Kamis, 04 November 2010

ADA TUKANG PIJAT GRATIS DI ALUN ALUN KENDAL


Sekitar pukul 05.00WIB Pagi itu tampak serombongan keluarga muda bersama anak anaknya sedang menikmati udara pagi di Alun Alun Kendal tepatnya di depan Pos Polisi Kota , belum banyak lalu lalang kendaraan sehingga asap knalpot kesegaran embun pagi sangat terasa.
Ketika sang anak bersama ibunya bersantai duduk di rumput hijau di tengah alun alun, para bapak menyempatkan diri mencoba terapi pijat Refleksi yang disediakan ole Pemkab berupa hamparan batu yang disemen sedemikian rupa sehingga membentuk formasi khusus yang berfungsi memijat kaki para penikmatnya

Secara umum biasanya batu yang digunakan untuk sarana pijat refleksi adalah Batu Andesit , yang sangat fleksibel, bisa ditempatkan di lantai maupun dinding. Karena selain kuat, jenis batuan alam andesit juga tahan lumut. Andesit memiliki warna yang beragam, seperti andesit Cirebon yang memiliki warna abu-abu gelap dan terang, motifnya ada yang berbintik-bintik serta polos. Lalu andesit Tulungagung yang memiliki tiga warna, yaitu hitam, abu-abu dan hijau. Serta andesit Pemalang yang punya ciri khas warna abu-abu kecoklatan.

Batu untuk lantai yang lain adalah batu candi. Sepintas, batu Candi mirip dengan andesit. Namun, warnanya hitam dan memiliki pori-pori yang cukup banyak , sementara tidak ada keterangan resmi dari Pemkab tentang batu apa yang digunakan di Pijat Refleksi ala Alun alun Kendal itu.
Tukang pijit Gratis
Munir (50) warga desa Karangayu yang menyempatkan diri melakukan terapi pijat refleksi di tempat tersebut mengatakan bahwa setelah berjalan dua kali putaran mengelilingi alun alun barat diatas batu refleksi itu badannya terasa segar, kakinya yang semula terasa agak linu akibat asam urat kini terasa ringan , ” kaki saya pegal selama seminggu ini karena ada indikasi asam urat, oleh seorang teman yang kebetulan terapis penyakit dalam saya dianjurkan untuk pijat refleksi batu alam yang ada disini, efeknya terasa sekali, sakit di kaki saya berkurang dan terasa enteng, lumayanlah mas, ada tukang pijit gratis di alun alun Kendal ” tuturnya sambil tersenyum lebar.
Terapi ini tak hanya didominasi para pria, banyak ibu ibu baik tua maupun muda beserta anaknya antusias berjalan diatas batu terapi bercat warna warni didesain memutar mengelilingi alun alun yangdibuat oleh Pemkab Kendal tersebut.

Masrikin (40) seorang ahli pijat refleksi dari desa Patebon yang pernah berguru ke China, kepada wartawan BMB mengatakan bahwa Memang benar walau tidak langsung mengobati penyebab langsung suatu penyakit, terapi pijat refleksi dapat membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan, seperti sakit kepala, depresi, sindrom pra-haid, asma, gangguan pencernaan, penyakit kulit, dan arthritis.Titik-titik tertentu di daerah telapak kaki yang berjumlah 70 itu menurut teori refleksologi berhubungan erat dengan seluruh organ tubuh, seperti usus, lambung, hati, ginjal, limpa, pankreas, dan jantung.Pijatan di kaki kanan berhubungan dengan tubuh bagian kanan, sedangkan kaki kiri berhubungan dengan tubuh bagian kiri.
Ujung-ujung jari kaki, misalnya berkaitan dengan kepala dan leher. Telapak kaki bagian atas dengan dada dan paru-paru. Telapak kaki bagian tengah dengan kepala, leher dan organ-organ dalam. Dan tumit dengan saraf dan panggul. Jadi, jika ada gangguan di organ-organ tertentu, pijatan di titik-titik yang berhubungan dengan organ-organ tersebut akan menimbulkan rasa sakit. ” dengan pijat refleksi batu alam di alun alun Kendal itu, otomatis semua titik di telapak kaki akan terpijat sehingga berefek positif kepada kesehatan seluruh tubuh” paparnya.
Rekreasi yang menyehatkan tidak harus mahal, anda dan keluarga bisa mendatangi alun alun Kendal , sambil menikmati udara pagi, plus pijat refleksi gratis , setelah itu makan bubur ayam atau lontong pecel semanggi lengkap dengan sate keong dan teh hangat di taman Patung Garuda depan Bank Jateng yang berjarak hanya sepuluh meter dari GOR Bahurekso, tentu akan menambah keakraban, kesehatan serta keharmonisan kita bersama keluarga. ( Aryo Widiyanto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar