Rabu, 02 Maret 2011

Polres Kendal


Angkot Demo, Pelajar Telantar

Demonstrasi atau unjuk rasa memang merupakan perwujudan dari demokrasi, begitu juga ketika sejumlah Angkutan Kota atau Angkot berdemonstrasi mogok tidak beroperasi di seluruh wilayah Kendal pada hari Kamis 10 Februari 2011, namun pernahkah disadari bahwa imbas dari unjuk rasa tersebut ternyata membuat ribuan pelajar telantar karena tak mendapatkan alat transportasi menuju sekolah mereka?.
Aksi mogok yang dilakukan berulang kali itu dipicu tidak tuntasnya permasalahan tentang trayek Angkutan Kota Dalam Provinsi yang berbenturan dengan regulasi Terminal Mangkang, sejumlah awak Bus mini yang biasa beroperasi mengangkut penumpang memang sempat beberapa kali memarkir pasif armadanya diantaranya di Alun Alun kota Kendal, di Terminal Mangkang hingga Mapolda Jateng.
Perjuangan para awak angkutan itu dalam memperjuangkan nasibnya memang perlu diapresiasi namun salah satu akibatnya adalah para pelajar yang sedang menuntut ilmu menjadi telantar dan harus diangkut oleh 22 mobil patroli Polres Kendal, 1 Truk dari Kodim 0715/Kendal, 1 Truk Satpol PP untuk mengangkut anak anak tersebut.
Elvira Apriliani ( 12) pelajar putri yang bertempat tinggal di Botomulyo mengaku harus berjalan kaki sejauh 4 Kilometer dari rumahnya menuju sekolahnya di SMP 2 Patebon karena tak ada angkutan, tentu hal tersebut sangat melelahkan bagi seorang anak sekecil dia, “Untung sewaktu pulang ada tumpangan gratis dari mobil patroli Polres sehingga saya tak harus mlaku dari sekolah ke rumah” tutur Vira, panggilan akrabnya
Sementara M Zuhad Effendy ( 13) murid MTS Negeri Kendal terpaksa harus menumpang Bus milik PT Rimba Partikel dan berdesakan dengan para karyawan yang ada di kendaraan itu dari rumahnya di dudun Margosari Kecamatan Patebon menuju sekolahnya yang ada di pusat kota juga karena tak ada angkutan

. Memprihatinkan memang melihat sejumlah anak TK dan SD dengan diantar oleh Ibunya kepanasan menanti angkot yang tak kunjung datang, keringat menetes dari dahi mungil mereka, beberapa bahkan tertidur karena kelelahan

Pantauan reporter majalah ini mendapati bahwa ada beberapa titik yang dipenuhi para pelajar yang telantar mulai dari Sekolah Dasar hingga SMA yaitu di pertigaan Weleri arah Sukorejo, areal depan pasar Weleri , pertigaan Sriagung Cepiring, Pertigaan Tlahab Gemuh, Bundaran tugu ayam Gemuh,dan pertigaan Kaliwungu.
Untunglah demonstrasi mogok operasi angkutan itu hanya berlangsung sehari karena hari Jumat esoknya, armada angkutan itu sudah mulai beroperasi kembali, namun suatu ketika jika nanti para pemilik Angkot itu akan berdemonstrasi tentu mereka akan lebih bijak lagi karena sudah melihat imbas dari unjuk rasa itu ternyata juga membuat para pelajar kesulitan dalam menuntut ilmu.(Aryo Widiyanto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar