Jumat, 30 Desember 2011

Buah Khas Kabupaten Kendal


Berburu Durian Tanpa Nama Di Kendal Jawa Tengah


Durian sebagai buah lokal yang digemari banyak orang karena rasanya yang legit dan terkadang diselingi pahit yang nikmat di rongga mulut menjadi buruan banyak orang. Buah yang dari luar nampak seperti bola duri itu mempunyai banyak nama seperti durian di Jawa dikenal sebagai duren (bahasa Jawa, bahasa Betawi) dan kadu (bahasa Sunda). Di Sumatera dikenal sebagai durian dan duren (bahasa Gayo). Di Sulawesi, orang Manado menyebutnya duriang, sementara orang Toraja duliang. Lain lagi di daerah Pulau Seram bagian timur yang menyebut durian dengan rulen.

Kendal sebagai daerah penghasil durian produktif ditandai dengan banyaknya kebun durian yang tersebar merata dan menjadi buruan para pehobi. Diantaranya di daerah Boja, Limbangan, Singorojo dan sebagian wilayah eks Kawedanan Selokaton seperti Sukorejo, Plantungan dan Patean. Namun untuk menemukan penjual durian ketika musimnya tiba, anda tak perlu bersusah payah naik ke daerah atas Kendal. Caranya cukup dengan menghampiri pusat perdagangan durian di pertigaan Kebondalem atau di Alun alun Kaliwungu dan di Pasar pasar di seluruh Kendal, Jawa Tengah. Di sana durian banyak ditemukan tapi harganya bisa berlipat dari berburu sendiri di kebun atau di pengepul durian.

Pengepul durian yang terkenal murah adalah penduduk desa di arah menuju objek Wisata Goa Kiskendo. Disana banyak penduduk lokal menjadikan rumahnya sebagai pusat pengepulan durian. Di antaranya milik Mus dan milik H. Ikhsan yang terletak di jalan menuju objek wisata Goa Kiskendo Boja, di dua rumah dan sebagian rumah penduduk yang lain di Singorojo. Pengepul menyajikan pemandangan yang membuat para pecinta durian meneteskan liurnya. Bagaimana tidak ketika tumpukan durian dengan berbagai ukuran dan warna seakan menimbun ruang tamu. Ratusan jenis buah yang konon juga merupakan favorit dari harimau sang raja hutan.

Uniknya lagi , jika disebagian besar daerah penghasil durian mempunyai varietas favorit untuk duriannya seperti Durian "Petruk", dari Dukuh Randusari, Desa Tahunan, Jepara, "Sunan" dari Boyolali. Durian "Sememang" dari Banjarnegara, "Ligit" dari Kutai, "Mawar" dari Long Kutai, "Soya" dari Ambon, Maluku, "Kani" ("chanee", durian bangkok) dan sebagainya. Maka di Kendal belum ada varietas unggulan untuk durian yang namanya terkenal di nusantara. Para petani dan penjual durian di Kendal hanya berpatokan jika rasanya legit, agak bertepung, kering, dan warnanya agak oranye disebut duren Ketan. Sejenis itu tapi warnanya putih dan agak basah disebut duren susu. Atau lazimnya mereka menamakan durian sesuai dengan nama pemilik kebun, misalnya di kebun Pak Haji Ratno ada durian enak, mereka menamakan duren kaji Ratno dan seterusnya.

Dengan keterbatasan khasanah nama dan jenis durian enak yang ada di Kendal tidak menyurutkan para mania duren untuk memburunya baik di kebun atau dipinggiran pasar dan jalan raya. Anda dapat melihatnya pada Sabtu atau Minggu saat melancong kearah Boja atau Sukorejo dan ketika musim duren tiba. Baik di pinggiran jalan raya atau di para pengepul akan nampak para penikmat durian sedang beraksi “belah duren." Anda mau coba? Come and visit Kendal now and enjoy our Durian. (Pengirim: Aryo Widiyanto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar