Rabu, 23 Januari 2013

DANDIM 0715/KENDAL Letkol Kav Widhioseno Merangkul masyarakat merengkuh kepercayaan


DANDIM 0715/KENDAL
Letkol Kav Widhioseno

Merangkul masyarakat merengkuh kepercayaan

            Kendal, sebuah kota Kabupaten di sebelah barat Semarang menyimpan potensi alam yang luar biasa mengagumkan, mulai dari sektor perikanan laut hingga perkebunan cengkeh serta teh untuk diekspor ke mancagenara, namun dibalik segala kekayaan alamnya Kendal ternyata dikenal juga sebagai daerah  “Sumbu pendek”  dalam arti masyarakatnya gampang tersulut emosinya dan jika tidak waspada maka akan gampang meledak menjadi sebuah kerusuhan massal, tengok saja kasus disanderanya satu truk Polisi di desa Margorejo Cepiring beberapa tahun silam dan betapa situasi Kendal selalu menghangat ketika Pemilu mulai digelar, hal tersebut jelas membuat seorang Letkol Kav Widhioseno harus ekstra keras memimpin Kodim 0715/Kendal yang notabene merupakan tulang punggung Kabupaten ini dalam hal menjaga keamanan masyarakat.

            Lulusan AKABRI 1988 ini sebelum menjabat Komandan Kodim 0715/Kendal tercatat pernah sembilan tahun bertugas di Batalyon Kavaleri 10 Makasar Sulawesi Selatan, kemudian satu setengah tahun di Pusat Pendidikan Kavaleri Padalarang Jawa Barat, di tahun 1999 hingga 2001 bertugas sebagai Komandan Detasemen Kavaleri Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), setelah itu pria jawa kelahiran Bandung ini melaksanakan pendidikan Seskoad di bandung,  setelah selesai pendidikan kemudian menjadi Komandan Batalyon Kavaleri 2 di Ambarawa hingga kini menjadi Dandim 0715/Kendal.
Berikut adalah petikan wawancara dengan pria berzodiak Cancer, ayah dari Adhitya Rizky Ridhotomo (10) dan Adhitya Truly Mahatvavirya serta  suami dari Dra. Shinta Wahyuningtyas.

Aryo Widiyanto (AW)                    :  Menghadapi tipikal/karakter masyarakat Kendal yang “Mudah meledak”  apa kiat Pak Dandim 0715/Kendal mengatasinya ?

Letkol Kav Widhioseno (WS)   :  Dalam menyikapi masyarakat bertipe sumbu pendek seperti di Kendal ini, saya selalu berpesan kepada anggota Kodim 0715/Kendal agar dalam mengatasi masalah harus ekstra hati-hati, sabar walaupun hati panas pikiran harus dingin, berikan pengertian dengan pendekatan kekeluargaan, selama masih dalam koridor adat ketimuran dalam situasi apapun TNI harus mampu menyerap aspirasi masyarakat dengan begitu akhirnya masyarakat memahami dan menerima apa yang disampaikan TNI dalam segala hal, sehingga emosi bisa ditekan dan terhindar dari kejadian yang tak diinginkan.





AW      :  Bagaimana kiat meghadapi kendala Geografis Kendal yang terdiri dari pesisir laut dan pegunungan dalam menjalankan tugas sebagai angota TNI ?

WS      :  Pengetahuan terhadap kultur masyarakat harus terus diasah, pendekatan antara orang pesisir dan pegunungan tentu harus dibedakan, di daerah pesisir pantai yang masyarakatnya cenderung  “Panas”  dan mudah emosi dibutuhkan saling pengertian dan pemahaman terhadap keinginan mereka sementara untuk daerah pegunungan kami selalu berkoordinasi dengan seluruh lapisan masyarakat, kedua kultur itu juga harus selalu dihormati adat istiadatnya, tak lupa pendekatan personal dari hati ke hati selalu dijaga agar masyarakat merasa dekat dengan TNI.

AW      :  Langkah apa yang sudah dilakukan Kodim 0715/Kendal untuk menjalin kemitraan dengan masyarakat ?

WS      :  Dandim dan seluruh warga Kodim selalu terbuka terhadap segala kritik, saran dan atensi masyarakat agar mereka tidak merasa sungkan dan takut pada TNI, salah satunya dengan kegiatan keagamaan, datang ketempat ibadah menyatu dengan rakyat, setiap malam Jum’at Yasinan dan Tahlil ditiap Koramil, mengundang tokoh masyarakat, lalu untuk para pemuda kita adakan kegiatan Olah Raga bersama, diskusi tentang situasi lingkungan terkini dan untuk para pelajar dan seluruh elemen masyarakat kita berikan wawasan tentang Cinta Kebangsaan, Bela Negara dan yang paling penting Cinta pada NKRI.

AW      :  Efek positifnya Pak ?

WS      :  Efek positifnya TNI bisa diterima oleh masyarakat dan kinerja kita lebih mudah karena mereka merasa dekat dan percaya pada TNI.

AW      :  Apa program terkini dari Kodim 0715/Kendal ?


WS      :  Program terkini dari Kodim 0715/Kendal adalah Karya Bhakti TNI diberbagai sektor, dalam kemungkinan menghadapi bencana alam seperti pengerukan sungai diwilayah Kota Kendal, dimana diwilayah itu orangnya terkenal sulit diajak kerjasama bahkan sudah 20 tahun sungai itu dibiarkan tak terawat karena sulitnya koordinasi, dengan pendekatan pihak TNI, akhirnya masyarakat sadar dan bersama-sama menormalisasikan sungai tersebut, pembuatan selokan, pembersihan saluran air, memperbaiki sarana umum seperti masjid, MCK dan Sekolah. ( KIlas balik saat Letkol Kav Whidioseno masih menjabat sebagai Dandim Kendal)# Artikel ini dimuat di Majalah Gema Diponegoro Kodam IV Diponegoro edisi sekitar tahun 2008


                                                                                    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar