Rabu, 24 November 2010


Sapi Bantuan Mati, Peternak Protes
Kendal,-
Gara gara Sapi dari program bantuan Pemda Kendal kepada Kelompok tani (Klomtan) “Cokroaminoto” di Desa Jotang ada yang mati akibat penyakit “ Dhingkelen” atau tak bisa jalan, petani yang tergabung dalam Klomtan tersebut protes.
Kepada Wartawan yang diundang untuk menyaksikan penguburan Sapi tersebut, Sutrisno (30) dan Solikhin (45) ketua dan penasehat kelompok tersebut mengatakan bahwa seharusnya Dinas peternakan mengambil inisiatif gerak cepat, artinya sebelum lebaran ketika Sapi masih hidup pihaknya pernah mengusulkan agar Sapi yang terkena penyakit itu disembelih dengan maksud agar ketika mati, binatang itu tidak merepotkan Klomtan untuk menguburkannya,namun menurut Solikin pihak Dinas Peternakan bertahan tidak memperbolehkan Sapi itu dipotong, seakan Sapi memang dibiarkan agar mati, “ Penguburan Sapi itu tidak gratis, kami harus menyewa penggali kubur, belum lagi bau Sapi mati dengan berat lebih dari satu kuintal kan menyengat dan mengganggu kesehatan warga” tutur mereka dirumahnya.
Mereka menambahkan , jika ada Sapi bantuan yang mati berarti kerugian tidak hanya diderita oleh Pemkab tapi petani yang lebih merasakan dampaknya, “ Petani sudah rugi mencarikan pakan selama satu tahun, tenaga yang dikeluarkan petani seakan tidak ada harganya.” Tandas Solikhin.
Solikhin menambahkan bahwa pihaknya merasa agak kurang nyaman dengan situasi yang dihadapi sekarang ini, pihaknya mempertimbangkan untuk mengembalikan sapi-sapi bantuan tersebut jika kinerja Dinas Peternakan tidak kunjung memberikan kepuasan kepada Kelompok Tani.
Abu Somad dan KH Nurkhamid dari Aliansi LSM Besi Merah Putih Kabupaten Kendal merasa prihatin dengan kejadian tersebut, menurut para aktivis yang terkenal vokal dan kritis terhadap kinerja pemerintah itu, seharusnya Dinas Peternakan Kendal lebih memperhatikan keluhan petani sehingga kejadian seperti protes terhadap sapi bantuan yang mati ini kedepan tidak terulang kembali, “ Yang dibutuhkan adalah koordinasi dan saling memahami antara petani dan pemerintah “ Tandas Somad dan Kyai Khamid.
Drh. Khumaedi Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Kendal ketika coba dikonfirmasi melalui SMS hanya menjawab singkat “ Trims atas infonya” sebuah jawaban pendek yang tidak menyelesaikan masalah, atau malah karena tidak tahu permasalahan yang dihadapi instansinya, memang seharusnya Bupati Kendal bergerak cepat membenahi kinerja anak buahnya. ( Aryo Widiyanto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar