Kamis, 25 April 2013

Travelling di Semarang yang mempesona dan Makan di Kendal yang menggairahkan.



Visit Jateng Years 2013.

Travelling di Semarang yang mempesona dan  Makan di Kendal  yang menggairahkan.



 

The Handsome Wolf : Aryo Widiyanto
                Bagi pecinta travelling, menjelajah kota besar seperti   Jakarta, bandung, Bali dan Jogjakarta adalah hal yang lumrah terjadi, namun jarang yang benar benar mampu mengeksplorasi sebuah kota Indah nan mempesona : Semarang.

                Konon dulu kota ini merupakan  sebuah kota pantai dengan nuansa indah berhiaskan dekorasi ala Gothic ( ini Gothic adalah style bangunan, serupa bangunan Eropa kuno gitu brow, bukan Zaskia Gothix si penyanyi goyang Itiks itu..hadeeuh capedeh)

                Tak heran dengan panorama bangunan berarsitektur Eropa ditambah suasana romantis saat itu dengan saluran air yang konon menawan, jaman itu Semarang dikenal dengan nama Venesia Van Java, alias Kota Venesia yang ada di pulau Jawa, keren ya.

                Kini dijaman modern , Semarang masih menyisakan keindahannya, Eits tapi perlu bantuan pemandu wisata handal (contohnya gue hehe) untuk bisa menjelajah dari satu titik ke titik keindahan lain yang eksotik, jika tidak pake pemandu, ya, Cuma bisa liat aja Simpanglima sampe tua .

Lawang Sewu
                Kita mulai perjalanan kita dari Lawang Sewu alias Bangunan dengan Seribu Pintu, dia dibangun sejak jaman Penjajahan Belanda, sempat menjadi  Kantor Jawatan Kereta Api Belanda kemudian konon juga saat perang dunia II direbut Jepang dan cerita antah berantah mengatakan para serdadu Jepang membinasakan para Pejuang Indonesia dan sisa Tentara Belanda di bangunan ini, sehingga aroma mistis kadang menguar saat kita memasukinya, rasakan bulu kuduk berdiri saat mendengar cerita seram  yang diperdengarkan  oleh pemandu lokal.

                Kemudian keluar dari Pintu Lawang Sewu kita akan disuguhi pemandangan indah gedung Museum Mandala Bhakti, museum yang berisikan kisah perjuangan para pejuang Indonesia saat bertempur melawan penjajah Belanda dan Jepang, disebelahnya berdiri anggun  Tugu Muda, tugu penanda pertempuran lima hari di Semarang, kisah pertempuran para pemuda Semarang melawan  pasukan penjajah.

Gereja Blenduk Semarang
                Sepuluh menit kemudian kita akan sampai ke Gereja Blenduk atau Hemespherycal Church, Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat  atau lebih dikenal dengan sebutan gereja Blenduk karena atapnya yang beerbentuk Mblenduk atau kubah, berdiri pada jaman penjajahan Belanda sekitar tahun 1753.

Gereja ini berlokasi di area kota lama, tepatnya di Jalan Letjen  .Suprapto no.32. Pada mulanya lokasi gereja ini adalah di alun-alun kota Semarang, yaitu di seputaran Pasar Johar dan Kauman. Dengan berkembangnya kota Semarang, maka lokasi yang
tadinya adalah merupakan alun-alun kota, bergeser menjadi area Utara kota Semarang. Kawasan ini sekarang menjadi kawasan cagar budaya kota Semarang.


            Lanjut kemudian kita ke Kuil Atau Kelenteng Sam Poo Kong , yang  merupakan bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama Islam yang bernama Zheng He / Cheng Ho. Tempat ini biasa disebut Gedung Batu, karena bentuknya merupakan sebuah Gua Batu besar yang terletak pada sebuah bukit batu. Terletak di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang, 

Hampir di keseluruhan bangunan bernuansa merah khas bangunan China. Dalam perkembangannya  tempat singgah ini berubah menjadi sebuah Kelenteng.

Kelenteng Sam Poo Kong  selalu  dijadikan tempat peringatan dan tempat pemujaan atau bersembahyang serta tempat untuk berziarah. Untuk keperluan tersebut, di dalam gua batu itu diletakan sebuah altar, serta patung-patung Sam Po Tay Djien. 

Perpaduan Harmonis antara Islam dan China ini merupakan salah satu wujud keharmonisan tersendiri dalam kerukunan antar umat di Semarang.

Pecel Bunga Turi khas Kendal
Nah jika lelah menjelajah Semarang, mari “Menyeberang” ke Kabupaten Kendal, Kota satelit penyangga Semarang, disanaa anda akan dimanjakan oleh berbagai  makanan khas yang menggairahkan karena pedasnya atau yang memanjakan lidah sebab lezat dan enaknya.

Kendal terkenal dengan Makanan  khas seperti  Pecel Bunga Turi yang dijual di semua warung makan sepanjang Arteri Kaliwungu atau Brangsong  tapi yang paling enak di Rumah Makan Budi Daya Jalan Arteri barat Pom Bensin  arah Bangjo menuju Kendal kiri jalan jika kita dari arah Semarang, bentuknya sama seperti Pecel pada umumnya, dengan kombinasi Daun Bayam rebus, Kembang Turi yang manis dan agak pahit gurih, disiram dengan sambal kacang kental dan taburan Tauge, ditemani Sate Kerang  dan Gimbal Udang yang hangat minumnya Es Teh waduuuh ndaaaa.... ngileeer tenan kiye.

Bebek Goreng Mak Nyuss Kendal
Atau makan di Warung Makan Mak Nyuss  di pingggiran kota Kendal tepatnya depan SMA I Kendal, disana kita akan disuguhi berbagai menu yang bisa menggoyang lidah seperti Bebek Goreng yang empuk dan harum, ditambah sambel merah , lalapan daun Kemangi dan Kol putih, minumnya Es Gaul yaitu semacam perpaduan Kopi Cappucino yang diblender dan diberi bulir agar agar , tanggung nyaman kenyang deh.ada juga Es Kelapa Muda, Es Lidah Buaya, Es Kacang Merah untuk menemani makan Pepes Jamur, Pepes Ikan Bandeng, Ayam Bakar dan sejenisnya. 

                Lepas dari One day Tour in Semarang Kendal ini ditanggung  akan selalu terkenang dan teringat pada pesona keindahan dan enaknya kuliner di dua kota andalan Jawa Tengah ini, mumpung masih program Visit Jateng Years 2013, ayo rame rame kunjungi Jawa Tengah.


  (Aryo Widiyanto, Tinggal di Jl Sriagung no 234  Kendal,Pemandu Wisata  Traveller,Backpacker, Petualang yg   homestay di Akun Facebook :Aryo Widiyanto .      Twitter: @aryo_widi.           blogspot: aryowidiyanto.blogspot.com.            dan tidur dengan pin blackberry :21DC007F) )


1 komentar:

  1. Waaah Enak tu mas, Momoh Kaliwungu, Kerupuk Goreng Wedi koq gak dibahas mas? hehehe

    BalasHapus