Oleh : Aryo Widiyanto A.Md
Pemakaman pada mayoritas semua budaya mengandung makna sakral, khidmad dan ada nilai tersendiri didalamnya, tak terkecuali pada upacara pemakaman secara Islami pada masyarakat di Kabupaten Kendal.
Penulis pada kesempatan ini akan sedikit memberikan gambaran tentang prosesi pemakaman secara umum pada budaya Warga Kendal, terjadi pada Hari Sabtu 19 Oktober 2013 di Desa Botomulyo Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal Jawa Tengah, dimana saat itu pemakaman atas Jenasah Bapak Muhadi seorang Pensiunan Korps Polisi Militer, namun dimakamkan secara umum.
Pada Awalnya setelah Jenasah di sucikan dengan cara dimandikan , kemudian dikafani, jenasah diletakkan dalam keranda besar yang ditutupi kain hijau bertuliskan arab dengan untaian bunga diatasnya.
Kemudian Keranda berikut jenasah didalamnya diletakkan di halaman rumah untuk proses pemberangkatan ke Makam, sebelum berangkat , Kyai atau pemuka agama Islam setempat memberikan untaian kata dan doa yang intinya kesan dan kebaikan dari orang yang sudah meninggal tersebut serta meminta para pelayat untuk mendoakan jenasah.
Setelah selesai prosesi di rumah duka, selanjutnya Keranda dibawa ke Masjid untuk di sholatkan, setelah sholat jenasah usai, berangkatlah para pelayat dan keluarga duka ke pemakaman .
Sesampai di pemakaman, Liang lahat sudah disiapkan, kemudian Jenasah diturunkan dari Keranda dan pihak keluarga utamanya anak lelaki turun ke liang lahat untuk memeluk dan membaringkan jenasah sang ayah di peristirahatan terakhir, selesai dibaringkan , salah seorang pemuka agama mengumandangkan Adzan di liang lahat tersebut, barulah setelah jenasah sudah dibaringkan sesuai adatnya serta pihak keluarga dan penggali makam sudah naik, jenasah diuruk dengan tanah yang sudah disediakan dan ditaburi bunga nan wangi.
Add caption |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar