwak Kendal yang Asli


Kopi Luwak dari Indonesia sering disebut sebagai yang terbaik di dunia,konon pernah Oprah Winfrey sang host acara Talkshow ternama dunia dari Amerika mengangkatnya dalam acara Oprah Winfrey Show lengkap dengan cerita proses terciptanya sebuah racikan kopi mulai dari buah cherry merahnya yang dimakan oleh binatang Luwak kemudian difermentasi dalam perut hewan itu dan dari biji kopi yang sudah terfermentasi secara alami itu diolah dengan cara tradisional yang higienis terciptalah sebuah citarasa kopi yang tiada duanya, dan tentu saja mahal serta berkelas dunia.


Namun tentu saja Oprah Winfrey tak pernah menyangka bahwa kopi yang diminumnya tak semanis nasib perajin kopi Luwak di Kabupaten Kendal, Yoga Basuki (40) alias Mas Aan, warga desa Kalibogor Kecamatan Sukorejo yang selama tiga tahun mencoba mengembangkan Kopi Luwak asli berasal dari fermentasi perut hewan nocturnal itu.


Belajar dari alam, dia membuat penangkaran mendekati cara hidup Luwak dialam liar untuk Sembilan Puluh ekor Luwak dari hasil penangkarannya, menurutnya untuk berhasil memelihara dan menangkarkan luwak penghasil kopi yang bagus adalah didasari keinginan yang tulus mencintai binatang itu, tidak eksploitasi yang hanya mengambil untung tanpa memperdulikan kesehatan dan cara hidup hewan itu, tidak ada penyiksaan, pola makan diatur dimana Luwak punya siklus memakan kopi yang terjadi di bulan Mei, Juni,J uli, Agustus, dan September, untuk mengoptimalkannya Aan punya kiat memberi makan buah kopi diatur dua hari makan kopi dan satu hari puasa, dimana dihari ketiga Luwak tidak makan kopi sama sekali tapi diganti dengan buah Pisang , Jambu ,Pepaya, asupan protein ikan Lele, dan jika sakit maka secara tradisional Luwak diberi makan Kadal untuk penambah stamina dan pelenyap penyakit ,


Aan juga menolak memberikan asupan protein berupa ayam broiler baik dalam keadaan hidup ataupun sudah jadi bangkai karena menurutnya Ayam Broiler memiliki kandungan kimiawi tinggi serta rentan terhadap bakteri jika bangkainya diberikan pada Luwak peliharaannya. Sebagai ganti dia memberikan Bekicot, telur ayam kampung dan untuk minum Luwaknya tak diberi susu karena secara alami di habitatnya Luwak tak pernah minum susu, pria ini memberikan cairan gula aren yang selain sebagai penghindar dehidrasi juga untuk mereduksi stress yang biasa terjadi


“ Prinsipnya jika luwak gemuk dan sehat maka fermentasi kopi yang dihasilkan akan sempurna, fermentasi yang sempurna menjadikan asam yang terkandung dalam kopi secara alami dipudarkan oleh enzim protolitik di tubuh Luwak” papar Aan.
Aan berani menjamin keaslian dan kemurnian kopi Luwak yang dihasilkan oleh peternakannya, “ Prinsipnya adalah saya ingin mengembalikan citra bahwa kopi Luwak Indonesia adalah kopi berkualitas dan asli dari fermentasi alami binatang Luwak, bukan campuran dengan kopi lain” tegasnya, untuk upaya itu Aan giat mengadakan penyuluhan kepada para petani untuk ikut mendukung gerakan melarang perburuan Luwak dialam liar , dirinya juga menghimbau para petani untuk melestarikan kopi langka yang ditanam nenek moyang warga Kendal yang sudah berumur ratusan tahun dimana kopi berjenis Arabica dan Leberica itu tercampur aroma tembakau karena konon ditanam di lereng Gunung Perau , Gunung Sindoro , dan Gunung Sumbing yang terkenal karena Tembakau Srintilnya yang berharga super mahal.


Produk Kopi Luwak yang dihasilkan oleh peternakan dari Yoga Basuki ini terbagi menjadi tiga Varian yaitu Arabica, Robusta dan Leberica, ketiganya memiliki kesamaan yaitu kekentalan yang pekat, aroma yang tajam baik ketika mentah atau sudah siap saji, khusus untuk Leberica aromanya ketika mentah lebih mirip buah Nangka namun ketika sudah diseduh maka akan keluar sedikit aroma tembakau . Bagi penikmat sejati kopi, ada sebuah citarasa khusus di Kopi Luwak murni yang tak terdapat di kopi biasa, “ Aroma dan efek stimulannya berbeda, kopi Luwak lebih “menyengat” “ tutur Yoga,


Untuk Harga Yoga Basuki mematok Kopi Arabica Mentah dibandrol Satu Juta Rupiah, Robusta Mentah Delapan Ratus Ribu Rupiah, Leberica Mentah Satu Juta Rupiah , Arabica Roasting dan Bubuk siap seduh Bertarif Dua Juta Rupiah, Robusta Roasting dan Bubuk Satu Juta Limaratus Ribu Rupiah, dan Leberica Roasting dan Bubuk Dua Juta Limaratus Ribu Rupiah.


Pembeli yang datang ataupun memesan via telepon berdatangan dari berbagai penjuru tanah air terutama dari sejumlah kafe berkelas dan juga dari luar negeri seperti Taiwan, Maroko, Timur Tengah, Belanda, Jerman dan Amerika serta beberapa negara Eropa lainnya.


Aan berharap ada kepedulian pemerintah dalam pengembangan produk Kopi Luwaknya,selama ini dia melihat Pemangku kepentingan di daerahnya kurang antusias mempromosikan potensi Kopinya “Padahal ini adalah produk asli Kabupaten Kendal, jangan sampai nanti jika ada daerah lain atau negara lain seperti Malaysia mempatenkan Kopi Luwak, baru kita kelabakan” imbuh pria yang berparas mirip petinju Philipina Manny Pacquiao ini


(Aryo Widiyanto, Journalist, Traveller , Backpacker, , Photographer, dan Abdi Negara, Blogger di aryowidiyanto.blogspot.com. Twitter di @aryowidi , Facebook :Aryo Widiyanto, email di : aryo_widi@yahoo.co.id. Address: Jl Sriagung 234 Cepiring Kendal Jawa Tengah Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar