Toyota Hardtop Keren tapi tetap nyaman ala Koh Shia Gemuh
Toyota seakan menjadi sebuah cermin ketangguhan bangsa Jepang, Setelah era Perang Dunia II dimana Jepang menjadi bangsa yang kalah perang, tahun 1950-an merupakan pembuktian Toyota yang mewakili Dai Nippon sebagai penghasil kendaraan serba guna tangguh, tak mau kalah dari kompetitornya dari Eropa . Waktu itu kendaraan Jeep akrab di Jepang. Terinspirasi dari mobil ini, Toyota kemudian mengembangkan prototipe Land Cruiser yang keluar tahun 1950. Setahun kemudian meluncurkan secara resmi model awal Land Cruiser yakni model BJ.
Bulan Juli tahun itu, test drivernya Ichiro Taira mengakhiri uji coba dengan hasil luar biasa. Diinspirasi oleh tokoh Samurai Heikuro Magaki yang mendaki Gunung Atago di atas kuda tahun 1643, Taira mengemudikan Toyota BJ-nya ke kuil Fudo di kota Okasaki. Ini sekaligus dipakai sebagai promosi ketangguhan mobil segala medan ini. Tak lama berselang, Toyota Land Cruiser mulai menandingi dominasi Jeep Willys buatan Amerika . Bahkan dengan model-model selanjutnya, Toyota Land Cruiser bisa diterima di pasar yang kala itu sulit ditembus yakni Amerika Utara. Lewat model ini, Toyota masuk ke pasar-pasar di berbagai belahan dunia, Termasuk di Indonesia yang dikenal sebagai sebagai Toyota Hardtop Land Cruiser FJ40/45. Di Afrika, model-model Toyota Land Cruiser ini digunakan sebagai Technical alias jip bersenjata yang dibekali senapan mesin ringan, berat atau bahkan senjata basoka tanpa tolak balik (Recoilless bazooka) dan diterjunkan sepanjang konflik-konflik bersenjata dengan kinerja sangat tangguh.
Di Kendal saat ini berdiri komunitas pecinta Jeep Hardtop bernama Naga Jeep Community yang berafiliasi sebagai mitra dari Polres Kendal, nama seperti Alex Supriyono, Dwiyanto Cepiring, Siswomiharto Sunarto, dan Kapten Inf Suaryanto seakan lekat dengan komunitas ini, tapi taukah anda dimana mereka memodifikasi jeepnya agar selain garang tapi juga nyaman ?
Bengkel Jeep Koh Shia atau ada juga yang menyebut Om Shia yang beralamat di Desa Gemuh Kendal sebelah toko bangunan putra Lawu ternyata merupakan jujugan atau tempat bagi para pecinta jeep untuk membuat kendaraan mereka nyaman bak naik sedan.
Kapten Suaryanto, anggota klub Singotoro Jeep Club Semarang mengatakan dulu hardtopnya saat mempergunakan ban ukuran 31 ternyata saat dipakai berjalan di aspal atau offroad terasa “nggliyut” atau oleng kesana kemari, “ Memang cirri khas jeep hardtop susah dikendalikan namun atas rekomendasi dari pak Narto Kasek SMA Weleri, saya bawa ke bengkel om Shia , hasilnya nyata, pake ban 33 pun jalan tetap nyaman, enak dan tak oleng” tuturnya.
Menurut Om Shia, dirinya menekuni hobi utak atik jeep sudah sejak muda dulu, “Awalnya hanya penasaran dengan anatomi mesin jeep yang unik, lama lama jadi hafal dan banyak rekan mempercayakan perawatan hardtopnya pada saya” papar pria langsing ini.
Spesialisasi Koh Shia dalam memperbaiki suspensi dan roda jeep agar lebih nyaman ditunggangi ternyata tak hanya tenar di Jawa tengah, konon bahkan seorang mania Jeep dari Banjarmasin dan Palangkaraya sampai harus mengirimkan hardtopnya agar enak melaju di jalan raya, itulah ketika kepercayaan sudah didapat maka order dan angpao akan mendatangi, Sukses Koh, Kamsia
makasih infonya bang aryo
BalasHapus