Selasa, 25 November 2014

Menikmati WTS ditengah Nuansa Indahnya Pegunungan Lembah Lamerding Boja”



Menikmati WTS  ditengah Nuansa Indahnya Pegunungan Lembah Lamerding Boja

            Apa yang ada di benak anda ketika saya menulis “WTS” ?? , Wanita Tuna Susila ?Hahaha, jauhkan pikiran anda dari sana bro, karena WTS disini adalah singkatan dari   Waroeng Tengah Sawah (WTS) yang terletak di  Lembah Lamerding Boja,Kendal Jawa Tengah.


Saat mengunjungi salah satu spot kuliner terkenal di Jawa Tengah ini kita akan langsung terpesona oleh pemandangan indah berupa sawah hijau menghampar,  serta petak teraseringnya yang unik akan mengingatkan kita pada Bedugul Bali atau Lembang Bandung, malah jauh lebih indah disini karena dikejauhan terlihat Gunung Sindoro Sumbing dengan anggunnya, aktivitas petani yang sedang membajak sawah dengan kerbau, menyiangi rumput,mengusir burung  atau menanam padi saat kita menikmati sedapnya menu Ikan Gurami Asam Manis, Ayam Bakar dan Goreng serta Gulai Ikan Patin ini akan jadi sebuah kenangan tersendiri.


            Warung makan dan pemancingan yang berlokasi persis di tepi jalan raya Boja, tepatnya di Dusun Krajan Barat RT 1 RW 1 Kecamatan Meteseh Boja Kendal, jika dari arah Kaliwungu Kendal warung ini tepat di kanan jalan tapi jika pengunjung ambil rute lurus dari Polsek Boja ke arah utara lokasinya ada di kiri jalan.

            Sri Joko Triyono (39) dan Anis Setyaningsih (36) pemilik Resto Lembah Lamerding mengatakan bahwa mereka membidik berbagai segmen masyarakat untuk Sekilo Gurami Asam Manis isi dua ekor per Porsi yang bisa dikonsumsi empat orang  harganya jelas terjangkau, begitu juga untuk Gurami bakar, Gulai Ikan patin dan Ikan Patin bakar harganya tak jauh beda,murah dan  tetap bisa dinikmati  semua kalangan.


            “Ada juga menu tambahan berupa Ayam Bakar dan Goreng , Rica Rica Lele Pedas , pengunjung bisa menikmatinya di pondok bambu dan gubug tradisional yang kami tempatkan ditengah sawah” papar Sri Joko Triyono.

            Untuk rasa masakannya dijamin cihui dan mak nyusss, Chumaidi SH ketua Persatuan Perangkat Desa (PPDI) Kendal yang mengadakan acara ghatering di tempat itu mengaku puas “ Gurami asam manisnya nikmat, rasa  manis yang berasal dari kecap dan saus merah dipadu dengan sensasi asam dari Nanas serta jeruk nipis dicolek dengan sambal terasi dan sambal lombok galak hijau pedas, benar benar membuat ketagihan” papar pria muda ini.


            Anis Setyaningsih sang nyonya pemilik mengatakan bahwa pelanggan warungnya berdatangan dari Kota Semarang, Temanggung, Magelang dan Kendal, meski baru berdiri belum lama ini diatas lahan 3500 Meter persegi  omset usahanya sudah berkisar diangka duapuluh lima juta per bulan, “Kedepan kami akan lengkapi dengan kebun binatang mini dengan koleksi binatang lokal seperti Landak dan Ular, selain menambah nyaman pengunjung dari segmen keluarga, juga untuk melestarikan satwa liar, karena biasanya hewan itu diburu untuk dijual ke kota, kami tampung dan selamatkan” tutur Anis.

Menunggang Kerbau atau Mancing Malam Hari?


Cantiknya pemandangan sawah menghampar hijau dan aktifitas para petani sedang menggarap sawahnya saat kita menikmati Gurami asam manis  nikmat akan berpaddu dengan sebuah pengalaman unik saat anda jika beruntung  akan menyaksikan sang boss resto menyuguhkan sebuah atraksi ala Madura? Tentu bukan Karapan Sapi, tapi mirip dengan itu, sebuah atraksi menunggang kerbau membajak sawah ala petani Kabupaten Kendal ,atraksi ini hanya ada ketika masa  tanam tiba, “Kebetulan sawah didepan resto ini adalah sebagian milik saya, sehingga jika ada pengunjung yang tertarik silahkan naik kerbau pembajak sawahnya, ada pawang kerbau dan petani setempat yang mendampingi jadi keamanan terjamin karena kerbaunya terlatih dan jinak, tapi jika ingin menyalurkan hobi memancing baik siang atau malam hari, kami siapkan lahan seluas 10 X 12 m2  di pemancingan yang ada disebelahnya, sudah banyak klub mancing mania dari Semarang , Magelang dan Temanggung yang menjajal wisata mancing malam ala Lembah Lamerding ” urai pak  Joko .


            Antusiasme pengunjung dengan adanya atraksi  Nunggang Kebo ini luar biasa, Adian dan Karyadi dua jurnalis muda majalah Bhara Mitra  Bahurekso Kendal mengaku awalnya agak ngeri dan takut “ Si Kerbau Besarnya tiga kali lipat tubuh kami, tapi begitu menaiki bajaknya, langsung terasa sensasinya melebihi offroad naik Jeep” beber dua sahabat itu.

 (Aryo Widiyanto, Traveller , Backpaker, Photograper, Twitter di @aryowidi. Blogger di aryowidiyanto.blogspot.com. dan Jurnalis serta buruh Negara yang tinggal di 087747970200, Fesbuk :Aryo Widiyanto


Tidak ada komentar:

Posting Komentar