Jumat, 04 Januari 2013

“Nikmatnya Kuliner ditengah Nuansa Indahnya View Pegunungan Boja”


Restoran terbaik Tahun ini
Restaurant of The Years
Majalah Bhara Mitra Bahurekso 

Waroeng Tengah Sawah
Lembah Lamerding Boja Kendal








                           “Nikmatnya Kuliner ditengah Nuansa Indahnya View Pegunungan Boja”

 

                Meski baru buka dasar dan mulai berkiprah di dunia Kuliner terhitung belum ada tiga bulan , fenomena Waroeng Tengah Sawah (WTS) Lembah Lamerding Boja yang menyuguhkan aneka makanan nikmat nan sedap ditambah dengan nuansa view pegunungan Sindoro Sumbing ditengah hamparan sawah hijau menyejukkan mata dan nalar membuat restoran dengan konsep ala Bali berpadu dengan Nuansa Sunda ini laris manis diserbu penikmat dan pecinta wisata Kuliner
               
Berkunjung ke  Waroeng Tengah Sawah (WTS) Lembah Lamerding Boja, kita akan langsung terpesona oleh pemandangan indah berupa sawah hijau menghampar, petak teraseringnya yang unik akan mengingatkan kita pada Bedugul Bali atau Lembang Bandung, malah jauh lebih indah disini karena dikejauhan terlihat Gunung Sindoro Sumbing dengan anggunnya, aktivitas petani yang sedang membajak sawah dengan kerbau, menyiangi rumput,mengusir burung  atau menanam padi saat kita menikmati sedapnya menu Ikan Gurami Asam Manis, Ayam Bakar dan Goreng serta Gulai Ikan Patin ini akan jadi sebuah kenangan tersendiri.
                Warung makan dan pemancingan yang berlokasi persis di tepi jalan raya Boja, tepatnya di Dusun Krajan Barat RT 1 RW 1 Kecamatan Meteseh Boja Kendal, jika dari arah Kaliwungu Kendal warung ini tepat di kanan jalan tapi jika pengunjung ambil rute lurus dari Polsek Boja ke arah utara lokasinya ada di kiri jalan.
                Sri Joko Triyono (39) dan Anis Setyaningsih (36) pemilik Resto Lembah Lamerding mengatakan bahwa mereka membidik semua kalangan untuk Sekilo Gurami Asam Manis isi dua ekor per Porsi yang bisa dikonsumsi empat orang  dibandrol Rp 65 ribu, begitu juga untuk Gurami bakar, Gulai Ikan patin dan Ikan Patin bakar harganya tak jauh beda,murah dan  tetap terjangkau semua kalangan.
                “Ada juga menu tambahan berupa Ayam Bakar dan Goreng seharga Rp 15.000/Porsi, Rica Rica Lele pedas Rp 35.000/Porsi, pengunjung bisa menikmatinya di pondok bambu dan gubug tradisional yang kami tempatkan ditengah sawah” papar Sri Joko Triyono.
                Untuk rasa masakannya dijamin cihui dan mak nyusss, Chumaidi SH ketua Persatuan Perangkat Desa (PPDI) Kendal yang mengadakan acara ghatering di tempat itu mengaku puas “ Gurami asam manisnya nikmat, rasa  manis yang berasal dari kecap dan saus merah dipadu dengan sensasi asam dari Nanas serta jeruk nipis dicolek dengan sambal terasi dan sambal lombok galak hijau pedas, benar benar membuat ketagihan” papar pria muda ini.
                Anis Setyaningsih sang nyonya pemilik mengatakan bahwa pelanggan warungnya berdatangan dari Kota Semarang, Temanggung, Magelang dan Kendal, meski baru berdiri belum lama ini diatas lahan 3500 Meter persegi  omset usahanya sudah berkisar diangka duapuluh lima juta per bulan, “Kedepan kami akan lengkapi dengan kebun binatang mini dengan koleksi binatang lokal seperti Landak dan Ular, selain menambah nyaman pengunjung dari segmen keluarga, juga untuk melestarikan satwa liar, karena biasanya hewan itu diburu untuk dijual ke kota, kami tampung dan selamatkan” tutur Anis.
                Waroeng Tengah Sawah Lembah Lamerding merupakan perpaduan antara kreativitas memanfaatkan potensi indahnya alam dengan kreasi kuliner yang memanjakan lidah, prediksi tim pengamat Pariwisata dari Majalah Bhara Mitra Bahurekso meyakini  bahwa kedepan bisa jadi konsep dari Sri Joko Triyono ini akan booming dan ditiru oleh warga Kendal yang lain. (Aryo Widiyanto/Tim BMB)

               
               
               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar