Sabtu, 11 Mei 2013

“Ngrasani Calon Gubernur Jateng 2013 Di Cafe Si Tjepiring”



Obrolan Cafe Si Tjepiring.

“Ngrasani Calon Gubernur Jateng 2013 Di Cafe Si Tjepiring”

                Pemilihan Gubernur Jawa Tengah tahun 2013 ini  mulai mendapat sedikit atensi dari warga masyarakat, namun lagi lagi baru sebatas perang kalimat di Televisi dan perang jual tampang di koran dan  Baliho serta spanduk di pinggir jalan.

                Sekelompok komunitas warga yang sedang menikmati nuansa sore  Sabtu 11/5  di Cafe Si Tjepiring yang terletak di Jalan Sriagung Cepiring Kendal Jawa Tengah sembari menyesap Kopi Hitam khas Sukorejo , Kopi Bangka, Teh Poci Pagilaran dan rokok ditambah dengan hidangan Pisang Coklat Keju ,Bakwan,Tahu Bakso dan Singkong Goreng tak luput menyoroti fenomena Pilgub ini, namun maaf wahai para calon Gubernur, kali ini mereka tidak sedang menjadi corong kampanye anda, ini murni suara warga.

                Majemuknya para “Penongkrong” di Cafe Tjepiring  terlihat sore itu, ada pak Kayat pekerja bengkel  yang bertubuh gemuk kekar seperti Mike Tyson, ada pak Dul dan Mas Dede bos Konter Telepon Seluler sekaligus  aktivis Olahraga Bersepeda yang setia setiap sore  menyempatkan diri ngopi dan ngeteh, serta Intan mahasiswi Akbid yang kelihatan pendiam namun sekali berbicara menohok lawan bicaranya.

                Menurut Pak Kayat  dirinya senang ketika pemilu tiba, apapun jenis pemilu itu, karena  pasti ada calon yang membagikan kaos, baginya kaos Pemilu adalah sarana eksistensi diri, bahwa dirinya diperhatikan dan diajeni oleh sang Calon, namun ketika sudah usang kaos itupun harus rela menjadi lap dan alas pengganti Keset kaki didepan pintu bengkelnya.

                Lain lagi dengan pendapat Pak Dul, menurutnya Pilgub ini adalah sarana pemborosan yang memprihatinkan, “Untuk beli MMT ,Spanduk dan Baliho adalah bukan barang murah , semeter persegi kira kira seharga Duapuluh Tiga Ribu rupiah , sekarang bayangkan, berapa ribu meter spanduk MMT dan Baliho yang terpajang di pinggir jalan seluruh Jawa Tengah ,berapa ratus juta atau bahkan milyaran rupiah terbuang hanya untuk MMT??” sungut Pak Dul sembari nyeruput Teh Pagilarannya.

                “ Duit darimana ya untuk beli MMT itu ??” tanya pak Kayat dengan nada sedikit berbisik.
Rupanya  pertanyaan tentang MMT itu memantik celoteh Intan, “ Mending kalo Balihonya mencerdaskan , hlaa wong kebanyakan isi kalimat spanduk itu gak mutu blas, ora mudeng aku, males nyawang, Balihonya Lebay semua” sengat Intan seperti Jab petinju menghantam lawan.

                Mereka bukan sekedar sedang “Ngrasani” atau dalam bahasa Indonesianya menggosipkan event Pilgub 2013 ini,namun ini adalah bentuk  keprihatinan mendalam mengingat secara sadar atau tidak sosialisasi melalui MMT,Spanduk dan Baliho adalah sebuah pemborosan, rawan pelanggaran seperti yang terjadi hari Jumat 10/5 dimana KPU ,Pamwaslu dan Satpol PP Kabupaten Kendal  berupaya mencopot Baliho bergambar salah satu pasangan Cagub  yang dinilai melanggar peraturan  tentang larangan memasang alat peraga  di titik tertentu seperti rumah ibadah, rumah sakit, Puskesmas, Kantor Pemerintahan , rumah dinas  dan sejenisnya.

                Namun ketegasan ketiga elemen itu akhirnya berujung antiklimaks, Baliho sang Cagub yang nangkring besar di halaman Bappeda itu tak mampu dilepas hari itu karena terkendala peralatan yang tak memadai (Suara Merdeka Sabtu 11/5)

                Seharusnya semua calon Gubernur Jateng 2013 ini paham tentang aturan dan tata cara memasang alat peraga kampanye, dan satu lagi yang perlu dipertanyakan, apakah ada aturan dari KPU,Panwaslu atau lembaga berwenang lainnya untuk tidak memasang alat peraga kampanyenya dengan cara di paku di pohon, sungguh  menyedihkan  jika melihat kebiadaban para Tim kampanye memaku alat peraganya di pohon , tak menyadari bahwa pohon juga merupakan makhluk hidup yang menyerap karbon dioksida  membantu manusia.

 Mari kita tak mencoblos para Cagub yang tim suksesnya masih semena mena memakukan  selembar plastik berisi wajah lebay Cagubnya  di Pohon. 

(  Aryo Widiyanto ,Petualang yang tinggal di Akun Facebook :Aryo Widiyanto ,    pin blackberry 21DC007F     Twitter :@aryowidi   blogspot : aryowidiyanto.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar