Selasa, 11 Januari 2011

Tink Tonk……Pencerahan Hari ini


Ada satu panggilan sakral pada hidup kita dan pertanyaannya adalah : Apakah anda akan menghabiskan hidup berputar putar tanpa tujuan atau meluangkan waktu dan sungguh sungguh menciptakan jalan anda sendiri menuju kebaikan anda yang tertinggi? Anda tak bisa membiarkan orang lain menentukan hidup anda , Anda adalah penulis kehidupan anda sendiri ( Oprah Winfrey)


Semangat Pekerja Pabrik
Kadang ketika kita sudah merasa mapan, berhasil, terpenuhi segala kebutuhan maka hidup menjadi semenjana, biasa saja.
Kadang disaat seperti itu maka kita lupa akan segala perjuangan yang sudah kita lalui, pahit getir, tetesan keringat, darah dan air mata saat melalui kesulitan hidup bersama anak dan istri terhapus oleh segarnya kenyamanan hidup.
Ketika rasa ala Status quo itu sedang ‘hot hotnya’ bersemayam didalam benak, perlulah kita menengok sejenak ke kanan dank e kiri jalan saat berkendara menuju tempat aktivitas, niscaya di suatu tempat di pinggir jalan akan kita saksikan serombongan pekerja pabrik sedang menunggu jemputan angkutan perusahaannya.
Perlu dikagumi dari para saudara kita itu adalah semangat mereka, berangkat kerja sangat pagi, biasanya jam 06.00 atau 07.00 pagi pulang sekitar jam 04.00 sore atau bahkan lebih jika ada lemburan. Apa yang menyebabkan mereka menjadi begitu bergairah untuk bekerja? Kebutuhan hidupkah? Kewajiban menghidupi anak istri, atau untuk ibadah…bukankah Allah dalam sebuah firmannya mengatakan bahwa dalam setiap tetes keringat yang kita keluarkan untuk mencari nafkah di jalan yang benar mengandung ampunan dosa?
Ribuan pekerja pabrik memiliki semangat kerja yang benar benar bisa diukur profesionalismenya, sanksi dari pabrik yang notabene swasta tentu jauh lebih keras daripada pegawai negeri, konon, jika bekerja di swasta tidak berangkat tiga kali maka akan dipecat, tidak memenuhi target atau terlambat masuk kerja maka akan ada sanksi, dan perhatikan seragam mereka, walaupun tidak baru tapi senantiasa rapi dan sesuai aturan perusahaan, itu yang saya sebut professional sejati.
Jika kita seorang pejabat, pegawai pemerintah, pemegang kekuasaan atau siapapun kita, jika kita meniru manajemen positif para pekerja itu maka tentu akan semakin maju kualitas pribadi maupun institusi atau bahkan Negara kita.
Tak akan ada lagi jam karet, kemalasan dalam berkarya, atau menunda dan memperlambat sebuah pekerjaan, karena ada rasa tanggung jawab, rasa bersemangat untuk meraih yang terbaik demi anak istri demi institusi demi Negara dan demi diri sendiri, bukankah ketika kita merasa terpojok dan membutuhkan pelarian atau penyelamatan maka tembok yang tinggi akan bisa kita lompati dan beban yang berat akan bisa kita angkat? Mengapa rasa “Kepepet” itu tidak kita coba adakan untuk mengeluarkan segala potensi dan mendapatkan hasil diatas rata rata?.
Mari kita gapai yang terbaik, sebagaimana saudara kita para pekerja itu, mereka selalu mengisi waktu untuk menggapai yang terbaik namun tetap ceria, bersemangat dan bersiul tanda suka hati walaupun hasil yang didapat mungkin belum maksimal tapi tak ada kamus menyerah dalam hati, tetap tebarkan semangat dalam berkarya hari ini..!!!
( Aryo Widiyanto Januari 2011, ditengah gerimis pagi desa Cepiring Kendal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar