Rabu, 30 Maret 2011

Anjing Pelacak dan Sejarahnya

Lucky dan Flo, dua anjing jenis Labrador hitam ini menjadi musuh berbahaya bagi kawanan pembajak setelah berhasil menemukan sekitar satu juta keping DVD dan CD bajakan di Malaysia. Kedua satwa itu ditempatkan di lokasi rahasia dengan penjagaan ketat untuk mengamanankan dari ancaman para pembajaktersebut.
Kisah lain di pelabuhan Merak-Banten, Bronx mengendus setiap kendaraan yang distop dari arah Sumatera. Ketika giliran truk berplat nomor BL diperiksa, anjing jenis gembala jerman berumur 1,5 tahun itu berontak. Bronx dilepas dan langsung meloncat ke atas truk yang ditutup terpal. Baru 5 menit pelacakan berjalan, suara keras Ajun Komisaris Polisi, Siburian, memecah keheningan, 'Bagus kamu Bronx.' Polisi itu melihat tanda-tanda Bronx telah menemukan narkoba. Tepat di tengah-tengah bak truk, kaki kanan depan Bronx mengais-ngais. Truk yang bermuatan kelapa, barang-barang kelontong dan sandal itu dibongkar. Betul, ada 5 kardus berisi ganja kering total berbobot 20 kg akan diselundupkan.
Wah, hebat! Anjing pelacak sangat membantu tugas kepolisian dalam melacak obat-obat terlarang, bom dan pencurian. Bagaimana mereka dilatih? Tahap pertama latihan yaitu: kepatuhan. Lehermya dikalungkan tali agar mudah dikendalikan dan mendengar perintah pawang seperti duduk, berdiri, tiarap, berjalan lurus dan berkelok mengitari lapangan. Tali dapat dilepas setelah anjing bisa menuruti semua perintah. Setelah lulus, masih ada tahap selanjutnya: pengenalan bau dan lokasi, atau dari titik ke titik. Contohnya menemukan kotak berisi narkoba dari jejeran kotak lain. Lalu latihan point to point atau dari titik ke titik. Contohnya menemukan kotak berisi narkoba di antara jajaran kotak lain. Lalu latihan burried, yaitu melacak objek yang ditimbun, latihan di dalam dan luar ruangan, serta latihan dalam kendaraan. "Dengan ketajaman indra penciumannya, anjing dapat mendeteksi bau apa pun yang di perkenalkan,' ucap Inspektur Polisi Satu drh Dedi Wijayanto, Kanit Satwa Dit. Samapta Polda Lampung. Indra penciuman anjing 40 kali lebih tajam dibanding manusia.

Oh iya, melatih anjing memerlukan ketegasan tapi bukan kekerasan. Ketika anjing berhasil menjalankan perintah, perlu diberikan pujian seperti elusan, tepukan di kepala, memberikan mainan atau makanan yang disenangi sang anjing. Kalau anjing melakukan kesalahan, tidak perlu dipukul. Perintah dapat diulang kembali sampai bisa melakukan dengan baik.
Latihan-latihan itu dapat diberikan kepada anjing peliharaan di rumah lho. Menurut para pelatih, waktunya hanya 3 bulan
Anjing pelacak identik dengan anjing jenis tertentu yang telah dilatih untuk melacak jejak. Misalnya anjing polisi yang pekerjaannya adalah mencari keterangan tentang jejak penjahat atau orang tertentu yang dicari-cari bahkan barang-barang terlarang seperti narkotika.
Anjing adalah binatang yang indera penciumannya sangat tajam, bisa 40 kali lebih tajam daripada manusia. Anjing dapat mendeteksi bau apapun yang didekatkan pada hidungnya. Layaknya alat detektor canggih, ia langsung mencari sumber bau atau jejak sesuai dengan bau yang pertama kali diperkenalkan kepadanya.
Anjing pelacak kepolisian terbukti mampu menolong polisi mengenali bau zat adiktif terlarang yang disembunyikan para bandar narkoba, bau alkohol, bahan kimia atau jejak manusia dan hewan yang sembunyi.
Cara melatih anjing pelacak pertama-tama mengajarkan kepatuhan, lalu pengenalan bau dan lokasi serta titik-titik tertentu. Kemudian latihan point to point atau dari titik ke titik. Pelatihan ini berlangsung selama 3 bulan dan bisa pula diterapkan pada anjing penjaga di rumah.
Anjing Gembala Jerman (36 Komentar)
Oleh Wendry (Orchid Star Kennel)
Anjing gembala jerman merupakan anjing pekerja Jerman merupakan anjing paling banyak dikenal dan digemari orang seluruh pelosok dunia, sedangkan di Indonesia dikenal dengan istilah anjing Herder.
LATAR BELAKANG
Sejarah dan asal mula anjing gembala german/german shepherd pertama kali disebarkan oleh Capt. Max Von Stephanitz yang sekaligus dijuluki sebagai tokoh dan "bapak " anjing ras Gembala German. Ia adalah seorang yang telah lama mengagumi kwalitas berbagai anjing gembala, terutama pada segi intelegensia, kekuatan dan kemampuan kerjanya. Pada Tahun 1899, bersama seorang temannya ia mengunjungi suatu pameran anjing. Ditempat itu ia terpikat dengan seekor anjing yang memberikan kesan sangat mendalam, baik mengenai keberaniannya, kemantapan sifatnya dan intelegensinya. dari hasil kunjungannya maka dibelinya dan diboyongnya anjing itu, setelah itu didirikannya suatu perkumpulan diberi nama Verein Fur Duitsche Shaferhunde atau disingkat "SV".
Menjelang abad ke duapuluh, perkumpulan SV telah berkembang menjadi perkumpulan kinologi terbesar di dunia, sementara Capt. Max Von Stephanitz menyusun rencana jangka panjang untuk perkumpulan yang dirintisnya itu. Dari hasil analisa, diperoleh kesimpulan bahwa kegunaan anjing-anjing gembala german dalam arti sesunguhnya , lambat laun diarahkan sesuai keadaan yang akan datang. anjing-anjing dibiakkan ternyata sangat berguna untuk membantu melaksanakan tugas-tugas negara, disamping kegunaannya lain. Pada perang dunia I di tahun 1914, anjing-anjing gembala german melakukan tugasnya pembela negara, sebagai penolong maupun anjing penjaga, setelah perang dunia ke II karena tentara German banyak mengunakan anjing-anjing ini sebagai anjing militer yang ikut terjun ke medan perang sebagai kurir, mata-mata, pelacak dan lain sebagainya secara sangat mengagumkan.
Kelebihannya
Kecerdikannya, keindahannya dan kepatuhannya, merupakan anjing yang mempunyai bakat serba bisa diantaranya pengembala, penjaga rumah, penuntun orang buta, dan sebagai anjing pelacak pihak kepolisian atau militer.
Penampilan Umum
Anjing ini berukuran sedang, agak panjang,kuat, kering dan berotot, dengan tulang-tulang kuat sehingga kelihatan kompak. Sedangkan ukuran anjing ini merupakan standard dalam pameran 60-65 cm dan anjing betina 55-60 cm diukur dari puncak widerrist (jarak antara titik temu leher dan pundak), panjang badan harus 10-17 % lebih panjang tinggi badan.
Karakteristik
Bentuk tubuh anjing gembala german sangat mengesankan, dengan perbandingan ukuran anggota badan sangat sepadan. Ia memiliki bulu-bulu indah dan mirip atau memberi kesan seperti srigala, sehingga tampaknya gagah dan alamiah
Dilihat dari segi karakter harus mempunyai kepercayaan diri yang kuat, seimbang dan sangat tenang, sikapnya netral dan kelakuannya baik, kecuali mendapat tekanan yang melampaui batas, selain itu anjing harus gagah berani mempunyai naluri bertempur yang kuat dan saraf yang kuat. Semua ini penting merupakan salah satu persyaratan berhubungan sebagai anjing sahabat, anjing penjaga dan pengembala.

Anjing gembala jerman (bahasa Inggris: German shepherd; bahasa Jerman: Schäfer) adalah salah satu ras murni anjing yang populer. Ukurannya besar, dikenal cerdas namun penurut. Anjing ini relatif tidak memiliki variasi warna, yaitu coklat dengan variasi hitam. Dahulu, anjing Gembala Jerman sering digunakan untuk menggembalakan domba.
Anjing adalah salah satu binatang yang kerap dijadikan sahabat oleh manusia. Selain menggemaskan, hewan berkaki empat ini pun terkenal sangat loyal.

Namun tidak hanya sekedar sahabat, dengan tehnik pelatihan khusus, binatang ini pun dapat dijadikan alat pemberantasan tindak kejahatan yang mengagumkan dan sangat handal.

Agen penegakan hukum menggunakan tim pengendali anjing terlatih (unit anjing) untuk berbagai alasan: menjajaki wilayah luas ketika tersangka melarikan diri, melacak tersangka atau mencari orang tersesat, mengendalikan massa atau kerusuhan, mendeteksi obat atau bahan peledak tersembunyi, melindungi pengawas dan petugas lain dari serangan, membantu patroli rutin, menjaga tersangka dan barang-barang polisi, dan untuk menakuti para pelaku kejahatan. Meskipun banyak manfaat yang diberikan, tim polisi pengendali anjing terlatih ini belum dapat diterima sebagai standar keseluruhan dalam kesatuan polisi di Amerika. Permasalahan utamanya adalah efektivitas biaya untuk perawatan hewan mahal tersebut, kebutuhan untuk pengadaan pelatihan dan setelah pelatihan yang berkesinambungan, pertanyaan atas kemampuan sebenarnya seekor anjing dalam menjalankan tugas, keterlibatan mereka dalam tugas polisi, dan berbagai pertimbangan legal lainnya.

Anjing-anjing pelacak dikenal dengan kesatuan K-9, anjing-anjing ini memiliki ketrampilan luar biasa, baik dalam melacak keberadaan narkotika, mengendus bahan peledak, atau pun melumpuhkan orang yang menjadi target pengejaran.

Tiap anjing dilatih berdasarkan jenis dan karakternya, serta diasuh seorang pelatih. Dengan kemampuan yang dimilikinya, anjing ini kerap digunakan membantu Polri dan TNI dalam membongkar berbagai tindak kriminalitas dan penyelamatan saat bencana terjadi.

Melatih anjing hingga siap beraksi di lapangan bukanlah perkara mudah. Selain kesabaran, pelatihan membutuhkan tehnik latihan yang tepat dan dilaksanakan secara berkala.

contohnya pada unit K-9 Polisi Militer Pomdam Jaya saat ini memiliki 10 anjing pelacak berbagai jenis, mulai dari Herder, Dobermen hingga anjing berjenis retriever.

Roles Dogs May Play (Tugas Utama Seekor Anjing Polisi)
Anjing polisi dibagi dalam dua kategori: 1) untuk tugas menyeluruh atau 2) tugas khusus. Seekor anjing yang dilatih untuk tugas menyeluruh dalam tugas kepolisian harus memiliki beragam kemampuan, sehat, dan cerdas. Sementara anjing dengan tugas khusus harus mendapat pelatihan terutama untuk meningkatkan kemampuan penciuman dalam membedakan bau. Anjing dengan tugas menyeluruh bersifat umum dalam melakukan semua tugas polisi yang mereka perankan, sedangkan anjing dengan tugas khusus seperti mengendus bau narkotik, bahan peledak, mayat, dan untuk melacak materi berbahan dasar minyak dipertimbangkan sebagai khusus dalam tugas anjing polisi.

History of Dogs in Police Work (Sejarah Divisi Anjing dalam Kerja Polisi)
Dalam buku kuno banyak ditemukan catatan mengenai anjing yang melindungi tuan mereka dan terlibat dalam tugas seorang detektif. Namun, baru pada tahun 1300-an di Saint-Malo, Prancis, untuk pertama kalinya sebuah kesatuan anjing yang terorganisasi berpatroli di jalan untuk tugas kemasyarakatan. Anjing-anjing itu bekerja dengan sangat berani, hingga peristiwa yang terjadi di tahun 1770 ketika beberapa ekor anjing polisi menyerang seorang marinir muda dan melukainya dengan parah. Seluruh kesatuan anjing kemudian dibubarkan. Juga di Prancis, di Mount-Saint-Michel, sebuah bukit besar di dekat pantai Normandia, di mana anjing digunakan oleh para pendeta dan kota untuk mengusir orang asing.

Kota pertama yang membentuk sekolah pelatihan anjing polisi adalah Ghent, di Belgia, pada tahun 1899. Pada tahun itu populasi kota Ghent hampir mencapai 175.000 penduduk dan 37 ekor anjing berpatroli di jalan-jalan setiap hari dari pukul 10 malam sampai 6 pagi di bawah arahan 10 polisi. Jerman dan Prancis telah menerapkan program Ghent beberapa tahun sebelumnya, namun tidak memperoleh sukses yang sama.

Pada tahun 1906, unit anjing polisi Ghent telah meningkat menjadi lebih dari 50 ekor sementara jumlah polisi yang mengendalikannya berjumlah 120 orang. Pihak berwajib gembira dengan kemampuan “polisi berkaki empat” ini, serta menyatakan bahwa kejahatan malam hari telah lenyap sama sekali. Tidak lagi sebagai sebuah eksperimen, kota lain di Eropa kemudian mulai mengikuti Ghent, dan akhirnya di Jerman saja pada tahun 1910 telah terdapat lebih dari 600 kota yang memiliki patroli anjing.

Pada tahun 1910, kepolisian Inggris mulai menggunakan anjing dalam jumlah kecil, terutama hanya sebagai teman patroli petugas polisi. Tidak ada pelatihan khusus yang diterapkan dan anjing jenis apa pun dianggap sesuai untuk tugas patroli tersebut. Baru setelah 36 tahun dan setelah beberapa kantor polisi melaporkan efektivitas unit anjing tersebut, kesatuan anjing polisi mulai memperoleh status tetap.

Kepolisian Lancashire adalah yang pertama kali mengembangkan program pelatihan anjing polisi secara progresif. Sebelum tahun 1951, kantor tesebut telah menggunakan empat bloodhounds untuk pelacakan dan sepuluh labrador untuk patroli. Akan tetapi, kemudian ras anjing yang digunakan berubah menjadi Doberman pinschers dan anjing gembala Jerman. Penggunaan anjing polisi mulai marak setelah kepolisian Inggris menyatakan bahwa binatang ini sungguh amat bermanfaat. Misalnya, pada 1 Januari 1992, terdapat 2.749 hewan yang ikut memberikan pelayanan kesatuan di wilayah Egland, Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara. Di antaranya, 1.736 adalah anjing untuk tugas menyeluruh, 465 tugas khusus, dan 137 ekor untuk tugas menyeluruh dan khusus.

Sementara itu, departemen kepolisian Amerika yang pertama kali menerapkan program anjing polisi adalah South Orange, New Jersey, pada bulan Maret 1907. Beberapa bulan kemudian, kota New York memulai program anjing polisi ketika seorang letnan polisi membawa lima anjing gembala Jerman dari Belgia untuk evaluasi. Tidak berapa lama kemudian kota-kota lain melakukan hal serupa, termasuk New Haven, Connecticut, Glen Ridge, Englewood dan Ridgewood, Maryland, Detroit, Michigan, Muncie, Indiana, Berkeley, California, Babylon Town, New York, dan kesatuan polisi Pennsylvania dan negara bagian Connecticut.

Program anjing polisi di South Orange dan New York bukan yang pertama dan satu-satunya di Amerika. Sesungguhnya, ada sebuah program khusus yang telah diberikan kepada unit pelayanan keamanan saat terjadi demonstrasi Phiadelphia setelah Revolutionary War berakhir. Program ini mulai pada 7 Januari 1973, ketika dana sebesar $3 dolar digunakan untuk membeli seekor anjing bernama Nero, yang memiliki reputasi sebagai hewan ganas. Nero dan anjing-anjing yang dibeli kemudian selama 25 tahun berikutnya berpatroli menjaga wilayah bersama penjaga malam yang dilengkapi pedang pendek dan pistol. Nero dilaporkan telah mengemban tanggung jawab penuh dalam hal keamanan bila penjaga malam berhalangan hadir.

Pada tahun 1935, Royal Canadian Mounted Police, menerapkan untuk pertama kalinya program pelatihan anjing polisi. Program tersebut berjalan secara operasional sejak saat itu dan sekaligus merupakan program yang berlangsung paling lama di Amerika Utara. Pada tahun 1990, terdapat kurang lebih 325 tim anjing patroli yang berada di 50 kesatuan polisi yang berbeda di Kanada, termasuk 8 dari 10 provinsi kecuali daerah Newfoundland dan Prince Edward Island. Sebagai tambahan, 100 anjing dengan tugas menyeluruh digunakan di wilayah Kanada untuk pekerjaan yang membutuhkan ketajaman indera.

The Best Breeds (Keturunan Terbaik)
Sejumlah keturunan anjing pekerja pernah atau masih digunakan sebagai anjing polisi oleh kesatuan polisi di seluruh dunia. Keturunan anjing pekerja itu meliputi:

1. Airedales Giant schnauzers
2. Akitas Labradors
3. Alaskan malamutes Newfoundlands
4. Bloodhounds Poodles
5. Bouvier de Flanders Retrievers
6. Doberman pinschers Rottweilers
7.German shepherds Spaniels

Juga sejumlah anjing keturunan lain. Meski demikian, di antara semuanya, German shepherds (herder) adalah keturunan yang paling sering digunakan selama bertahun-tahun. Anjing herder adalah keturunan yang telah terkenal secara luas, lagi pula secara ideal, sesuai untuk kerja polisi, terutama berperan untuk segala keperluan.

Establishing a Police Dog Program (Menciptakan Program Anjing Polisi)
Seiring berlalunya waktu, sejumlah kesatuan polisi menyatakan bahwa anjing sangat bernilai; yang lain mengatakan bahwa anjing membebani karena memperluas cakupan kerja polisi. Publik Amerika telah berkata: sejumlah warga merasa lebih aman dengan adanya anjing di sekitar mereka, sedang sejumlah lain merasa terintimidasi.


Sekali sebuah kesatuan polisi memutuskan untuk menerapkan program anjing polisi, ada beberapa hal yang harus dilakukan. Yang paling sulit mungkin adalah memperoleh persetujuan dari masyarakat. Anjing mahal harganya dan sering masyarakat tidak dapat menerima program tersebut karena besarnya biaya. Penasihat hukum harus menekankan bahwa secara hukum prorgam ini dapat dipertanggung-jawabkan dan terlindungi dari litigasi sipil. Para pengawas anjing juga harus dipilih dan kompeten untuk bekerja dengan anjing kualitas tinggi. Pengaturan tempat anjing juga harus dibuat bersamaan dengan modifikasi kendaraan untuk transportasi anjing. Perawatan dokter hewan dan pola gizi harus dijalankan karena anjing tersebut harus tetap sehat untuk tugas mereka. Setiap catatan harus dibuat secara cermat atas setiap aspek dari program. Pada akhirnya, sebuah program anjing polisi yang berhasil membutuhkan suatu hubungan masyarakat yang baik, termasuk demonstrasi yang diberikan di depan berbagai lembaga atau kelompok untuk menunjukkan apa yang dapat dilakukan tim anjing dan pengawas untuk melindungi masyarakat. Tentu saja selain pelatihan dasar, yang penting adalah pelatihan rutin secara intensif sehingga tingkat kemampuan tetap tinggi, hingga dapat diterima untuk bekerja di lapangan.

Anjing dan pengawasnya tidak boleh puas dengan hasil yang diperoleh. Pelatihan dasar mencakup kepatuhan, agitasi dan penyerangan, identifikasi kembali, pelacakan, dan pengenalan bau. Selain pelatihan dasar dan pelatihan rutin, ada empat elemen penting untuk mencapai satu unit anjing yang berhasil: (1) harus ada kebijakan dan prosedur yang tepat untuk unit anjing; (2) pengawas anjing harus bertanggung jawab atas tindakan anjing; (3) baik pengawas dan anjing harus dilatih sesuai dengan kebijakan unit, dan (4) tiap tim harus diawasi dan bertanggung jawab atas tindakan dalam kaitannya dengan departemen kepolisian.

Hallmarks of Succesfull Programs (Tanda-tanda Program yang Berhasil)
Banyak program dinas layanan anjing polisi di Amerika tergolong berhasil dan telah dijadikan sebagai unit integral dalam perang melawan kejahatan.

Beberapa karakteristik umum ditemukan dalam program yang dijadikan contoh. Di antara karakteristik tersebut adalah: anjing dan pengawasnya diseleksi secara sangat ketat, sepenuhnya terlatih dan secara teratur menjalani pelatihan rutin intensif. Di samping itu, kebijakan dan prosedur terapan yang sesuai untuk unit anjing harus ada dan secara berkala dilakukan tinjauan ulang. Juga, unit ini harus dikelola dengan baik dan catatan komprehensif atas penampilan setiap unit disimpan, termasuk catatan mengenai tahap pelatihan, penugasan, aktivitas, penangkapan, dan sebagainya. Dan, yang terpenting, tiap pengawas anjing mendapat sertifikat atas suatu standar penampilan, dan sertifikat tersebut diberikan kembali sedikitnya setiap tahun. Jadi, tim yang tidak berhasil memperoleh sertifikat tidak diizinkan bekerja sampai mereka dapat mencapai standar tersebut.

Reasons Why Programs Fail (Alasan Kegagalan Program)
Tidak setiap program anjing polisi berhasil. Penelitian menunjukkan bahwa biasanya ada sejumlah alasan mengapa program anjing dihentikan. Di antara faktor tersebut adalah pengawas anjing meninggalkan kesatuan mereka dan tidak ada petugas lain bersedia menggantikan; unit tersebut terperangkap dalam politik lokal, terkadang karena emosi substansial; program anjing polisi tersebut tidak memperoleh dana memadai; pelatihan dan pelatihan ulang terbukti tidak berhasil; konsekuensi gigitan anjing yang tidak terjamin; anjing terbunuh, terluka, atau pensiun; atau administrasi baru dalam kesatuan tersebut tidak memiliki komitmen kuat terhadap program anjing polisi.

Current Debates (Perdebatan Terkini)
Mengapa dinas anjing polisi tidak digunakan lebih banyak lagi? Besarnya biaya dan lambannya perkembangan program anjing polisi memang menjadi kelemahan utama, tetapi Knutson dan Revering (1983) menunjukkan adanya suatu “prasangka tidak logis mengenai anjing polisi”. Misalnya, sejumlah warga memprotes penggunaan anjing polisi—seakan-akan tongkat polisi, borgol, dan senjata kaliber besar tidak lebih berbahaya dibandingkan seekor hewan berukuran sepertiga besar manusia.

Beberapa pihak mengatakan bahwa anjing polisi mengandung kekuatan mematikan, seperti halnya senjata api. Tanpa perlu dipertanyakan lagi, seekor anjing polisi terlatih memang dapat menyebabkan luka saat hendak membantu melakukan penangkapan. Namun, jarang sekali luka tersebut berakibat fatal. Pada kenyataannya, juga tidak ada trauma melainkan hanya berupa luka-luka lokal. Isu kunci dengan demikian adalah bahwa anjing harus dilatih untuk sepenuhnya responsif terhadap perintah pengawas, termasuk untuk seketika menghentikan pengejaran bila diperintahkan. Jasa anjing polisi dianggap sebagai sebuah rentang kekuatan menengah antara kekuatan tangan polisi dan konsekuensi dari projektil yang ditembakkan lewat senjata api.

Isu lain yang terkadang muncul ke permukaan adalah apakah penggunaan anjing untuk mendeteksi narkoba dapat dikatakan legal. Sebagaimana yang muncul saat ini, hakim yang menangani kasus narkoba harus menentukan tingkat keberterimaan bukti, dan harus berdasar pada prosedur pencarian dan penangkapan yang sah atau tidak. Para pembela mengatakan bahwa hak anjing polisi untuk mengurangi privasi kian meningkat. Oleh karena itu, sampai saat ini, pengadilan telah menyetujui penggunaan anjing polisi berdasarkan kemampuan indera mereka yang peka. Akan tetapi, tampaknya selalu ada tantangan atas pendekatan dalam penangkapan tersebut.

Summary (Ringkasan)
Pada awal tahun 1993, terdapat 3.000 kesatuan polisi Amerika yang menggunakan 14.000 tim anjing terlatih untuk penegakan hukum. Sekitar 7.000 unit berpatroli di jalan, melayani berbagai jasa. Lainnya mengisi peran-peran spesialis di mana kemampuan indera anjing yang sangat peka digunakan untuk mendeteksi benda-benda terlarang, membantu menemukan orang hilang, dan membantu dalam investigasi pelacakan.

Tim anjing terlatih telah membuktikan perannya bagi masyarakat. Kita berharap dapat melihat lebih banyak polisi berkaki empat sedang bertugas di tahun-tahun mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar