Selasa, 29 September 2015

Rumah Jati Kendal, Unik Dan Lestari



Rumah Jati Kendal
Unik Dan Tetap Lestari Hingga Kini

           
            Setiap daerah mempunyai bentuk rumah yang khas tak terkecuali Kendal sebagai kota dan wilayah penyangga Semarang sebagai Ibukota Provinsi.

            Generasi muda jaman ini masih  bisa dan mudah menyaksikan berbagai  bentuk rumah tradisional yang terbuat dari kayu Jati  di seantero kabupaten Kendal, hampir di setiap  desa terdapat satu atau dua rumah kayu Jati , bahkan ada sejumlah  Daya Tarik Wisata (DTW) yang sengaja membangun rumah jati khas Kendal untuk digunakan sebagai homestay dan tempat menginap bagi wisatawannya seperti di Kolam Renang Tirto Arum Baru dan  Resto Sekatul Boja.


            Sebagai seorang awam tentang asal usul dan bentuk serta penamaan rumah itu, saya sulit membedakan antara Joglo, Limasan,Klabang Nyander atau apalah namanya istilah yang mendefinisikan rumah Jati itu sebagai definisi secara arsitektural, namun yang saya tahu, semua bentuk rumah Jawa itu indah dan menakjubkan.

            Di daerah Jungsemi Kecamatan Kangkung yang terbagi menjadi jika tak  salah ada tiga dukuh yaitu Srandu, Clumprit dan Kemejing sangat mudah menjumpai rumah Jati Jawa, suatu masa saya pernah berjalan kaki mengelilingi tiga dukuh itu dan bener bener wow.

            Di Tiga Dukuh tersebut saya menjumpai sangat banyak rumah Jati, mayoritas bentuknya sama, dengan  pintu berjumlah tiga yaitu kanan , kiri,  dan tengah, bertiang  besar, atapnya tinggi, dengan dinding berupa lembaran papan Jati yang berwarna coklat asli warna kayu dengan pernis yang mulai memudar, disinilah indahnya,karena serat kayu Jati terlihat menawan, ada juga yang masih berlantai tanah , sebagian lain sudah keramik mengikuti arus jaman.

            Menurut Pak Misri seorang sesepuh dari desa Srandu Kemangi Jungsemi menuturkan bahwa ada sebuah filosofi dari rumah Jati ini dilihat dari sudut estetika dan fungsi gunanya yaitu ketika rumah Jawa berpintu tiga itu dimaksudkan untuk mempermudah ketika ada hajatan seperti Mantu atau menikahkan anak, Sunatan, Kesripahan atau ada anggota keluarga yang meninggal maka otomatis jalur keluar masuk tamu akan menata dengan sendirinya, tidak bertabrakan  satu sama lain.

            Dari segi privasi , masih menurut pak Misri, rumah jati Kendal walaupun ruang tamunya lebar dan luas namun di bagian tengahnya terkadang ada sekat dan berpintu hanya satu untuk jalur masuk anggota keluarga, itu dikandung maksud bahwa orang Kendal itu welcome, terbuka pada semua tamu namun untuk urusan keluarga tetaplah menjadi sebuah ranah privasi keluarga tersebut.

            Keunikan dan kekayaan khasanah arsitektural Kendal itu semoga kedepan tetap lestari sehingga anak cucu  dan generasi mendatang masih bisa menikmati dan menyerap filosofi adiluhung yang terjaga selama ini.

 (Aryo Widiyanto, Journalist,   Traveller , Backpacker, Photographer, Blogger di aryowidiyanto.blogspot.com. Twitter di @aryowidi dan Abdi Negara, Facebook :Aryo Widiyanto)

1 komentar: