Selasa, 04 Januari 2011

Busana Tradisional

Saya kagum melihat artis film India seperti Kajol, Aishwaryarai dan Madhuri Diksit dengan bangga memakai sari kain tradisional khas India saat diwawancarai untuk talk show yang disebarluaskan ke seluruh penjuru dunia. Kesan bahwa mereka sangat mencintai dan bangga dengan budaya negaranya.

Tradisi memakai sari memang sangat kuat melekat di benak sutradara dan artis film Bollywood, itulah mengapa sekilas saja melihat, sudah langsung paham bahwa itu karya sineas India. Uniknya banyak artis kita yang meniru gaya bintang film India, contoh penyanyi dangdut Ellya Khadam dan lainnya.

Jika dibandingkan dari sudut rasa bangga, artis kita sedikit kalah dibanding koleganya dari negeri Mahatma Gandi tersebut, di layar kaca sering kita saksikan sinetron atau lawakan slapstick biasanya pakaian khas Jawa seperti kain lurik, batik atau kemben dipakai oleh penjual jamu dan para pembantu RT.

Sementara majikan memakai jas Tuxedo Iengkap dengan dasi, sungguh bergaya kolonialisme. Yang terlihat sangat getol melestarikan pakaian tradisional sedikit di antaranya para perancang busana di Semarang, Bandung dan Jakarta. Juga tampak berupaya nguri-uri pakaian tradisional dalam setiap event yang digelar.

Jajaran Pemprov Jateng sudah lama mewajibkan pegawainya memakai batik di hari tertentu setiap minggunya dengan harapan tercipta rasa cinta terhadap budaya daerah dan bangsanya. Ke depan semoga pakaian tradisional dari seluruh provinsi di Indonesia bisa lebih sering dipakai oleh artis dengan rasa bangga.

Imbasnya alam tercipta tren berbusana tradisional yang mewabah di kalangan generasi muda. Tentu hal itu bisa sedikit menolong industri tekstil, garmen dan pakaian jadi yang selama ini berkesan menggeh-menggeh menghadapi serbuan pakaian impor baik baru maupun bekas dari luar negeri yang memiliki kelebihan dalam harga yang relatif murah dan diproduksi secara massal.

Aryo Widiyanto AMd

Jl Sri Agung 234 Cepiring, Kend

Tidak ada komentar:

Posting Komentar