Jumat, 15 November 2013

# Megan Collins, Sang Sinden America


               Prosesi Ruwatan  yang digelar menyambut 1 Syuro bertempat di Gereja Santo Martinus di Jalan Raya Utama Weleri pada pukul 18.00 WIB, Selasa 5 November 2013.yang dipimpin oleh Romo Simon Atas Wahyudi. Sebagaimana lazimnya prosesi Ruwatan khas Jawa, para peserta memakai busana ruwatan ditambah aksesoris kain dan ikat pinggang dari kain Mori warna putih. Selanjutnya mereka sungkem atau berjongkok mencium lutut kepada kedua orangtua atau wali yang mewakili, dan kemudian diadakan Tigas Rikma atau memotong rambut. Setelah rambut dipotong, nantinya ditempatkan di wadah khusus yang selanjutnya dilarung di Pantai Sendang Sikucing menggunakan perahu.
Selesai acara ruwatan dilanjutkan dengan menggelar pertunjukan wayang kulit dengan Dalang Ki Mangun Yuwono, seorang dalang kondang dari Pemalang, yang mengambil lakon "Semar Boyong" di lokasi Sekartama Waterland Nawangsari Weleri. Lakon ini berkisah tentang keteladanan yang diharapkan mampu memberikan inspirasi untuk kembali bangkit dari keterpurukan.
Kisah berawal dari bencana yang melanda dunia, dimana sejumlah negara besar seperti Hastinapura, Pancawati, dan Amarta mengalami kemunduran. Lalu munculah Semar, tokoh yang dianggap mampu membalikkan pralaya menjadi jaman Cemerlang. Maka, dengan segenap daya upaya, negara besar itu berlomba memboyong Sang Batara Ismaya.
Terdapat berbagai keunikan dari prosesi ruwatan dan wayangan yang didukung penuh oleh Keluarga besar Ibu Akwan Hartono yang merupakan pendiri Sekartama ini, yaitu datangnya Sinden dari Amerika Serikat bernama Megan Collins. Kehadiran Sinden bule ini mampu membuat suasana meriah dengan celoteh bahasa campurannya yang membuat penonton tertawa.
        Megan, Begitu dia biasa disapa ternyata begitu mengahyati perannya, interaksinya dengan penonton terlihat cair, antusiasme warga ingin mendekat pada pesinden Amerika ini begitu luar biasa sehingga terpaksa posisi duduk Megan digeser kee tengah menghindari meluapnya penonton mendekatinya.
       Di tengah panggung, Megan mulai menunjukkan karismanya, cerdas, lihai memelintir kata, sehingga bahkan motivator sekelas Kristian Hardianto terkewer kewer terbahak tak kuat menahan tawa menghadapi kelucuan the special one from America ini.
       Sekilas dialog Megan terkesan kaku, namun cerdas sekali, saat sang Dalang berlagak ngajarin bahasa  Jawa Megan mulai on fire, aksinya menggetarkan panggung, Megan bertanya , "Eh Pak Dalang , bahasa Jawanya Pintar itu apa nggih?" lalu sang Dalang menjawab " Pintar itu Pekok"  (Padahal pekok itu artinya bego)  si Amerika kembali bertanya " Lalu, kalo ganteng??"   kali ini Pak Kristian yang menjawab " Ganteng kuwi Gemblung" (Gemblung itu dalam kosakata Jawa artinya agak gila) , tak disangka,   Megan membalikkan keadaan , dia berceloteh, " Hmmmmm Kalo begitu saya harus mengakui kalo Pak Dalang dan Pak Kristian itu Pekok dan Gemblung" hahahhaaaaaaa...seisi Waterland Sekartama tempat wayang itu digelar sontak gemuruh mendengar lelucon ala  Megan.
    Ketika saya disela pertunjukan itu mewawancarai sang Sinden ini, dia berkata bahwa kedatangannya ke Indonesia adalah untuk belajar, dia awalnya tahu tentang wayang dan sinden saat kuliah di Amerika, karena panggilan jiwanya, dia lalu bertualang ke Solo, mengabdi pada sejumlah Dalang tenar hingga akhirnya mampu menguasai cengkok dan seluk beluk persindenan, " Wayang itu budaya yang besar, seharusnya warga Indonesia bangga, wayang ini butuh keahlian khusus untuk mempertunjukannya, cara menyanyinya (Sinden -red) luar biasa berkelas, saya heran kenapa hanya segelintir orang saja yang mampu menguasai tehnik pewayangan, padahal ada ribuan orang Indonesia., apakah sekolah di Indonesia kurang mengajarkan tentang wayang ?" tuturnya sedikit bertanya.
     Megan Collins, sebuah fenomena yang agak ironis, ketika orang luar negeri bellajar tentang budaya ita, animo para pemuda kita terlihat kurang antusias, tapi ambil positifnya saja, siapa tau besok akan ada inovasi di bidang pewayangan yang akan mampu mengerek pamor wayang hingga jadi kebanggan semua lapisan masyarakat, Thanks Megan, I Learn from you much.. (ARyo Widiyanto)




# Sinden America, Megan Collins

Tidak ada komentar:

Posting Komentar